Untuk Para Orang Tua, Ikuti 6 Tips Menenangkan Tantrum Pada Anak

Ilustrasi menenangkan anak tantrum
Sumber :
  • Pexels

VIVA Parenting  – Tantrum biasanya dimulai sekitar usia anak 18 bulan dan sangat umum terjadi pada balita. Biasanya yang dilakukan anak tersebut adalah memukul dan menggigit saat tantrum. Para orang tua sering kali kesusahan untuk menenangkan sang anak. Untuk itu, kamu sebagai orang tua atau calon orang tua dapat mengikuti tips menenangkan tantrum pada anak.

Pernah Dilarang KB oleh Edwrad Akbar, Kimberly Ryder Kasih Pesan Ini Buat Para Wanita

Tantrum ialah ledakan emosi yang biasanya dibarengi dengan sikap anak keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, membangkang, atau marah. Salah satu alasannya trantrum terjadi adalah balita ingin mengekspresikan diri, tetapi sulit. Mereka merasa frustrasi, dan frustrasi itu muncul sebagai amukan.

Begitu seorang anak dapat berbicara lebih banyak, mereka cenderung tidak akan mengamuk. Pada usia 4 tahun, tantrum jauh lebih jarang terjadi.

Mengenal Hernia Inguinal Umum Terjadi pada Bayi Laki-laki, Tak Bisa Sembuh Sendiri Perlu Tindakan Operasi

Tips menenangkan tantrum pada anak ini dapat membantu kamu mengatasi amukan si kecil ketika itu terjadi, dilansir dari NHS UK.

1. Cari tahu penyebab tantrum terjadi

Mengintip Perayaan Hari Ibu di Berbagai Negara, Ada yang Sampai Pergi ke Pemakaman

Memberi makan anak

Photo :
  • pegipegi

Tips menenangkan tantrum pada anak yang pertama adalah mencari sebab tantrum tersebut terjadi. Anak mungkin lelah atau lapar, dalam hal ini solusinya sederhana. Mereka mungkin merasa frustrasi atau cemburu, mungkin karena anak lain. Mereka mungkin membutuhkan waktu, perhatian, dan cinta, meskipun mereka tidak terlalu dicintai.

2. Pahami dan terima kemarahan anak

Ilustrasi menenangkan anak tantrum

Photo :
  • Pexels

Hal yang cukup suli adalah memahami kemarahan anak, ini merupakan salah satu tips menenangkan tantrum pada anak. Kamu mungkin terkadang merasakan hal yang sama, tetapi kamu dapat mengungkapkannya dengan cara lain.

3. Temukan pengalih perhatian

Kucing persia himalaya.

Photo :
  • pixabay

Tips menenangkan tantrum pada anak selanjutnya adalah alihkan perhatian anak. Jika kamu merasa anak mulai mengamuk, segera temukan sesuatu untuk mengalihkan perhatiannya. Ini bisa menjadi sesuatu yang bisa kamu lihat dari jendela. Misalnya, kamu bisa mengatakan, "Lihat! Seekor kucing". Buat diri kamu terdengar terkejut dan tertarik sebanyak mungkin.

4. Tunggu sampai berhenti

Ilustrasi Memarahi Anak

Photo :
  • U-Report

Kehilangan kesabaran atau balas berteriak tidak akan mengakhiri amukan. Hal tersebut hanya dapat membuat sang anak semakin tertekan dan marah dengan orang tuanya. Tips menenangkan tantrum pada anak dengan tunggu hingga tenang.

5. Jangan berubah pikiran

Ilustrasi anak menangis

Photo :
  • Unsplash

Menyerah tidak akan membantu dalam jangka panjang. Kamu harus memahami jika kamu mengatakan tidak, jangan berubah pikiran dan katakan ya hanya untuk mengakhiri amukan merupakan tips menenangkan tantrum pada anak yang wajib konsisten.

Jika tidak, anak akan mulai berpikir bahwa tantrum bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Untuk alasan yang sama, tidak ada gunanya menyuap mereka dengan permen atau camilan.

Jika kamu di rumah, cobalah pergi ke ruangan lain untuk sementara waktu. Pastikan anak kamu tidak bisa melukai dirinya sendiri terlebih dahulu.

6. Memukul, menggigit, menendang dan berkelahi

Ilustrasi anak marah

Photo :
  • Pixabay/ Mandyme27

Saat tantrum melanda, sebagian besar anak kecil kadang-kadang menggigit, memukul, atau mendorong anak lain. Balita ingin tahu dan mungkin tidak mengerti bahwa menggigit atau menarik rambut itu menyakitkan.

Ini tidak berarti anak kamu akan tumbuh menjadi agresif. Berikut adalah cara untuk mengajari anak-anak bahwa perilaku itu tidak dapat diterima:

Jangan balas pukul, gigit, atau tendang
Ini bisa membuat anak kamu berpikir bahwa melakukan ini dapat diterima. Sebaliknya, jelaskan bahwa apa yang mereka lakukan menyakitkan dan kamu tidak akan membiarkannya.

Bicaralah dengan mereka
Anak-anak sering mengalami fase kesal atau tidak aman dan mengekspresikan perasaan mereka dengan menjadi agresif. Mencari tahu apa yang mengkhawatirkan mereka adalah langkah pertama untuk dapat membantu.

Tunjukkan pada mereka bahwa kamu mencintai mereka, tetapi bukan perilakunya
Anak-anak mungkin berperilaku buruk karena mereka membutuhkan lebih banyak perhatian. Tunjukkan bahwa kamu mencintai mereka dengan memuji perilaku yang baik dan memberi mereka banyak pelukan saat mereka tidak berperilaku buruk.

Bantu mereka mengeluarkan perasaan mereka dengan cara lain
Temukan ruang besar, seperti taman, dan habiskan waktu yang menyenangkan bersama anak. Memberi tahu anak bahwa kamu mengenali perasaan mereka akan memudahkan mereka untuk mengekspresikan diri tanpa menyakiti orang lain.

Kamu dapat mencoba mengatakan hal-hal seperti: "Saya tahu kamu marah karena ...". Selain menunjukkan bahwa kamu mengenali frustrasi mereka, itu akan membantu anak-anak untuk dapat menyebutkan perasaan mereka sendiri dan memikirkannya.

Ilustrasi gangguang ADHD pada anak

IDI Kabupaten Jepara Berikan Informasi Pengobatan bagi Gangguan ADHD Pada Anak

Di Indonesia, prevalensi ADHD pada anak sekolah diperkirakan mencapai 15 persen, yaitu 1 dari 20 anak.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024