Lawan Stigma, UNICEF Buktikan Anak Perempuan Punya Potensi Sama dengan Laki-laki

Ilustrasi anak belajar.
Sumber :
  • dok. pixabay

VIVA Parenting – Innovation Challenge 2022: Demo Day Generasi Terampil, telah rampung digelar. Sebanyak hampir 60 anak muda dari berbagai kota di Indonesia, mendemonstrasikan solusi inovatif mereka untuk berbagai masalah yang dialami komunitas mereka.

Remaja Pelaku Begal Payudara Ditangkap, Sudah Beraksi 8 Kali dengan Sasaran Wanita Gemuk

Para peserta yang berusia antara 10 hingga 19 tahun, memamerkan inovasi yang mereka kembangkan dalam bentuk digital (aplikasi berbasis web, gim, dan aplikasi mobile) dan solusi non-digital untuk mengatasi berbagai masalah yang menjadi kepedulian mereka, termasuk pendidikan, kesehatan reproduksi, kesehatan mental, lingkungan, dan pariwisata. Yuk, scroll untuk informasi selengkapnya.

Demo Day merupakan kegiatan penutup dari Innovation Challenge 2022: Program Generasi Terampil yang digagas oleh UNICEF dan Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa (Markoding) dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur. 

ABG yang Tega Bunuh Ayah dan Neneknya di Jaksel Kini Dirujuk ke RS Polri, Jalani Tes Kejiwaan

Innovation Challenge dirancang sebagai respons dari penelitian UNICEF Indonesia dan mitra lainnya yang menemukan kesenjangan besar dalam pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan keterampilan komunikasi remaja. Kesenjangan ini diperburuk dengan hilangnya pembelajaran skala besar yang dialami oleh jutaan anak dan remaja akibat pandemi.

ilustrasi remaja.

Photo :
  • pexels
Momen Unik! Ayah ini Syok Ketika Mobil Koleksi Kesayangannya Dijadikan Mainan oleh Anaknya

Kepala Pendidikan UNICEF Indonesia, Katheryn Bennett, mengatakan, program ini memberikan pelatihan dan pendampingan untuk membantu membekali remaja dari sekolah menengah formal, sekolah kejuruan, sekolah agama dan pusat pembelajaran berbasis masyarakat dengan keterampilan abad ke-21 yang sangat penting bagi dunia kerja. 

"Melalui serangkaian tantangan dan pendampingan intensif, para peserta mendiskusikan berbagai masalah sosial dan bekerja sama untuk memikirkan solusi inovatif melalui sarana digital dan non-digital. Tim terbaik maju ke bootcamp intensif di mana mereka mengubah ide mereka menjadi prototipe nyata, dan kemudian mendemonstrasikan solusi mereka di Demo Day," ujar Katheryn dalam keterangannya, Selasa 1 November 2022. 

Sejak 2019, program ini telah menjangkau 12.693 remaja putri dan putra usia 10-19 tahun dari 296 sekolah yang tersebar di DKI Jakarta, Semarang, dan Jawa Timur. Program ini juga melibatkan 1.214 guru pendamping remaja peserta untuk mengembangkan keterampilannya.

"Setiap era memiliki tantangannya sendiri yang harus siap kita atasi jika kita menginginkan hasil terbaik bagi masyarakat dan negara," kata dia. 

"Membekali anak-anak dan remaja dengan keterampilan digital membantu mereka memecahkan masalah dengan teknologi mutakhir, dan memberikan pengalaman belajar yang interaktif serta menyenangkan. Ini adalah keterampilan penting yang dapat mereka gunakan untuk membantu menciptakan perubahan positif," sambungnya. 

Pendiri Markoding, Amanda Simandjuntak, menambahkan, dari pelatihan keterampilan diketahui bahwa lebih dari 70 persen peserta yang mengikuti sejak awal dan berhasil mengikuti bootcamp adalah perempuan. 

"Berlawanan dengan stigma, hal ini membuktikan bahwa ketika diberi akses dan kesempatan untuk mengembangkan diri, anak perempuan memiliki potensi yang sama dengan anak laki-laki untuk belajar dan mengembangkan keterampilan terkait inovasi dan teknologi,” imbuh Amanda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya