Si Kecil Rewel Nangis Tanpa Henti, Kenali Tanda Ruam Popok

Ilustrasi anak
Sumber :
  • Freepik/gpointstudio

VIVA Lifestyle – Bagi setiap orang tua, kesehatan dan kenyamanan nomor satu untuk si kecil, terutama para bayi. Sayangnya, kondisi kesehatan bayi cukup rentan lantaran imunitasnya masih rendah, termasuk timbulnya ruam popok yang kerap membuat anak rewel hingga menangis tanpa henti.

Namun tak dipungkiri, orang tua baru memang belum memahami tanda bayi yang nangis sehingga tak lantas dikenali sebagai ruam popok. Tak sedikit juga, orang tua yang memahami tanda dini si kecil mengalami ruam popok.

Meskipun ruam popok dapat terjadi pada usia berapa pun, ini paling sering terjadi pada bayi berusia 9 hingga 12 bulan. Kondisi ruam popok juga lebih mungkin terjadi ketika bayi pada beberapa kondisi seperti mulai mengenal makanan padat, mulai tidur sepanjang malam sehingga lebih sedikit mengganti popok, sedang pilek atau diare, serta sedang minum antibiotik.

Ilustrasi anak menangis

Photo :
  • Unsplash

Maka dari itu, para orang tua patut mengenali ruam popok dari yang paling ringan sekalipun sebelum berdampak menjadi berat. Pada ruam ringan, orang tua mungkin melihat bintik-bintik atau bercak kecil berwarna merah muda atau merah. Dalam kasus yang lebih parah, bintik-bintik akan menjadi merah cerah, atau kulit mungkin pecah-pecah, pecah atau melepuh. 

Ruam dapat menyebar ke kaki atau perut, dan bayi mungkin menangis atau rewel. Hal ini harus segera diatasi sebelum menjadi parah dengan memberikan krim atau lotion. Termasuk juga, pemilihan kualitas popok yang merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan oleh Ibu. 

Alasan utama mempertimbangkan kualitas popok adalah untuk menjaga kesehatan si kecil di masa pertumbuhannya. Sebab menurut penelitian, salah satu penyebab dari dermatitis popok adalah peningkatan hidrasi kulit, kulit lembap lebih mudah terluka karena gesekan popok saat si kecil bergerak dan lebih mudah teriritasi. Selain itu, popok juga diharapkan tidak menghalangi ruang gerak Si Kecil dan nyaman digunakan seharian.

Oleh karena itu, inovasi popok juga terus berkembang, dari popok konvensional hingga kini muncul popok generasi terbaru sebagai popok yang sesuai dengan kebutuhan Si Kecil. Popok tradisional yang umumnya memiliki bahan dasar pulp kayu. Susunannya tentu tanpa stratifikasi dan partisi sehingga lebih tebal, yaitu antara 2,5-4mm. Sementara itu, popok generasi baru ini sangat tipis, yaitu hanya 1,6mm. Jadi, tidak mengganggu ruang gerak si Kecil.

Jangan Anggap Sepele, Ruam Popok Ternyata Bisa Hambat Perkembangan Motorik Bayi

Selain ketebalan popok, hal lain yang perlu menjadi pertimbangan Ibu dalam memilih popok adalah daya serap dan waktu penyerapannya. Tingkat penyerapan popok tidak disarankan lebih lambat dari tingkat buang air kecil Si Kecil. Jika tidak, maka akan memicu kebocoran pada popok. Dibandingkan dengan popok konvensional yang hanya mampu menyerap 400-500ml cairan, popok generasi baru ini memiliki potensi penyerapan cairan mencapai 100.000% dari beratnya sendiri dalam waktu yang singkat. 

Generasi popok baru ini memiliki struktur inti penyerap yang baru, yaitu dengan SAP Core Structure (Super Absorbent Polymer) yang mampu menyerap dan mengunci cairan sehingga tidak menyebabkan osmosis balik. Teknologi SAP terdiri dari jaringan rantai polimer yang saling terkait untuk menghindari kebocoran. Jadi, penyerapan pada popok juga lebih merata dan tidak menimbulkan gumpalan.

Kulit Bayi Sangat Sensitif Hingga Mudah Teriritasi, Apakah Nantinya Bisa Normal?

Ilustrasi bayi/anak/parenting.

Photo :
  • Freepik/bristekjegor

Popok generasi terbaru ini akan muncul di Indonesia sebagai produk andalan dari MAKUKU SAP Diapers yang telah disesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil, cocok untuk kulitnya yang masih sensitif, dan nyaman bagi kulit dengan kondisi iklim tropis seperti di Indonesia. Inti SAP Core Structure yang dimiliki merupakan terobosan terbaru dari peningkatan teknologi popok yang dibutuhkan oleh si Kecil.

Moms Jangan Asal Pilih Popok Anak, Salah Pilih Bisa Picu Gangguan di Kaki

"Teknologi inti struktur SAP (Super Absorbent Polymer) yang dimiliki oleh MAKUKU SAP Diapers dibuat dengan sistem penyerapan lebih tinggi dibandingkan dengan popok tradisional berbahan pulp. Teknologi SAP yang dimiliki oleh MAKUKU SAP Diapers menjadi teknologi popok pertama di Indonesia. Popok dengan 
bahan SAP akan menjaga kulit Si Kecil tetap kering dan tidak memicu risiko ruam popok. Karena itu, #TakutRuamPopokPakaiMAKUKU hadir sebagai jalan bagi Ibu yang khawatir terhadap risiko ruam popok," tandas CEO MAKUKU Indonesia, Jason Lee.

Ilustrasi bayi

Bukan Cuma untuk Orang Dewasa, Bayi Juga Butuh Skincare!

Iklim tropis yang panas dan lembab di Indonesia sering menjadi pemicu utama terjadinya ruam kulit dan iritasi pada bayi, terutama di daerah lipatan kulit.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024