Tertular Wabah Demam Berdarah, 7 Anak Alami Infeksi Strep A Hingga Meninggal Dunia

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • Pexels/Cottonbro

VIVA Parenting – Tujuh anak dilaporkan meninggal karena komplikasi dari wabah demam berdarah baru-baru ini di kalangan anak sekolah. Wabah yang dialami ratusan anak di Inggris itu berisiko diintai komplikasi berbahaya yakni penyakit Strep A.

The Magic of Christmas Hadirkan Keseruan Natal, Ada Banyak Aktivitas Seru dan Menarik!

Kematian anak berusia 12 tahun di South London ini dikatakan karena komplikasi yang berasal dari strep A, bakteri yang relatif umum yang biasanya hanya menyebabkan sakit tenggorokan. Anak tersebut sebelumnya mengalami demam berdarah namun berakhir dengan komplilasi strep A hingga meninggal dunia.

Dikutip dari laman Glasgow World, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (NHS) telah melaporkan ada 851 kasus demam berdarah per minggu sejak peringatan awal tentang wabah tersebut dilaporkan pada bulan November 2022.

Pengadilan Domestik Akan Tentukan Sikap Inggris atas Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu

Angka itu telah melonjak dari rata-rata 186 per minggu sebelum pembatasan untuk COVID-19 diberlakukan. Diyakini bahwa karena penguncian yang terjadi dan anak-anak dilarang bersekolah, sistem kekebalan pada anak-anak lebih terpengaruh oleh Strep A usai terinfeksi demam berdarah.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan bahwa wabah demam berdarah saat ini mengintai di antara anak-anak akibat kerumunan dan jumlah bakteri (termasuk Strep A) yang tinggi sebagai penyebab meningkatnya kasus. Data resmi dari badan tersebut menyatakan, tercatat ada lima kematian dalam tujuh hari sejak diagnosis infeksi Strep Grup A (iGAS) pada anak di bawah 10 tahun di Inggris. 

5 Kesalahan Fatal Saat Pakai Softlens yang Bisa Bikin Mata Buta!

"Selama musim tinggi terakhir untuk infeksi Strep Grup A (2017 hingga 2018) ada 4 kematian pada anak di bawah 10 tahun pada periode yang sama," laporan NHS.

Badan Kesehatan tersebut juga dengan cepat menunjukkan kepada orang tua bahwa saat ini, tidak ada bukti mengenai jenis baru COVID-19 sedang beredar. Meskipun mereka saat ini memantau peningkatan infeksi radang saluran pernapasan bagian bawah, yang disebut-sebut sebagai penyebab infeksi parah dari kasus demam berdarah.

“Bakteri biasanya menyebabkan infeksi ringan yang menyebabkan sakit tenggorokan atau demam berdarah yang dapat dengan mudah diobati dengan antibiotik [tetapi] dalam keadaan yang sangat jarang, bakteri ini dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan penyakit serius – disebut iGAS," ujar wakil direktur Badan Keamanan Kesehatan Inggris Dr Colin Brown.

“Ini masih jarang; namun, penting bagi orang tua untuk mewaspadai gejala dan menemui dokter secepat mungkin agar anak mereka dapat diobati dan kami dapat menghentikan infeksi menjadi serius. Pastikan Anda berbicara dengan ahli kesehatan jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda memburuk setelah serangan demam berdarah, sakit tenggorokan, atau infeksi pernapasan," tambahnya.

Apa itu strep A?

Ada pun, infeksi Strep A disebabkan oleh bakteri group A Streptococcus dan mengakibatkan demam scarlet. Penyakit ini dapat menjadi berat karena toksin yang dikeluarkannya. Penyakit ini banyak menyerang terutama pada anak-anak. Pada dasarnya penyakit ini dapat menular langsung seperti kontak langsung dengan penderita, terutama melalui cairan di mulut dan hidung. Selain itu penularan dapat terjadi melalui penggunaan alat makan/minum bersama-sama dengan orang yang sakit.

Gejala penyakit demam scarlet diawali munculnya benjolan kecil berwarna merah di sekitar dada dan perut kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Tanda lain adalah muncul warna kemerahan di sekitar lipatan siku, ketiak dan daerah selangkangan; kulit di ujung kaki dan tangan akan mengelupas setelah 2-7 hari kemudian; demam; pucat di sekitar bibir, dan sakit pada tenggorokan disertai adanya bercak putih atau kekuningan. 

Selain itu ada lapisan keputihan pada permukaan lidah, kadang disertai munculnya benjolan pada lidah yang tampak seperti stroberi. Scarlet fever dapat menyebar ke orang lain hingga enam hari sebelum gejala berkembang dan hingga 24 jam setelah dosis pertama antibiotik diminum.

Bila ada anggota keluarga yang mengalami gejala seperti ini, dianjurkan untuk memeriksakan kepada petugas kesehatan di layanan kesehatan terdekat. Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri, mencuci tangan dengan sabun, mencuci peralatan makanan, tidak meludah, bersin atau batuk sembarangan, sebaiknya bila batuk/bersin dilakukan dengan menutup mulut dan atau hidung. Sementara pengobatan dapat menggunakan antibiotika.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya