Waspada Tanda Ini di Kulit Anak, Berisiko Mengidap Diabetes Melitus Tipe 2

ilustrais diabetes
Sumber :
  • Pixabay/ stevepb

VIVA Parenting  – Gejala diabetes kerap sulit dikenali, terlebih pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan sehingga menghambat perawatan sejak dini. Rupanya, para orangtua dapat mengenali tanda diabetes pada si kecil dengan memahami karakteristik di kulit. Seperti apa tandanya?

5 Buah untuk Diabetes yang Aman dan Enak Dikonsumsi

Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Muhammad Faizi, SpA(K), menjelaskan bahwa anak-anak sangat mungkin mengalami diabetes melitus pada dua jenis yakni tipe 1 dan tipe 2. Secara fisik, tanda pada anak yang mengalami dua jenis diabetes melitus tersebut sebenarnya dapat dilihat saling bertolakbelakang.

"Gejala biasanya pada diabetes tipe 1, anaknya kurus. Diabetes tipe 2, anak biasanya gendut," ujarnya dalam acara virtual Rabu 1 Februari 2023.

5 Buah yang yang Tidak Boleh Dikonsumsi Setiap Hari, Ini Penjelasannya!

Anak obesitas.

Photo :
  • U-Report

Namun tak sekadar gemuk dam kurus, pada dasarnya diabetes memiliki gejala penyerta lain yang kerap diabaikan para orangtua. Seperti pada diabetes tipe satu yang cenderung mengarah pada 3P yaitu poliuri, poliphagi, dan polidipsi.

Hari Diabetes Sedunia: Melawan Diabetes dengan Edukasi dan Gaya Hidup Sehat

"Gejala yang menyertai biasanya anak poliuria, biasa nggak ngompol jadi ngompol. Haus terus minum terus atau polidipsi. Berat badan menurun drastis karena tidak terkendali. Makan terus terutama pada remaja dan dewasa, tapi tetep kurus. Pada anak yang muda, nggak mau makan, lemes, tahu-tahu sesak dan koma. Itu diabetes tipe 1," tambahnya.

Menurut dokter Faizi, pada anak yang berusia di bawah tiga tahun, akan memungkinkan mengalami koma lantaran diabetes menyerang ke seluruh sistem tubuh. Maka, orangtua sebaiknya mewaspadai gejala diabetes tipe 1 sejak dini agar segera mencegah komplikasinya. 

Sementara pada anak dengan diabetes tipe 2, cenderung menunjukkan gejala penyerta yang khas lainnya. Hal itu sangat mudah dilihat dari kulit anak yang menyerupai garis di bagian-bagian lekukan sehingga harus diwaspadai.

"Pada tipe 2 anaknya suka junk food, ada tanda di kulit dan tengkuk, lapisan hitam, nggak bisa hilang kalau digosok pada anak yang gemuk. Itu harus waspada," jelasnya.

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • Pexels/Nataliya Vaitkevich

Dokter Faizi mengatakan bahwa diabetes sendiri terbagi berbagai jenis dengan tipe 1 dan tipe 2 yang lebih sering mengintai anak. Namun Faizi menegaskan, diabetes jenis apapun yang diidap anak, sebenarnya tidak bisa sembuh.

"Kalau melihat perjalanan penyakit, tidak (sembuh). Kalau memburuk, iya," jelasnya dalam acara virtual, Rabu 1 Februari 2023.

Di sisi lain, anak yang didiagnosa diabetes dengan tidak bergantung pada obat dan insulin, bukan berarti dinyatakan sembuh. Meski begitu, anak yang diabetes dan tidak ketergantungan obat serta insulin sendiri termasuk dalam kondisi baik.

"Sembuh artinya tidak gunakan obat dan insulin. Apapun tipenya, itu insulin yang memengaruhi (diabetes). Karena kita makin menua, generatif, makin rusak (fungsi tubuh). Bukan makin muda, produksi insulin makin baik. Semakin usia bertambah, semakin berkurang kebaikannya (insulin)," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya