Jangan Dilewatkan, Ini Pentingnya Sarapan untuk Anak

Mendampingi anak sarapan
Sumber :
  • children.com

VIVA Parenting – Bagi banyak anak-anak dan keluarga mereka, pagi hari berpacu dengan waktu untuk keluar dari pintu dan ke sekolah tepat waktu – dan terlalu sering, anak-anak melewatkan sarapan karena terburu-buru. 

Namun, penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan melewatkan sarapan dapat menyebabkan penurunan fokus dan pembelajaran dan berdampak negatif pada kinerja sekolah. Anak-anak harus sarapan setiap hari. Scroll untuk simak selengkapnya. 

Apa yang harus dimakan anak Anda untuk sarapan?

Dilansir dari childrens.com, Kara Gann, Ahli Diet Klinis di Kesehatan Anak, mengatakan bahwa pilihan sarapan yang cerdas adalah makanan kaya karbohidrat seperti buah-buahan, biji-bijian, dan susu

Karena makanan ini lebih lambat dicerna, mereka menyediakan pasokan glukosa yang stabil. Menambahkan protein ke dalam campuran membantu menjaga pasokan energi lebih lama lagi, memastikan otak memiliki daya yang cukup untuk bertahan hingga makan siang. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang makan sarapan memiliki nilai tes yang lebih tinggi, menyimpan informasi lebih baik dan cenderung memiliki lebih fokus daripada mereka yang tidak.

Alasan untuk ini adalah otak kita membutuhkan makanan untuk bahan bakar, seperti halnya otot kita. Sementara otot kita dapat menggunakan energi yang tersimpan dari makanan yang kita makan kemarin, otak kita lebih memilih energi dari makanan yang kita makan baru-baru ini.

Mentan Amran Tahan Izin Impor 5 Perusahaan Akibat Tolak Serap Produk Susu Peternak

Ketika tidak ada cukup glukosa, atau gula darah, untuk digunakan otak sebagai bahan bakar, kita tidak berkonsentrasi dengan baik atau merasa waspada. Makan pagi memastikan kadar gula darah kembali normal setelah lama tidak makan saat Anda tidur. Inilah sebabnya mengapa Anda sering mendengar bahwa sarapan adalah waktu makan terpenting dalam sehari.

Intinya adalah bahwa sarapan membatalkan puasa, membangunkan tubuh dan otak kita untuk memberi tahu mereka bahwa sudah waktunya untuk pergi. Meskipun pagi hari bisa terburu-buru, siapkan anak Anda untuk sukses dengan memastikan mereka memulai hari dengan sarapan yang sehat dan seimbang.

DPR Minta Kementerian Pertanian Carikan Solusi untuk Peternak Sapi Buang Susu di Boyolali

Mendorong kebiasaan sarapan

Terkait dengan sarapan untuk anak-anak, Frisian Flag Indonesia berkolaborasi dengan Foodbank of Indonesia (FOI) Connection meluncurkan Aksi 1000 Ibu “Gerakan Sarapan Keliling” untuk memerangi kelaparan pada anak dan mendorong kebiasaan anak sarapan dengan makanan bergizi seimbang. 

Mentan Tangguhkan Izin Impor 5 Perusahaan Imbas Aksi Peternak Buang Susu

Dilaksanakan bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia, gerakan ini menargetkan 1.500 lebih siswa PAUD di Jakarta, Depok, dan Tangerang.  Gerakan Sarapan Keliling ini dilakukan untuk mendorong kebiasaan sarapan dengan makanan bergizi seimbang bagi anak-anak. Sarapan yang bergizi seimbang memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang maupun mendukung aktivitas belajar mereka sehari-hari. 

Faktanya, data dari Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI tahun 2020 mendapati bahwa 66,8 persen anak sarapan dengan kualitas gizi rendah atau belum terpenuhi kebutuhan gizinya terutama asupan vitamin dan mineral. 

