Bukan Cuma Stunting, Ayah Bunda Perlu Tahu Bahaya Defisiensi Mikronutrien

ilustrasi anak/pertumbuhan anak/tinggi anak/kakak adik.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA Parenting – Indonesia masih menghadapi permasalahan stunting, dimana 1 dari 4 anak di Indonesia mengalami stunting. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan masih tingginya angka stunting di Indonesia, di antaranya masih buruknya status gizi anak Indonesia, dimana anemia masih dialami sekitar 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia. 

Deretan Menu Juara, Bergizi Tinggi Kreasi Ibu Hebat untuk Cegah Stunting

Anemia sebagian besar dapat disebabkan karena kekurangan zat besi. Kondisi ini juga diperparah dengan masih kurangnya konsumsi protein masyarakat Indonesia termasuk dalam hal konsumsi daging, telur, susu maupun produk turunannya.

Penderita Stunting

Photo :
  • vstory
Bukan Hanya Vitamin! Zat Besi Jadi Kunci Cegah Anemia pada Ibu Hamil dan Balita

Hal tersebut berampak pada 47.5 persen anak usia di bawah 2 tahun yang belum konsumsi makanan gizi seimbang terutama protein. Padahal, kekurangan zat besi dan protein hewani dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk perkembangan dan pertumbuhan yang tidak optimal, dan peningkatan risiko infeksi pada anak yang bisa berujung pada kondisi stunting. 

Bikin Bangga! Depok Boyong Dua Kategori Penghargaan Percepatan Penurunan Stunting

Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik, dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A(K) mengatakan, penting untuk dipahami bahwa mikronutrien merupakan vitamin dan mineral yang berperan dalam proses tumbuh kembang anak serta membantu menjaga kesehatan anak, baik fisik maupun kognitif. Vitamin dan mineral untuk anak yang dimaksud di antaranya seperti zat besi, kalsium, atau vitamin A, B, C, atau D. 

"Berbagai vitamin dan mineral ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi enzim, hormon, dan zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal," tuturnya dalam keterangan pers Hari Gizi Nasional 2023, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia berkolaborasi dengan Tentang Anak.

Oleh karena itu, bila kebutuhan mikronutrien ini tidak terpenuhi, anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit serta memiliki perkembangan fisik dan kemampuan kognitif yang buruk. Beberapa masalah kesehatan yang terkait defisiensi mikronutrien tertentu pun bisa terjadi. 

Protein

Photo :
  • Times of India

"Misalnya, anemia pada anak akibat kekurangan zat besi, hingga stunting dan bahkan bisa menyebabkan hidden hunger," jelas dokter Cut.

Lebih lanjut dr. Cut mengatakan, defisiensi mikronutrien atau disebut juga dengan hidden hunger merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi atau malnutrisi pada anak. Kondisi ini terjadi ketika anak tidak mendapat asupan vitamin dan mineral esensial yang sesuai dengan kebutuhannya. Data Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan, sebanyak 2 miliar orang atau sekitar 1 dari 3 orang mengalami defisiensi mikronutrien. 

"Bahkan, kondisi ini sering memengaruhi anak-anak, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak atau hingga usia 2 tahun. Dimana menyebabkan kematian lebih dari 1 juta anak usia di bawah 5 tahun setiap tahunnya akibat kekurangan mikronutrien," bebernya.

Banyak cara agar bisa memenuhi kebutuhan asupan mikronutrien pada anak, misalnya untuk memenuhi kebutuhan zat besi bisa dengan memberikan asupan protein hewani. Dokter Cut membeberman, misal dengan mengonsumsi protein hewani maka sekaligus bisa memenuhi kebutuhan zat besi anak sehingga bisa mencegah anemia bahkan stunting. 

"Adapun sumber makanan yang mengandung protein hewani dan Zat Besi dapat diperoleh dengan mudah misalnya pada daging merah, ayam, hati, ikan, dan telur. Namun tidak hanya protein hewani dan Zat Besi saja. Untuk membantu penyerapan yang maksimal dibutuhkan kombinasi yang tepat antara protein hewani, Zat Besi dan vitamin C dalam menu makanan anak sehari-hari agar penyerapan nutrisi di dalam tubuh, terutama Zat besi bisa meningkat hingga dua kali lipat," tambahnya.

Ikan protein hewani

Photo :
  • Pixabay/ Qimono

Untuk itu, bisa dilengkapi juga dengan susu pertumbuhan yang difortifikasi dengan kombinasi Zat Besi & Vitamin C. Dengan penyerapan nutrisi yang maksimal, bisa membantu anak meningkatkan pertumbuhan otak dan kemampuan belajar, pertumbuhan fisik, perkembangan motorik dan sensorik, serta daya tahan tubuh. Termasuk dengan upaya Danone Indonesia menghadirkan edukasi parenting yang dilakukan dalam format konten edukasi maupun sesi diskusi dalam webinar yang bertepatan dengan momentum memperingati Hari Gizi Nasional

"Kami juga secara berkesinambungan memberikan edukasi mengenai pentingnya pemenuhan gizi untuk mewujudkan generasi maju. Hal ini kami lakukan untuk memastikan bahwa kehadiran kami dapat memberikan dampak kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat dunia dan khususnya untuk menciptakan generasi emas Indonesia," beber Corporate Communication Director Danone SN Indonesia, Arif Mujahidin.

Susu oat

Photo :
  • healthline

Pada 2023 ini, melalui Hari Gizi Nasional 2023 Pemerintah mengampanyekan cegah stunting dengan protein hewani. Kolaborasi bersama Tentang Anak merupakan salah satu bentuk komitmen Danone SN Indonesia dalam mendukung pemerintah di Hari Gizi Nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan makanan yang kaya akan protein hewani, dilengkapi dengan kombinasi unik Zat Besi dan Vitamin C guna mendukung tumbuh kembang maksimal anak.

"Diharapkan melalui inisiatif tersebut, lebih banyak lagi masyarakat yang teredukasi tentang pola makan dengan gizi seimbang dalam upaya mencegah sunting agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan optimal untuk jadi anak generasi maju,” tutup Arif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya