Ternyata, Bermain Bisa Jaga Daya Tahan Stress Anak

Anak bermain.
Sumber :
  • vstory

JAKARTA – Bermain secara aktif ternyata memiliki manfaat yang baik bagi tumbuh kembang anak. Tak hanya sekedar menumbuhkan kemampuan untuk berinteraksi sosial saja, bermain aktif juga bermanfaat untuk menjaga daya tahan stress anak-anak. Hal ini diungkap oleh Psikolog keluarga, Saskhya Aulia Prima. 

Platform Pencari Aktivitas Diluncurkan, Solusi Dukung Tumbuh Kembang Anak dengan Sejumlah Kegiatan

“Bermain aktif physical banyak manfaatnya buat tumbuh kembang anak secara general menjaga kesehatan anak dan menjaga daya tahan stress anak,” kata dia dalam acara Nerf Challange, si Gandaria City, Jakarta Selatan, Jumat 16 Juni 2023. Scroll lebih lanjut ya.

Diungkap Saskhya bermain aktif seperti memanjat hingga meloncat memiliki tantangan yang beragam. Dengan tantangan yang beragam saat bermain akan melatih anak untuk bisa memecahkan masalah yang akan dihadapinya di kemudian hari.

4 Trik Manajemen Stres yang Tepat, Tahun Baru Dijamin Lebih Rileks dan Damai

“Karena main manjat, meloncat tantangan banyak. Kita ingin anak-anak tidak menjadi generasi yang lembek bukan dimarahin dengan main lebih aktif karena challangenya di situ jadi anak terlatih untuk menghadapi tantangan dengan cara yang menyenangkan,” ujar dia. 

Studi: 96 Persen Anak-anak di Gaza Merasa Dihantui Kematian dan Trauma

Tak hanya itu saja, dengan bermain secara aktif juga dapat membantu anak dalam mengelola kesehatan mental mereka. Sebab, umumnya ketika bermain anak-anak akan merasa lebih rileks dan lebih senang. 

“Keluar hal-hal yang buat mereka stress dan stimulasi perkembangan otak, jadi kenapa psikolog dan dokter bilang anak harus banyak bergerak. Di tahun hidup awal hingga remaja itu otak bergerak terus dan akan terus ada inputnya kalau gerakannya makin banyak. Makin fokus makin produktif semakin banyak gerak,” kata Saskhya.

Ilustrasi orangtua nge-prank ke anak.

Photo :
  • freepik

Selain itu bermain aktif juga mengasah keterampilan sosial dan emosi si anak.

“Kalau bermain seru kalau ada temannya  akhirnya dia belajar simulasi sosial interaksi yang baik mungkin negosiasi kerjasama main bersama. Di saat yang bersamaan release stress dan saat yang bersamaan juga menambah daya tahan stressnya lebih panjang. Di jaman sekaeang bermain aktif lumayan riskan membantu mereka untuk menghadapi itu,” ujarnya.

Sementara itu untuk rekomendasi aktivitas bermain yang bisa dilakukan anak-anak bisa terbagi menjadi dua. Untuk anak balita sendiri, dibutuhkan waktu 180 menit atau 3 jam dalam sehari untuk mereka berkegiatan aktif. 

“Memanjat, lari itu outdoor penting untuk menambah kecerdasan dari berbagai aspek. Kalau 6-17 tahun sudah mulai banyak kegiatan juga tapi minimal 60 menit berkegiatan aktif setidaknya tiga hari dalam seminggu lari loncat guling-guling yang meningkatkan otot push up harus dipenuhi dan yang menguatkan tulangnya seperti gymnastik,” ungkapnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya