56 Jam 37 Menit Bernafas, Kini Bayi Kembar Siam di Padang Meninggal

Bayi kembar siam di Padang
Sumber :
  • VIVA/ Andri Mardiansyah/ Padang

VIVA Parenting –  56 jam 37 menit,  waktu yang diberikan Sang Pencipta bagi Dava dan Davin untuk bernafas sebelum kemudian tutup usia. Waktu yang singkat memang. Namun cukup memberikan warna baru bagi kehidupan keluarga besarnya, dunia kesehatan hingga masyarakat luas.

Mengenal Hernia Inguinal Umum Terjadi pada Bayi Laki-laki, Tak Bisa Sembuh Sendiri Perlu Tindakan Operasi

Dava dan Davin, merupakan dua nama panggilan yang tergabung dalam tiga rangkaian kata nama yakni Kurnia Rahmad Illahi. Nama ini jauh hari mungkin saja sudah disiapkan kedua orang tua nya atau baru dua hari belakangan. Namun, nama itu baru diketahui banyak orang di penghujung kehidupan Dava dan Davin.      

Bayi kembar siam di Padang

Photo :
  • VIVA/ Andri Mardiansyah/ Padang
Netizen Mulai Ragukan Bayi Rauf Tertukar

Lalu, siapakah Dava dan Davin ini? Mereka adalah bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki anak ketiga dari pasangan suami istri Adrianto dan Ayu Septiani warga Korong Patalangan, Nagari Limau Puruik, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.

Dava dan Davin lahir Rabu, 21 September 2022 dari rahim Ayu Septiani pada pukul 07.55 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah dr Sadikin Kota Pariaman. Namun karena ada kelainan dan butuh penanganan khusus, pada pukul 15.00 WIB mereka dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. M. Djamil Padang.

Angka Kematian Ibu dan Bayi Tinggi, Ini Dua Faktor Utama Penyebabnya

Bayi kembar siam di Padang

Photo :
  • VIVA/ Andri Mardiansyah/ Padang

Tak seperti bayi yang lahir pada umumnya. Kurnia Rahmad Illahi didiagnosa masuk ke dalam kategori Dicephalus yakni, bayi kembar siam dengan kondisi tubuh mulai dari bagian dada hingga ke bawah menyatu dan memiliki dua kepala. 

25 tenaga medis dari beragam ilmu kedisplinan kedokteran dikerahkan untuk memberikan penanganan terbaik bagi Dava dan Davin. Mulai dari dokter spesialis paru, syaraf anak, bedah anak, bedah jantung, bedah plastik, ortopedi hingga tim pendukung laboratorium berjibaku menginvestigasi, mengevaluasi dan mengintervensi perkembangan kesehatan Dava dan Davin di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil Padang. 

Bayi kembar siam di Padang

Photo :
  • VIVA/ Andri Mardiansyah/ Padang

Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) RSUP dr. M Djamil Padang yang juga ketua tim dokter penanganan sang bayi kembar, dr.Eny Yantri, SpA (k) menjelaskan, hasil investigasi sementara yang sudah dilakukan timnya menunjukkan bahwa, kondisi sang bayi memiliki dua kepala dengan beberapa organ lainnya tidak sempurna.

Eny mengatakan, kondisi kesehatan sang bayi kembar ini terus memburuk. Jumat pagi 23 September 2022, saturasinya tercatat 60 dan terus menurun. Detak jantungnya pun juga turun. Organ-organ tubuhnya tidak ada yang sempurna. Jantungnya, hanya satu bilik, satu serambi. Pembuluh darahnya juga begitu. Sedangkan untuk sistem pernafasan bayi ini harus dibantu dengan dukungan ventilator, dan dipasang infus untuk mendistribusikan nutrisinya.

Meski demikian, Eny Yantri memastikan bahwa penanganan medis terhadap Dava dan Davin sudah maksimal. Tim dokter sudah berusaha dan bekerja sebaik mungkin. Hanya saja Allah SWT bekehendak lain. Tepat pukul 16.30 WIB, 24 September 2022, Dava dan Davin menghembuskan nafas terakhir. 

Suryani, nenek Dava dan Davin kepada wartawan sebelumnya menggunakan istilah kata “Meminjam untuk selamanya”. Kata yang memiliki makna ingin merawat cucunya dalam keadaan sehat. Jika pun tidak, pihak keluarga sudah pasrah dan ikhlas.

“Kalau keinginan kami sebagai keluarga, cucu kami sehat. Inginnya bisa kami pinjam selamanya. Kalau tidak bisa kita pinjam selamanya dan hanya untuk sementara, ya kita pulangkan saja ke Yang Satu,” tutup Suryani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya