6 Cara Cegah Speech Delay Pada Balita, dan Penyebabnya
- Pixabay
VIVA Parenting – Moms, harus tahu cara cegah speech delay pada tumbuh kembang sang buah hati. Speech delay adalah salah satu masalah yang dapat terjadi pada anak di bawah lima tahun. Hal ini terjadi ketika Si Kecil mengalami keterlambatan untuk bicara dibandingkan anak seusianya. Meski begitu, tidak sedikit anak yang mengalami masalah ini. Tetap saja, perlu dilakukan penanganan yang tepat agar dapat mencegah terjadinya speech delay.
Jika anak mengalami keterlambatan bicara, hal ini belum tentu ada sesuatu yang salah. Mungkin saja hal ini memang disebabkan adanya keterlambatan terkait kemampuan untuk bicara. Di samping itu, penundaan bicara juga bisa disebabkan oleh gangguan pendengaran atau gangguan neurologis terhadap perkembangan yang mendasarinya. Hal yang harus ditekankan adalah kecepatan perkembangan setiap anak dapat berbeda-beda.
Ketika masalah bicara, bahasa, pendengaran, atau perkembangan terjadi, intervensi dini perlu dilakukan untuk membantu anak menjadi lebih baik. Nah, berikut ini beberapa cara cegah speech delay pada anak di bawah 5 tahun:
1. Perbanyak Komunikasi
Hal pertama yang dapat dilakukan sebagai cara untuk mencegah speech delay adalah dengan memperbanyak komunikasi dengan anak. Cobalah untuk meluangkan banyak waktu dengan mengajari anak cara berbicara, bernyanyi, menirukan suara, hingga gerak tubuh. Dengan cara ini, semoga anak lebih terpacu untuk memberanikan diri mencoba berbicara atau sekedar mengeluarkan suara.
2. Bacakan Cerita
Cobalah membiasakan anak untuk membacakan cerita atau dongeng sejak usianya 6 bulan. Pilihlah buku yang sesuai dengan usianya untuk mendorong kemampuan bicara dan imajinasi anak. Saat anak telah terbiasa membaca buku bergambar, cobalah untuk menunjuk gambar yang sudah dikenalinya dan tanyakan namanya. Kemampuan mendengar anak akan meningkat yang dapat disertai dengan peningkatan kemampuan untuk bicara.
3. Gunakan Situasi Harian
Ibu juga dapat menggunakan situasi sehari-hari untuk memperkuat ucapan dan bahasa anak. Cobalah untuk bertanya makanan yang ia makan, tunjuk benda secara acak untuk disebutkan namanya, dan minta anak untuk mencontohkan suara dari hewan tertentu yang dilihat di televisi atau lainnya. Dengan begitu, anak lebih terstimulasi kemampuannya untuk berbicara.
4. Minum dengan sedotan
Minum dengan sedotan dapat membantu menguatkan otot-otot mulut dalam mengatasi keterlambatan bicara akibat kemampuan oromotor yang belum siap. Gunakan sedotan yang bisa dipakai ulang (reusable) ramah lingkungan atau dengan dengan bentuk, motif, atau warna yang ia suka untuk menarik perhatiannya.
5. Konsultasi dengan dokter
Apabila anak belum mengoceh atau tidak menoleh ketika namanya dipanggil saat usianya 6 bulan, atau belum berkata apa pun pada usia 1 tahun, maka Anda harus waspada. Nantinya, dokter akan mengevaluasi apa penyebab speech delay pada anak berikut penanganannya.?
6. Batasi gadget
Di era teknologi seperti sekarang ini, penggunaan gadget atau gawai yang berlebihan pada anak bisa menurunkan kemampuan bicaranya. Interaksi dengan orang lain, khususnya komunikasi dua arah, bisa menjadi stimulus untuk perkembangan bicara anak. Jika anak dibiarkan berlama-lama bermain gawai, maka ia dapat mengalami hambatan dalam bekerja bersama orang lain sekaligus menurunkan produktivitasnya dalam suatu lingkungan.
Oleh karena itu, orang tua bisa menerapkan screen time, yaitu batasan waktu di depan layar, misalnya main gawai, komputer, ataupun menonton tayangan tertentu.
Penyebab speech delay
Sebelum membahas cara mengatasi speech delay pada anak, Anda perlu tahu apa saja penyebab keterlambatan tersebut:
- Gangguan pendengaran, baik berupa infeksi telinga kronis maupun kelainan bawaan
- Gangguan oromotor (otot mulut)
- Kelainan anatomi mulut seperti bentuk lidah, sumbing pada langit-langit mulut, atau frenulum yang pendek (selaput yang menggantung di bawah lidah)
- Gangguan pada otak yang berperan dalam menerima atau menyampaikan bahasa
- Autisme
- Retardasi mental
- Kurangnya stimulasi selama periode emas termasuk
- Terlalu sering bermain gawai pada usia dini
Tanda-tanda speech delay
- Jika anak tidak mampu mengucapkan kata-kata sederhana saat berusia 12-15 bulan. Misalnya “mama” atau “papa”.
- Anak tidak bisa memahami kata sederhana saat berusia 18 bulan. Misalnya “jangan”, “tidak”, dan lain-lain.
- Anak tidak bisa berbicara dalam kalimat pendek (3-4 kata) saat berusia 3 tahun.
- Anak tidak mampu bercerita secara sederhana saat berusia 4-5 tahun.
Apabila anak menunjukkan tanda-tanda di atas, jangan diabaikan. Sebaiknya bawa anak menemui dokter spesialis anak supaya ia bisa memperoleh terapi yang ia butuhkan