Moms, Beri Si Kecil 5 Nutrisi Ini untuk Jaga Imunitasnya di Musim Hujan

Ilustrasi pola makan anak
Sumber :
  • Pixabay/heikeschuchert

VIVA Lifestyle – Sangat menantang bagi banyak orang tua untuk memahami makanan yang lezat tapi juga menyehatkan bagi buah hati. Terlebih, banyak anak-anak yang kerap melakukan gerakan tutup mulut (GTM) meski seporsi sajian lezat telah dihidangkan di depan mereka.

Tak Perlu Obat, 5 Makanan Ini Bantu Melancarkan Pencernaanmu!

Tentunya, anak-anak membutuhkan makanan bergizi yang terdiri dari lemak sehat untuk otak mereka, kalsium untuk tulang mereka, dan semua vitamin dan mineral yang ditawarkan dari sayuran. Untuk menghilangkan stres dan memastikan si kecil mendapatkan nutrisi yang baik dengan rasa yang juga menyenangkan lidahnya, ada bahan utama yang sebaiknya para moms tambahkan di sajian makannya.

Berikut 5 sumber nutrisi lezat dan bergizi untuk kesehatan si kecil, dikutip dari laman Eating Well.

9 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Sebelum Tidur Agar Tidur Nyenyak

Ilustrasi anak makan sayur.

Photo :
  • U-Report

Yogurt

Mau Kulit Glowing? 5 Makanan Ini Wajib Ada di Menu Harianmu!

"Yogurt adalah pilihan yang bagus untuk sarapan, camilan, atau bahkan hidangan penutup, tetapi Anda harus memperhatikan kandungan gula tambahannya," kata Katie Andrews, M.S., R.D., pelatih nutrisi masa kanak-kanak dan pemilik Wellness by Katie. 

Katie menyebutkan bahwa yogurt sangat sehat, camilan mengenyangkan yang memiliki ragam protein dan vitamin D, di maja nutrisi itu kurang dimiliki banyak anak dalam makanan mereka. Yogurt juga memberikan probiotik, bakteri baik yang penting untuk menjaga kesehatan usus. Cara mudah untuk memilih yogurt yang sehat? Beli yang Greek Yoghurt plain, yang tidak mengandung gula tambahan ditambah protein dua kali lipat dari yogurt biasa.

Telur

Satu telur besar mengandung 6 gram protein dan menghasilkan vitamin D, vitamin B12, dan zat besi, menurut USDA. Beberapa telur juga diperkaya dengan asam lemak omega-3, yang membantu perkembangan otak anak. Jangan khawatir tentang kolesterol alias lemak jenuh dan lemak trans berdampak lebih besar dalam meningkatkan kolesterol jahat daripada telur. Saat sarapan, hindari kue-kue, gorengan, dan daging olahan. Segera beri telur orak-arik untuk anak-anak Anda. Jika anak Anda bukan penggemar telir orak-arik, cobalah penyajian yang berbeda seperti salad telur atau casserole telur.

Telur

Photo :
  • Eat This

Alpukat

Alpukat penuh dengan manfaat sehat dan merupakan cara mudah untuk memasukkan lemak sehat ke dalam makanan anak Anda. Alpukat tinggi lemak tak jenuh tunggal, yang mengurangi peradangan dan menjaga kadar kolesterol tetap sehat. Lemak bergerak melalui saluran pencernaan secara perlahan, sehingga membuat anak kenyang lebih lama. Tetapi bagian terbaik dari alpukat? Fleksibilitas mereka. Anda bisa memakannya dengan sendok, menumbuknya untuk dioles di roti bakar, memasukkannya ke dalam smoothie, mencampurkannya ke dalam salad ayam atau tuna.

Ubi

Singkat waktu dan butuh sesuatu yang bergizi? Cuci ubi jalar, buat lubang di dalamnya dan panggang selama 3-5 menit (tergantung ukurannya). Iris memanjang, biarkan dingin, lalu masukkan ke piring anak Anda. Baik anak yang berusia 6 bulan, 6 tahun, atau 16 tahun, ubi jalar sangat menarik karena rasanya manis! Mereka dikemas dengan vitamin A yang ebih dari 250 peraen nilai harian untuk orang dewasa. Juga mengandung serat dan potasium. Bahkan mampu meningkatkan kalium untuk menjaga tekanan darah dan jantung tetap sehat.

Kacang polong

Kacang adalah makanan yang sangat bergizi. Mereka sarat dengan protein dan serat, plus murah dan membutuhkan sedikit waktu untuk mempersiapkannya. Beli kacang kalengan rendah sodium seperti kacang hitam, buncis atau kacang merah. Cukup buka kalengnya, bilas untuk menghilangkan natrium ekstra dan tambahkan ke hidangan apa pun. 

'Mengganti daging giling dengan kacang atau menambah kacang di nasi membantu mempertahankan protein tanpa lemak berkualitas tinggi sambil menambahkan nutrisi utama: serat," kata dia.

Ilustrasi Makanan Sehat

Photo :
  • U-Report

Bicara soal kesehatan anak, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari setengah dari semua orang yang kekurangan nutrisi tinggal di Asia, dan jumlah orang yang menghadapi kelaparan secara global terus meningkat, diperburuk oleh efek jangka panjang dari pandemi, inflasi saat ini, dan tantangan lingkungan yang sedang berlangsung. Masalah global ini tidak dapat diatasi tanpa praktik berkelanjutan dan jaringan organisasi lokal dan bank makanan untuk mendukung komunitas ini.

Maka, Progam Casa Herbalife Nutrition Indonesia untuk anak-anak di Panti Asuhan Pondok Kasih Agape, dengan melibatkan karyawan Herbalife Nutrition Indonesia dan para member independen, untuk menumbuhkan inisiatif kebiasaan hidup aktif yang sehat, serta semangat untuk selalu membantu orang-orang yang membutuhkan khususnya anak-anak.

Sebelumnya, Herbalife Nutrition bersama dengan Herbalife Nutrition Foundation (HNF), melalui inisiatif Nutrition for Zero Hunger (NFZH), telah bergabung dengan The Global FoodBanking Network (GFN), sebuah organisasi nirlaba internasional yang bekerja untuk mengurangi kelaparan di hampir 50 negara. Kemitraan baru ini bertujuan untuk mengatasi tantangan global kelaparan, kerawanan pangan, dan malnutrisi.

Kemitraan baru ini, di bawah inisiatif Nutrition for Zero Hunger global, terutama akan mendukung program Inkubator Bank Makanan Asia Tenggara GFN, sebuah kampanye yang berfokus pada penghapusan kelaparan dan limbah makanan di masyarakat lokal melalui pengembangan bank makanan dan pengembangan kapasitas. Program ini menunjukkan bahwa bank makanan adalah komponen penting untuk mengatasi kelaparan yang berakar pada masyarakat yang mereka layani dan penting bagi sistem pangan yang tangguh. Program ini akan didanai dengan fokus khusus di Indonesia dan Vietnam.

Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi mengatakan kemitraan dengan The Global FoodBanking Network menandai langkah penting bagi kami untuk membantu mengatasi kelaparan dan kekurangan nutrisi di kawasan Asia Pasifik, yang melihat sekitar 375,8 juta orang menghadapi kelaparan pada tahun 2020. 

"Hibah dan kemitraan ini tidak hanya akan membantu orang-orang yang paling membutuhkan nutrisi, tetapi juga akan memperkuat kemampuan The Global FoodBanking Network untuk menanggapi krisis kelaparan di tahun-tahun mendatang," tambah Andam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya