Anak Alergi Susu Sapi? Ketahui 6 Manfaat Susu Soya Untuk Si Kecil

Susu kedelai.
Sumber :
  • Pixabay/ bigfatcat

VIVA Parenting – Selain susu sapi, ternyata ada jenis susu lain yang menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil. Terutama untuk Si Kecil yang memiliki alergi terhadap susu sapi. Pilihannya adalah susu soya atau susu yang berbahan dasar olahan kedelai, yang sudah diformulasikan khusus agar memiliki kandungan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi Si Kecil. Susu soya umumnya dijadikan sebagai nutrisi alternatif bagi bayi yang kesulitan mencerna galaktosa (galaktosemia), intoleransi laktosa, atau kondisi paling umum yaitu alergi susu sapi.

Lobster Ternyata Sangat Disarankan Buat Ibu Hamil untuk Cegah Anemia dan Stunting, Tapi...

Susu soya yang terbuat dari biji kacang kedelai yang dihaluskan dan direbus bisa menjadi salah satu pilihan asupan susu nabati bagi anak. Terasa nikmat, susu ini bisa diminum setiap hari maupun diolah menjadi kudapan seperti puding. Selain rasanya yang enak, susu soya memiliki manfaat untuk si Kecil. Yuk scroll ke bawah!

Tahukah Moms, formula soya juga mengandung omega-3 dan omega-6 yang dikenal memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan otak si Kecil. Keduanya berperan dalam mendukung daya pikir dan proses kerja otak sehingga dapat memengaruhi fungsi kognitif, yaitu membantu si Kecil untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Berikut manfaat susu soya untuk anak dari berbagai sumber:

Belalang Goreng Indonesia Tinggi Protein, Mirisnya yang Viral dari Thailand dan China

1. Mengatasi Masalah Intoleransi Laktosa

Susu soya

Photo :
  • KlikDokter
Bukan Cuma Lezat, Kandungan Gizi Makanan Khas Banyuwangi Ternyata Mampu Atasi Stunting

Mengatasi masalah alergi laktosa merupakan manfaat susu soya yang utama. Ibu tidak perlu bingung jika Si Kecil mengidap alergi susu sapi, karena ibu dapat memberikannya 1-2 gelas susu soya per hari untuk mencukupi 30 persen kebutuhan protein harian anak.

2. Membantu Menjaga Kesehatan Tulang

Stuktur tulang

Photo :

Selain protein, kacang kedelai sebagai bahan utama dari susu soya mengandung kalsium. Seperti yang Ibu ketahui, kalsium merupakan mineral penting yang berperan untuk membantu menjaga kesehatan tulang3.

Kandungan kalsium di dalam susu soya memang lebih sedikit2 dibandingkan susu sapi, namun kabar baiknya, penyerapan kalsium dari susu soya ternyata tidak berbeda dengan susu sapi2. Artinya, kalsium dari susu sapi ataupun susu soya dapat memberi manfaat sama baiknya bagi si Kecil.

3. Mengurangi Kadar Lemak Jahat

Jaringan lemak.

Photo :
  • U-Report

Susu soya mengandung lemak tak jenuh, yang jika dikonsumsi secara rutin dapat mengurangi kadar lemak jahat dan meningkatkan kadar lemak baik dalam darah secara signifikan.

4. Baik untuk Saluran Pencernaan

Ilustrasi sistem pencernaan manusia.

Photo :
  • pixabay.com

Susu soya mengandung tinggi serat yang baik bagi kesehatan saluran pencernaan. Kandungannya bekerja dengan mengurangi kandungan lemak dan kolesterol yang diserap oleh tubuh.

5. Baik untuk Pertumbuhan Anak

Ilustrasi pertumbuhan anak.

Photo :
  • U-Report

Asam amino dalam susu soya sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika tubuh kekurangan asam amino, maka metabolisme yang tubuh yang berhubungan dengan proses pertumbuhan akan terhambat.

6. Mengandung Antioksidan

Ilustrasi antioksidan.

Photo :
  • U-Report

Susu soya mengandung senyawa yang disebut dengan isoflavon. Nah. isoflavon sendiri merupakan zat yang bertugas dalam mencegah kerusakan sel akibat polusi, sinar matahari, atau sinar ultraviolet.

7. Meningkatkan kekebalan tubuh

Menjaga Imunitas Anak

Photo :
  • U-Report

Susu soya yang tinggi serat diketahui lebih berpengaruh baik terhadap pertumbuhan bakteri baik pada usus. Hal ini karena kandungan serat pada susu soya dengan formulasi khusus bisa menjadi sumber makanan bagi bakteri baik.

Bakteri baik usus dapat memberikan dampak yang besar terhadap kekebalan tubuh anak, di antaranya menjaga keseimbangan sel-sel imun, serta memproduksi asam lemak, asam amino, dan vitamin yang semuanya dapat meningkatkan fungsi sistem imun.

Pertimbangan memberikan susu soya pada Si Kecil

Waspada reaksi alergi

Salah satu alasan orang tua memilih memberikan susu kedelai untuk Si Kecil adalah kondisi alerginya terhadap protein susu sapi. Namun, pada 10 hingga 14 persen Si Kecil yang alergi protein susu sapi juga ditemukan alergi terhadap protein kedelai. Oleh sebab itu, tetap waspada terhadap kemungkinan reaksi alergi yang dapat muncul saat pemberian susu kedelai. Lebih lanjut lagi, pemberian susu kedelai untuk Si Kecil sebaiknya ditunda hingga anak berusia satu tahun, kecuali terdapat indikasi jelas. 

Perhatikan kebutuhan makronutrien

Jumlah kalori total pada susu kedelai lebih rendah dibandingkan susu sapi, padahal anak membutuhkan kalori sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Jadi, berikanlah makanan tinggi kalori pada anak untuk memastikan kebutuhannya tercukupi.

Dari segi protein, susu kedelai mengandung protein yang kurang lebih sama jika dibandingkan susu sapi. Susu kedelai tetap merupakan sumber protein yang baik.

Protein sendiri dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel, serta pembentuk enzim dan hormon. Di sisi lain, susu sapi memiliki kandungan asam amino esensial tertentu yang lebih tinggi. Asam amino ini –antara lain methionine, valine, leucine, dan lysine– tidak dapat dibentuk sendiri oleh tubuh, sehingga perlu didapatkan dari pola makan.

Perhatikan kebutuhan mikronutrien

Salah satu mikronutrien yang penting bagi tumbuh kembang Si Kecil adalah kalsium dan vitamin D, yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Pada susu kedelai, kandungan kalsium cenderung sedikit.

Kedelai juga mengandung senyawa pytate dan oxalate yang dapat menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh. Jika Bunda memberikan Si Kecil susu kedelai buatan sendiri, pastikan juga banyak konsumsi makanan kaya kalsium seperti seafood, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.

Oleh sebab itu, Bunda dapat mempertimbangkan susu kedelai buatan pabrik yang sudah difortifikasi dengan kalsium karbonat. Pada susu kedelai fortifikasi dengan kalsium karbonat, penyerapan kalsium akan sama dengan penyerapan kalsium pada konsumsi susu sapi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya