Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Bagi para Orangtua Baru
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Anak menjadi harapan yang begitu besar bagi kedua orangtuanya. Tetapi memiliki anak rupanya bukan hal yang mudah. Tidak hanya mapan secara materi untuk memenuhi kebutuhan anak, persiapan psikologis juga sangat dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang anak dengan baik.
Sebelum memiliki anak, seorang wanita berperan sebagai istri bagi suami dan anak bagi orangtuanya. Namun tanggungjawabnya akan bertambah setelah melahirkan anak ke dunia. Bertambahnya tanggungjawab itu akan menimbulkan berbagai dampak psikis bagi si calon ibu. Oleh karena itu penting untuk menerima dan memahami terlebih dahulu peran baru yang akan diembannya. Scroll selanjutnya ya.
"Kalau sebelumnya kita mesti ngerjain deadline kantor, masakin suami, atau menjaga penampilan. Ternyata pas punya anak ada lagi nih tanggungjawab baru. Gantiin popoknya, menuhin kebutuhannya, berusaha mengerti dia," jelas Psikolog Caca Tengker, saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Bertambahnya tanggungjawab sebagai seorang ibu juga akan memberikan dampak pada perubahan pola hidup karena bertambahnya kesibukan atau aktivitas menurus anak setiap hari.
"Ketika punya anak akan ada perubahan pola hidup misalnya perubahan jadwal makan, jadwal tidur, atau jadwal mempersiapkan kebutuhan kita juga sangat mungkin berubah," kata Caca.
Selain kedua perubahan tersebut, calon orangtua juga harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan keluarganya. Banyaknya informasi mengenai ilmu parenting di luaran terkadang justru membuat bingung para orangtua karena tidak tahu harus mengikuti saran yang mana. Untuk itu, kenali terlebih dahulu kebutuhan utama dari diri sendiri, pasangan, dan anak.
"Penyesuaian dengan kebutuhan keluarga ini penting banget karena mau sebanyak apapun informasi di luar sana kalau semuanya kita telan bulat-bulat, belum tentu cocok sama kebutuhan keluarga kita," jelas Caca.
Lebih lanjut, ada dua faktor perubahan yang sangat berpengaruh pada kesehatan mental calon ibu yang menjelang waktu melahirkan, yaitu faktor fisik dan psikis.
Faktor fisik dapat terjadi karena adanya perubahan pola tidur atau perubahan hormon yang membuat wanita akan merasa kelelahan.
Sementara faktor psikis dipengaruhi oleh tidak adanya waktu untuk diri sendiri sehingga dapat menimbulkan kecemasan.
"Perubahan dua hal itu akan menyebabkan rasa lelah yang akan memicu wanita jadi gampang marah, tidak bersemangat, hingga menutup diri," kata Caca Tengker.
Jadi, sebelum menerima peran baru sebagai orang tua, setiap pasangan perlu mengenali karakteristik diri sendiri, karakteristik pasangan, dan karakteristik anak. Sebab, memahami ketiga perbedaan karakter itu akan  menghasilkan komunikasi yang lebih baik lagi dalam rumah tangga.