Kehamilan Risiko Tinggi Bisa Sebabkan Preeklamsia-Diabetes, Kata Dokter Ini yang Perlu Dilakukan
- freepik by freepik
VIVA Parenting – Kehamilan adalah salah satu kondisi yang digunakan untuk menggambarkan periode saat janin berkembang dalam rahim. Pada kondisi ini, setiap wanita perlu memerhatikan sejumlah hal termasuk risikonya.
Apalagi, ada kategori kehamilan dengan risiko tinggi. Di mana, kondisi itu menyebabkan terjadinya bahaya, atau komplikasi baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya selama masa kehamilan. Yuk, scroll untuk info lengkapnya, moms!
Kehamilan berisiko tinggi ini bisa terjadi pada wanita yang hamil di bawah 18 tahun atau di atas 40 tahun. Ada beberapa komplikasi yang terjadi dalam kehamilan dengan risiko tinggi ini, mulai dari, diabetes gestasional, perkembangan janin lambat, hingga preeklamsia.
Namun, para ibu jangan khawatir. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan wanita hamil yang masuk dalam kategori kehamilan berisiko tinggi. Apa saja?
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSIA Grand Family, Christian Wijaya SpOG mengatakan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan para ibu hamil untuk tetap bisa mengontrol kondisi sang ibu dan janin agar bisa sehat dan lahir dengan selamat.
"Sebetulnya yang penting si ibu ini harus rutin kontrol kandungannya ke dokter. Karena, hal-hal ini sangat penting untuk tahu perkembangan janin dan kondisi ibunya," katanya di Tangerang, Minggu, 14 Mei 2023.
Lanjut dia, setelah melakukan kontrol, nantinya sang ibu akan tahu kondisinya, yang mana bila mengalami risiko tertentu, maka akan diminta untuk mengonsumsi obat dan makanan penunjang.
"Misalnya di ibu ini hamil berisiko, lalu saat dia kontrol ke dokter, dia mengalami kondisi diabetes, tentunya akan kita minta rutin minum obat yang sesuai dengan gejalanya, dan minta untuk mengurangi makanan yang mengandung karbo dan gula. Begitu juga, misal dia mengalami hipertensi, maka untuk makanan akan diminta mengonsumsi makanan tinggi protein dan rendah garam," ujarnya.
Ia menyebutkan, banyak ibu hamil dengan risiko tinggi yang berhasil melahirkan sang buah hati, asalkan mengikuti anjuran dokter. Mulai dari kontrol, konsumsi obat, hingga mengatur asupan makanan (bila mengalami kondisi tertentu).
"Saya baru-baru ini membantu proses kehamilan berisiko pada ibu dengan usia 48 tahun. Alhamdulillah berhasil, selamat. Balik lagi, dengan kontrol, konsumsi obat, hingga mengatur asupan makanan (bila mengalami kondisi tertentu) yang teratur, tentu risiko yang ada bisa ditangani," ungkapnya.