3 Hal yang Perlu Diperhatikan Orang Tua di Masa Keemasan Anak Menurut Pakar

Ilustrasi anak dan ibu
Sumber :
  • Pexels/Ketut Subiyanto

VIVA Parenting – Sebagai orang tua kita mungkin merasa bingung mencari sekolah untuk si buah hati. Apalagi, tumbuh kembang seorang anak sangat dipengaruhi oleh orang tua dan lingkungannya. Sehingga sangat penting peran orang tua dalam masa perkembangan anak. 

Sebagaimana kita tahu, masa emas seorang anak terjadi di masa masa usia dini atau sekira 0-6 tahun. Pada saat itu, penyerapan pengalaman positif akan mempengaruhi kesehatan fisik, perkembangan otak, dan pertumbuhan mental anak. 

Ketika lingkungan aman sudah tersedia, sebuah riset dari Universitas Helsinki mengatakan bahwa orang tua dan guru memiliki peran penting sebagai fasilitator belajar anak untuk memberi stimulasi belajar melalui interaksi yang sesuai, yaitu bermain. 

Damar Wijayanti (kiri), Novi, Arthalia Larsen

Photo :
  • Viva.co.id: Dedi

“Kita seringkali menganggap remeh kekuatan bermain. Padahal melalui bermain, anak-anak sedang mengumpulkan pengalaman-pengalaman sebagai fondasi yang kuat untuk perkembangan optimal mereka ke depannya.” ujar Damar Wijayanti, Pakar Pendidikan Anak yang hadir dalam acara HEI Play Cabin Launch Event di HEI Schools Senayan. 

“Ketika bermain, anak juga memiliki kesempatan untuk melakukan kesalahan dalam konteks yang aman, hal ini akan membantu mereka mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang sebuah konsep yang sedang dipelajari, sehingga mereka memahami hal yang perlu dilakukan dan tidak dilakukan di lingkungan dan interaksinya sehari-hari,” lanjutnya. 

Selain itu, untuk mengoptimalkan perkembangan anak di usia dini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Damar mengatakan bahwa ada banyak sekali tugas yang harus dikerjakan dan bahkan hal tersebut bukan hanya tugas orang tua, tapi guru di sekolah. 

“Kalo kita mau mengoptimalkan perkembangan anak di usia dini, PR (tugas) sebenarnya banyak banget dan itu bukan hanya PR orang tua, tapi pemegang kebijakan terus lingkungan kayak sekolah dan lain-lain,” ungkapnya. 

Unggah Soal Doa Dizalimi, Paula Verhoeven Sulit Bertemu Anak?

Ilustrasi Mainan Edukasi Anak

Photo :
  • foxandbunny

Damar mengatakan, ada tiga hal yang harus diusahakan secara maksimal untuk membantu tumbuh kembang anak di masa emas. Supaya nantinya anak tersebut akan tumbuh dengan kecerdasan emosional dan kompetensi akademik yang baik. 

35 Anak Tewas dalam Kerusuhan di Pasar Malam Natal di Nigeria

“Pertama kita harus menguatkan responsif relationship karena otak anak itu berkembang melalui interaksi self and return. Jadi makanya kita disebut makhluk sosial karena membutuhkan peran orang lain untuk membantu otak kita berkembang,” ujarnya. 

“Kemudian yang kedua adalah menguatkan core skills anak. Core skills itu adalah skill yang esensial dalam kehidupan. Lalu yang ketiga adalah mengurangi sumber stres. Jadi, orang tua, sekolah, negara, dan lingkungan harus menjaga biar anak merasa aman,” jelas Damar. 

DPR Minta Kapolda Jateng Usut Kasus Perbudakan Seksual Anak di Surakarta yang Terkatung-katung Sejak 2017

Sementara itu, HEI Schools Senayan, cabang pertama sekolah PAUD dan TK asal Finlandia di Indonesia, membawa metode pembelajaran Finlandia terbaik yang diadaptasi dengan kurikulum lokal untuk memenuhi kebutuhan anak-anak Indonesia.

Ilustrasi gangguang ADHD pada anak

IDI Kabupaten Jepara Berikan Informasi Pengobatan bagi Gangguan ADHD Pada Anak

Di Indonesia, prevalensi ADHD pada anak sekolah diperkirakan mencapai 15 persen, yaitu 1 dari 20 anak.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024