Trik Semangati Si Kecil Agar Ceria saat Masuk Sekolah

Ilustrasi orangtua antar anak ke sekolah.
Sumber :
  • Freepik/zalkina

VIVA Lifestyle – Tahun ajaran baru segera tiba di mana para siswa akan memasuki sekolah dengan kondisi pandemi COVID-19 yang masih melanda. Selain mempersiapkan nutrisinya, para orangtua juga patut menyemangati si kecil agar tetap ceria di saat bertemu teman dan para guru di sekolah serta mudah menyerap setiap mata pelajaran.

Kenapa Sarapan Penting untuk Anak Sekolah? Cegah Gangguan Working Memory dengan Nutrisi Tepat

Persiapan psikologis juga menjadi faktor penting sebelum anak memasuki jenjang pendidikan sekolah, terutama bagi anak usia prasekolah di masa kebiasaan baru. Sebab, setelah berbulan-bulan tinggal di rumah karena pandemi, anak akan membutuhkan waktu untuk bisa beradaptasi dan mulai berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. 

Orang tua harus dapat membantu anak agar tidak canggung atau cemas saat melalui proses tersebut dengan memberikan persiapan dan motivasi kepada mereka," ujar Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., dalam keterangan pers SGM Eksplor.

6 Manfaat Sarapan untuk Anak, Salah Satunya Cegah Obesitas

Orang tua bisa mengajarkan dan membiasakan anak di rumah melakukan protokol kesehatan yang dibutuhkan di sekolah. Selain itu, orang tua juga bisa meminimalisir rasa cemas mereka dengan langkah-langkah kecil.

"Seperti berkendara melewati sekolah, selalu sampaikan hal-hal positif tentang sekolah, dan berbelanja bersama untuk perlengkapan dan seragam sekolah. Di sinilah peran penting orangtua untuk bisa memahami kondisi psikologis dan emosional serta memotivasi anak," tuturnya.

Marissa Haque Sempat Traktir Sarapan Mahasiswanya dan Minta Doa Dimudahkan Ketika Meninggal

Agar anak tetap semangat dan aman bersekolah, Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina memberikan beberapa tips persiapan pada hari pertama masuk sekolah berikut. Yuk dicoba, moms!

Persiapkan sejak hari sebelumnya

Ilustrasi anak sekolah

Photo :
  • Freepik/Tatiana_gordievskaya1

Siapkan tas dan peralatan sekolah anak bersama-sama semalam sebelumnya. Jadi anak betul-betul siap mental bersekolah. Persiapkan anak untuk istirahat dan tidur lebih awal di malam hari, agar keesokan harinya anak bisa bangun lebih awal. Dengan demikian anak tidak perlu terburu-buru berangkat ke sekolah, dan lebih siap mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.

Bawakan bekal dan sarapan favorit

Sediakan bekal makanan favorit anak yang bergizi, agar anak menjadi lebih bersemangat dalam menjalani hari pertama. Buatkan sarapan dengan asupan makanan bergizi untuk anak. Orang tua bisa sarapan bersama sambil membicarakan mengenai kesiapan dan kesenangan prasekolah nantinya. 

Jika perlu, lengkapi juga kebutuhan nutrisi hariannya dengan susu pertumbuhan. Saat sarapan dan pada jadwal selingan atau cemilan sehat, orang tua juga dapat melengkapi kebutuhan nutrisi harian si Kecil dengan memberikan susu pertumbuhan terfortifikasi.

Edukasi protokol kesehatan

Seorang murid sekolah dasar di Surakarta (Solo), Jawa Tengah, mencuci tangan seb

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

Ingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan selama di sekolah, seperti memakai masker, cuci tangan pakai sabun sebelum masuk kelas dan menjaga jarak dengan teman. Orang tua juga sebaiknya membekali anak masker cadangan, gel atau cairan pembersih tangan serta cairan disinfektan guna membersihkan berbagai peralatan sekolah dan permukaan meja anak saat sekolah tatap muka.

Buat anak nyaman

Orangtua bisa menemani sejenak saat anak mulai berbaris masuk, berikan semangat dan pelukan hangat. Supaya anak tenang, orangtua bisa menunjukkan di area mana akan menunggu anak. Jadi saat ia keluar dari kelas, ia bisa segera menuju area tersebut. Tunggulah anak di area tersebut, anak perlu percaya bahwa orangtuanya menemani.

"Orangtua yang tenang dan tidak kuatir akan keadaan anaknya akan membuat anak menjadi lebih percaya bahwa dirinya berada di tempat yang aman," kata Nina.

Percaya pada guru

Beri kepercayaan kepada guru di sekolah untuk bisa menangani anak dan memberikan waktu bagi guru dan murid untuk saling mengenal. Jangan segera kembali ke dalam kelas, jika mendengar anak menangis atau memanggil-manggil. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya