Anak Dengan Kelainan Sumbing Dapat Tumbuh Secara Normal
- pixabay/stocksnap
VIVA Lifestyle – Bibir sumbing adalah kondisi kelainan bawaan pada bibir atau langit-langit mulut yang terjadi pada janin selama perkembangan awal kehamilan. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah 'celah bibir' atau 'celah bibir sumbing'.
Pada bibir sumbing, terdapat celah yang terbentuk di bibir atas atau kedua sisi bibir atas. Selain itu, bisa juga terjadi celah pada langit-langit mulut, yang dikenal dengan "celah langit-langit sumbing".
Sumbing terjadi karena perkembangan jaringan wajah dan mulut yang tidak sempurna selama trimester pertama kehamilan. Meskipun penyebab pasti bibir sumbing belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor risiko yang dapat berkontribusi termasuk faktor genetik, lingkungan, serta faktor gaya hidup dan pola makan ibu selama masa kehamilan.
Bibir sumbing dapat mempengaruhi kemampuan bayi dalam menyusui dan mungkin memerlukan intervensi medis segera setelah kelahiran. Perawatan untuk bibir sumbing melibatkan operasi untuk memperbaiki celah pada bibir atau langit-langit mulut, serta terapi lain yang mendukung proses penyembuhan dan perkembangan bayi.
Sumbing merupakan kelainan kraniofasial bawaan terbanyak di Indonesia dengan rasio 1:700 kelahiran. Penanganannya tidak sebatas pada pembedahan (operasi), namun juga memerlukan terapi non-bedah seperti penanganan gizi dan tumbuh-kembang, psikologis, pemeriksaan fungsi menelan, pendengaran, terapi wicara, pemasangan Naso Alveolar Molding (NAM) dan ortodonti yang ditangani secara multidisiplin oleh berbagai dokter spesialis.
Penting untuk mengetahui bahwa bibir sumbing adalah kondisi yang dapat diatasi dengan perawatan medis yang tepat. Melalui perawatan yang baik, banyak anak dengan bibir sumbing dapat memiliki perkembangan fisik dan perkembangan bahasa yang normal.
Tim medis dan ahli bedah plastik anak khusus biasanya akan terlibat dalam perawatan bibir sumbing untuk memastikan hasil yang terbaik untuk bayi dan anak yang mengalami kondisi ini.
Dalam rangka Cleft Awareness Month 2023, Cleft Craniofacial Center (CCC) RSCM-FKUI berkolaborasi dengan Let’s Share Indonesia dan Pigeon mengadakan acara Seminar Awam dan Pemeriksaan Sumbing Gratis yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 22 Juli 2023 di Gedung RSCM Kiara.
Seminar yang dihadiri dr. Vika Tania, Sp.B.P.R.E., Subsp.K.M.(K), dr. Budiati Laksmitasari, Sp.KFR, dr. Rahmanofa Yunizaf, Sp.THT-BKL (K) dan drg. Marini Mihardjanti Sp.Ort sebagai narasumber ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi pasien dari berbagai wilayah di Indonesia untuk berobat serta berkonsultasi langsung dengan ahli.
Pasien dan keluarganya bisa mendapatkan pengetahuan dan gambaran mengenai langkah-langkah terapi yang diperlukan sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dari segi bentuk/anatomis, fungsi dan sosial.
CCC RSCM-FKUI setiap tahun pada bulan Juli memang secara rutin memeriahkan Cleft Awareness Month dengan berbagai acara. Tujuannya untuk meningkatkan awareness (kewaspadaan) dan pengetahuan tentang penanganan sumbing bagi masyarakat awam maupun tenaga kesehatan.
CCC RSM-FKUI sendiri merupakan pusat sumbing terpadu yang menatalaksana pasien secara komprehensif dengan menerapkan konsep tim multidisiplin yang tergabung dalam satu center terdiri dari dokter bedah plastik, dokter THT-KL, dokter rehabilitasi medik (KFR), dokter gigi ortodonti, dokter anak dan dokter psikiatri.
Hal ini sejalan dengan motto Cleft Awareness Month 2023 yang CCC RSCM-FKUI usung tahun ini, yaitu #SumbingPunyaCerita. Mereka percaya bahwa anak-anak dengan kelainan sumbing dapat tumbuh besar secara normal sama seperti anak pada umumnya dengan ikhtiar mengikuti rangkaian terapi menyeluruh yang komprehensif. Semua bisa beraspirasi, berprestasi, berdaya juang dan bersaing.
Dalam acara ini, Let’s Share Indonesia juga menyampaikan komitmennya untuk memberikan dukungan penanganan kasus sumbing di CCC RSCM-FKUI yang bisa diakses gratis oleh keluarga pasien, di antaranya konsultasi awal dan perencanaan terapi, pendampingan proses pembuatan rujukan Jaminan Kesehatan Nasional dari fasilitas kesehatan, rumah singgah, transportasi, makanan, obat-obatan, Naso Alveolar Molding (NAM), Nasal Retainer, dan pemasangan behel sebelum cangkok tulang gusi (Alveolar Bone Graft).
"Ini adalah kerja sama Lets Share dengan CCC RSCM jakarta. Peran kami menjembatani pasien yg memiliki anak cacat bawaan seperti bibir sumbing atau langit-langit dari daerah atau luar pulau untuk dapat menjangkau fasilitas kesehatan yangg lebih tinggi seperti RSCM. Jadi kita memfasilitasi itu dari segi transport, rumah singgah atau Lets Share Home, transport dari kampung ke sini, makanan selama berobat di Jakarta sampai balik ke rumahnnya," ucap dr Rininta Christabella Founder Lets Share Indonesia, pimpinan Yayasan Berbagi Kasih Indonesia dalam keterangannya, Selasa, 25 Juli 2023.
"Semoga kerja sama CCC dan Lets Share Indonesia berjalan dengan baik dan membantu lebih banyak pasien,” tambah Dr. dr. Kristaninta Bangun, Sp.B.P.R.E., Subsp. K.M. (K), Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik yang juga Konsultan Kranip Maksilpfasiao CCC RSCM-FKUI.