Masih rendahnya angka kecukupan gizi yang didapatkan oleh anak-anak di Indonesia dari sarapannya mendorong Frisian Flag Indonesia untuk menggelar kampanye #JagaDiriKiniDanNanti dan berkolaborasi dengan FOI Connection dalam Gerakan Sarapan Keliling. 

Kampanye ini bertujuan untuk mengajak seluruh keluarga Indonesia agar senantiasa menjaga daya tahan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat dengan sarapan rutin lengkap dengan susu di pagi hari sebagai bagian dari pola gizi seimbang, serta aktif bergerak setiap hari.

Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, mengatakan Frisian Flag Indonesia selalu berkomitmen untuk memberikan manfaat kepada masyarakat melalui peningkatan nutrisi dan gaya hidup sehat, salah satunya melalui penyediaan produk susu yang berkualitas dalam menu sarapan anak. 

“Kolaborasi antara FFI dan FOI Connection melalui Gerakan Sarapan Keliling dan kampanye #JagaDiriKiniDanNanti adalah upaya kami untuk memperkuat komitmen menyediakan gizi lebih baik, terutama untuk sarapan anak yang lengkap dengan asupan nutrisi dari susu. Kami meyakini susu mengandung banyak kebaikan, dan sebagai salah satu protein hewani terbaik, susu mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh," tutur dia. 

Andrew menambahkan, dalam peluncuran Gerakan Sarapan Keliling dan kampanye #JagaDiriKiniDanNanti, pihaknya ingin mengajak masyarakat mulai terbiasa menyediakan sarapan anak dengan gizi seimbang dan menandai kebangkitan kita bersama untuk membangun Indonesia yang sehat, sejahtera dan selaras.

Aksi 1000 Ibu “Gerakan Sarapan Keliling” adalah Gerakan lebih dari 6.000 perempuan yang diinisiasi oleh FOI sejak 2020 untuk mendukung pertumbuhan anak unggul melalui pangan dan pendidikan. Kegiatan ini diadakan bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia 2022 yang memiliki tema Leave No One Behind, yaitu upaya memerangi kelaparan dan mendekatkan akses pangan yang baik bagi anak-anak di masa depan.

Tahun ini kegiatan Gerakan Sarapan Keliling kolaborasi antara FFI dan FOI Connection berisi kegiatan makan sehat dari kreasi olahan pangan lokal seperti singkong thailand, bolu talas, serta puding pisang, dan minum susu bersama di sekolah. 

Pangan lokal adalah sumber keragaman pangan untuk pencapaian ketahanan pangan dan gizi keluarga. Sebagai hasil kreativitas budaya dan kearifan lokal, makanan ini dapat meningkatkan ketersediaan beragam makanan bergizi sehingga dapat mengurangi angka kelaparan.

“Sarapan Keliling adalah kampanye pentingnya sarapan bagi anak-anak usia dini yang digerakkan oleh kaum ibu. Dari survei kami pada 2020 di 14 kota dan kabupaten, 27% anak-anak berangkat ke sekolah dengan perut kosong, bahkan angkanya mencapai 40-50% di daerah padat penduduk,"  ujar  Founder Foodbank of Indonesia, M. Hendro Utomo.

Menurut Hendro, makanan tambahan yang dibagikan secara teratur terbukti meningkatkan kehadiran anak-anak itu untuk datang ke sekolah serta menumbuhkan minat belajar yang lebih tinggi. Dampak berikutnya, muncul gotong royong dalam masyarakat untuk memastikan anak-anak ini mempunyai akses yang baik terhadap pangan, sehingga menekan angka kelaparan da gizi kurang pada usia balita.

Untuk kegiatan ini, FFI memberikan 4.566 kotak susu untuk 1.522 anak dari 42 lembaga pendidikan di Provinsi DKI Jakarta, Kota Depok, dan Kota Tangerang. Seremoni kegiatan ini dilakukan pada Sabtu, 22 Oktober 2022, di PAUD Mawar Sandy, Manggarai, Jakarta Selatan, dengan melibatkan FOI, relawan, guru PAUD, 70 anak PAUD, dan mahasiswa. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya