Ini Tanda Bahaya Ruam Kulit Si Kecil, Segera Periksa ke Dokter Moms!

Ilustrasi bayi .
Sumber :
  • U-Report

VIVA Parenting – Ruam popok atau dikenal dengan dermatitis adalah bentuk umum dari kulit yang teriritasi yang terlihat seperti bercak kulit yang meradang di pantat bayi. Meski nampak sepele, ternyata ruam popok patut diwaspadai dan segera bawa ke dokter saat si kecil menunjukkan sejumlah tanda bahaya.

10 Bayi Tewas Terpanggang dalam Kebakaran Rumah Sakit di India Utara

Ruam ini sering dikaitkan dengan popok yang basah atau jarang diganti, kepekaan kulit, dan lecet. Kondisi ini biasanya menyerang bayi, meskipun siapa pun yang memakai popok secara teratur dapat mengembangkan kondisi tersebut. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.

Ruam popok biasanya sembuh dengan perawatan sederhana di rumah, seperti pengeringan udara, penggantian popok yang lebih sering, dan salep. Gejalanya pun cukup khas, mulai dari kulit yang meradang di area popok yakni bokong, paha, dan alat kelamin.

Nadin Amizah Kecewa Setelah Konsultasi Dokter Online, Kenapa?

Selain itu, bayi akan merasa gatal di kulit lembut di area popok dan nampak luka di area popok. Juga, bayi yang terlihat mengalami ketidaknyamanan, kerewelan atau tangisan, terutama saat mengganti popok

Kapan harus ke dokter

Genset Meledak, RS Dera As Syifa Brebes Kebakaran Picu Kepanikan Pasien

Jika kulit bayi masih tidak membaik setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Anda mungkin memerlukan obat resep untuk mengobati ruam popok, atau ruam tersebut mungkin disebabkan oleh penyebab lain, seperti defisiensi nutrisi seng.

Lantas, apa saja tanda bahaya ruam popok untuk segera bawa ke dokter? Pertama, ketika ruam disertai demam atau nampak ruam yang parah atau tidak biasa. Kedua, ruam yang terus berlanjut atau semakin parah meskipun telah dilakukan perawatan di rumah.

Bahaya jika si kecil mengalami ruam yang berdarah, gatal atau merembes. Waspadai pula saat si kecil menangis ketika buang air karena ada kemungkinan ruam yang menyebabkan rasa terbakar atau nyeri saat bayi buang air kecil atau buang air besar.

"Melakukan konsultasi dengan ahlinya penting bagi Ibu untuk memastikan pencegahan dan penanganan yang tepat bagi bayi, khususnya dengan masalah ruam popok. Faktanya, lebih dari 50 persen bayi akan mengalami setidaknya satu kali masa dermatitis popok iritan selama fase pemakaian popok," ujar CEO MAKUKU, Jason Lee, dalam keterangannya.

Ilustrasi ibu dan anak/parenting/bayi.

Photo :
  • Freepik/gpointstudio

Sayangnya, banyak orangtua yang belum memahami fakta-fakta soal ruam tersebut. Terlebih lagi, sebanyak 27 persen dari sekitar 1.000 hoax yang dijadikan sebagai sampel merupakan berita mengenai kesehatan. Berdasarkan data ini, MAKUKU sebagai brand yang berkomitmen untuk mendukung kesehatan bayi, berupaya untuk memberikan edukasi yang sampai kepada Ibu di Indonesia tepat dan diakui oleh para ahli. 

Edukasi yang tepat ini diperoleh dengan membangun kerjasama bersama 10 rumah sakit di Indonesia. Tujuannya untuk mengurangi kekeliriuan ataupun hoax mengenai kesehatan bayi. Kolaborasi dengan 10 rumah sakit ini akan dilaksanakan untuk mendukung kesehatan bayi di masa pertumbuhan dengan mengadakan konsultasi kesehatan gratis. 

Program ini diperuntukkan untuk mengedukasi Ibu mengenai masalah ruam popok bayi dan didampingi langsung oleh dokter spesialis anak dan spesialis kulit. Ada pu  10 rumah sakit yang turut serta dalam program kolaborasi ini yaitu:
RS St. Carolus di Jakarta
RSIA Bina Medika di Tangerang
RS Lira Medika di Karawang
RS Hermina Pasteur di Bandung
RS Hermina Pandanaran di Semarang
RSIA Putri di Surabaya
RS Mitra Medika Premiere di Medan
RSIA Azzahra di Palembang
RSIA Bunda Asy Syifa di Lampung
RSIA Ananda di Makassar

“MAKUKU telah mengadakan konsultasi gratis bagi para Ibu di Indonesia sejak Agustus 2022. Hingga saat ini, konsultasi masih terus dilakukan bersama dr. Scorpicanrus Tumpal Andreas Christian Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A dan dr. Muhammad Yusuf, Sp.OG (K) Onk," kata Branding Director MAKUKU, Lucky Zheng menyampaikan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya