Bagaimana Cara Menambah Berat Badan Anak? Ini Solusi Dokter
- VIVA/Agus Setiawan
VIVA Parenting – Masa pertumbuhan anak perlu diperhatikan bagi para orangtua. Kriteria pertumbuhan anak yang baik, terindikasi melalui pencapaian tinggi dan berat badan yang optimal, berdasarkan usia. Selain faktor genetik, nutrisi adalah faktor penting proses pertumbuhan fisik anak. Berat badan ideal bukanlah hal mudah dan otomatis dicapai oleh seorang anak.
Dalam sebuah acara dr I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS mengatakan jika masa MPASI harus dilakukan dengan baik agar pertumbuhan si kecil tidak tersendat. Sehingga antara berat badan dan tinggi badan bisa seimbang.
“Kuncinya pemberian MPASI 6 bulan sampai 12 bulan harus bagus. Artinya kapan anak waktunya makan, kapan waktunya anak nyusu, itu harus diatur oleh orangtua. Kalau mereka tidak mengatur biasanya pasti tersendat-sendat kenaikan berat badan itu,”kata dokter Tiwi saat ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Ia mengatakan jika usia anak sudah memasuki satu tahun lebih, pemberian ASI tidak menjadi prioritas utama namun harus didukung dengan nutrisi lainnya.
“Makanan pendamping asi itu semakin mendekati setahun itu porsinya akan semakin besar. Kalau diatas satu tahun, menyusui itu jadi nomor dua,”jelas dokter Tiwi.
Dokter Tiwi menganjurkan para ibu untuk memperhatikan pertumbuhan si kecil.
“Program asi eksklusif 6 bulan itu bagus banget. Catetannya berat badan harus tumbuh. Kemudian program menyusui 6 bulan sampai dua tahun itu jangan yang penting menyusui orangtua merasa aman. Ada parameter lain yang harus mereka liat adalah pertumbuhan,”ujarnya.
Bagaimana cara menambah berat badan anak?
Kondisi anak dengan gangguan berat badan perlu segera diintervensi. Para dokter anak akan menyarankan jenis makanan cair bernutrisi agar anak dapat segera mengejar ketinggalan berat badannya.
Namun sayangnya, tidak semua anak - terlebih yang semula melewati periode ASI ekslusif - mudah menerima makanan cair. Kondisi ini terjadi karena beberapa hal, antara lain; proses "perkenalan" yang keliru, anak terlalu terbiasa dengan ASl/menyusui, dan proses adaptasi terhadap makanan butuh waktu dan bersifat individual.
Dampak dari kondisi penolakan anak adalah pencapaian target berat dan tingginya tidak optimal; cenderung tetap atau turun [weight faltering]. Kondisi ini "membunyikan" alarm proses tumbuh kembang anak mengalami gangguan.
Situasi ini kian sering ditemui para dokter anak di kamar praktek sehingga merasa perlu mencari solusi untuk mencegah perburukan dialami pasien-pasiennya.
Grofato kemudian menjadi salah satu solusinya. Sejak digagas di masa pandemi, pada akhir 2020, Grofato - Grow Fast Gelato telah menebar manfaat membantu anak berusia di atas 1 tahun yang mengalami gangguan pertambahan berat badan dalam sebaran yang sangat terbatas, pada pasien anak di RSIA Bunda, Jakarta saja.
Kondisi ini didasari penggunaan Grofato harus diatur dengan resep dokter untuk mendapatkan frekuensi dan volume yang tepat bagi setiap anak.
Namun siring sertifikasi BPOM yang didapatkan Grofato di awal tahun 2022 ini, Sooki sebagai produsen Grofato berkomitmen menyediakan gelato khusus ini ke pasar yang lebih luas, agar membantu lebih banyak anak mencapai berat badan idealnya.
Aktivitas ini sekaligus akan memperkenalkan dokter anak yang menjadi rekan kerja Grofato di setiap kota, untuk membimbing orang tua menggunakan Grofato secara tepat sesuai dosis yang dibutuhkan anak agar berat idealnya segera tercapai.