Momen Pertama Sekolah, Pakar Ungkap Gizi Utama Wajib Bagi Si Kecil
- Adi Suparman
JAKARTA – Pada usia 3 tahun ke atas si Kecil akan memiliki milestone penting dalam perkembangannya. Pada fase pertumbuhan ini ada berbagai hal baru yang akan dialami anak, salah satunya ketika momen pertama anak menginjakkan kaki ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Taman Kanak-kanak (TK).
Namun bagi orangtua, hari pertama anak bersekolah adalah momen berharga yang bisa menimbulkan kecemasan atau kekhawatiran tentang pengalaman yang akan dialami anak di sekolah. Termasuk, akan kebutugan nutrisi yang dikhawatirkan belum tercukupi.
"Anak usia 3 tahun ke atas memiliki kebutuhan nutrisi yang relatif tinggi karena masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dan sangat aktif, mulai dari kemampuan bahasa, kognitif, motorik, hingga sosial dan emosionalnya," ujar Pakar Gizi Klinik dan Presiden Indonesian Nutrition Association (INA), Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K), dalam keterangan pers SGM Eksplor.
Untuk itu, nutrisi masih sangat berperan penting untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam mengoptimalkan perkembangan kognitifnya. Sebab, 90 persen perkembangan otak terjadi pada usia 5 tahun, di mana tidak ada periode lain dalam kehidupannya yang memiliki dampak yang lebih besar.
"Oleh karena itu, kualitas nutrisi yang diberikan pada masa-masa ini sangat penting, karena otak membutuhkan beberapa nutrisi yang tepat dan seimbang, seperti Omega 3 (DHA), Omega 6, dan Zat Besi, memiliki peran penting dalam menunjang perkembangan kognitif anak untuk siapkan prestasi," terangnya.
Di sisi lain, sebuah survei menunjukkan bahwa 63 persen Bunda mengalami kecemasan dan stress pada hari pertama anak masuk sekolah. Sebab, melihat anak memasuki lingkungan dan fase pertumbuhan baru sering membuat orangtua bertanya-tanya.
Mulai dari, apakah si kecil sudah siap beradaptasi dengan lingkungan baru, bisakah mengikuti pelajaran dengan baik dan berprestasi di sekolah, bisakah si kecil melakukan semuanya sendiri, cukupkan kebutuhan nutrisinya untuk dukung aktivitasnya dan sebagainya.
Sangat normal bagi orangtua untuk mengalami masa transisi yang sulit dan menegangkan ketika anak usia dini mulai masuk bangku sekolah. Namun, orangtua harus ingat bahwa mereka tidak bisa mengontrol pengalaman-pengalaman baru yang akan dialami anak mereka di sekolah.
Sehingga yang bisa dilakukan hanya bagaimana merespons hal tersebut dan fokus mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan anak, termasuk untuk terus memastikan nutrisinya terpenuhi agar anak memiliki fondasi yang kuat untuk dapat belajar hal-hal dengan optimal dan siap berprestasi di sekolah.
Karena, nutrisi yang baik merupakan faktor kunci dalam kesiapan fisik, kesehatan dan perkembangan otak anak dalam membantu mereka menerima pelajaran dengan baik di sekolah. Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi. pun menyarankan beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk membantu kesiapan si Kecil pada hari pertama ia masuk sekolah:
Pastikan asupan nutrisi hariannya dan siapkan bekal bergizi
Agar nutrisi anak tetap tercukupi untuk mendukung aktivitasnya di sekolah, Bunda bisa buatkan sarapan dengan asupan makanan bergizi untuk anak. Jika perlu, lengkapi juga kebutuhan nutrisi hariannya dengan susu pertumbuhan sebelum berangkat sekolah. Sebab, asupan pada anak usia prasekolah yang tidak menyertakan susu sering kali tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.
"Selain itu, Bunda juga bisa sediakan bekal makanan favorit anak yang bergizi, agar anak menjadi lebih bersemangat dalam menjalani hari pertama," terangnya.
Biasakan Rutinitas Baru
Sejak sebelum mulai sekolah, mulailah melakukan rutinitas serupa dengan yang akan dijalankan di hari-hari sekolah nantinya. Misalnya mulai membiasakan bangun jam 6, lalu mandi dan berganti pakaian, sarapan, kemudian lanjut beraktivitas seperti bermain sekolah-sekolahan. Anak jadi punya persiapan mental untuk mulai bersekolah.
Kunjungi sekolah
Persiapan mental lainnya adalah sesekali mengunjungi calon sekolahnya. Perlihatkan kelasnya, tempat bermain, mainan-mainannya, dll. Jika mungkin, perkenalkan anak pada calon gurunya. Sampaikan hal-hal positif tentang sekolah, untuk mengurangi kecemasan anak.
Ajari anak cara berinteraksi dan mendapatkan teman baru
Agar anak tidak merasa malu atau canggung ketika bertemu orang lain atau teman baru di sekolah, cobalah ajari si kecil cara berkenalan dengan calon temannya. Misalnya, melatih anak menyebutkan nama dirinya sambil menanyakan nama lawan bicaranya, sekaligus menyodorkan tangan kepada calon temannya terlebih dahulu. Bisa juga mengingatkan dirinya untuk tersenyum dengan pandangan mengarah ke orang yang diajak berkenalan.
Ajak berkomunikasi tentang pengalaman pertama sekolahnya
Bangun komunikasi yang baik dengan anak. Misalnya dengan mengajak anak untuk duduk dan makan bersama ketika pulang sekolah. Cobalah untuk mengobrol dan bahaslah tentang pengalaman pertamanya di sekolah.
Saat mengobrol, jangan fokus pada hal buruk yang terjadi seperti tangisannya saat terpisah dari orangtua, namun lebih fokus pada hal baik yang sudah terjadi seperti anak sudah menggunakan seragam dan mau datang ke sekolah. Percakapan dapat ditutup dengan mengucapkan selamat karena anak sudah mencoba masuk sekolah, dan semangati untuk terus melakukannya.
Marketing Manager SGM Eksplor 3Plus, Shiera Syabila Maulidya mengatakan bahwa SGM Eksplor terus berkomitmen mendukung kemajuan anak Indonesia dengan menghadirkan dan mengembangkan inovasi produk untuk berbagai tahapan usia anak. Seperti SGM Eksplor 3Plus yang diformulasikan khusus untuk mendukung si Kecil siap belajar.
"Satu-satunya dengan kandungan IronC™ - kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, yang berguna untuk dukung penyerapan dengan maksimal hingga dua kali lipat, serta dilengkapi dengan DHA, Minyak ikan tuna, Omega 3&6 untuk dukung perkembangan kognitif si Kecil dan tumbuh maksimal," tandasnya.