Si Kecil Susah Makan? Ini Trik Chef Devina Biar Makin Lahap
- ist
VIVA – Nutrisi terbaik bagi si kecil diberikan oleh orangtua sebagai tanggung jawab agar kelak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Kendati begitu, tak sedikit orangtua yang mengeluhkan sulitnya si kecil makan dengan lahap bahkan melakukan gerakan tutup mulut (GTM).
Nah, para moms tak perlu risau. Hal tersebut pun dialami oleh chef, konten kreator, sekaligus ibu dua anak, Devina Hermawan. Diakuinya, memiliki tiga orang anak dengan karakter berbeda-beda tentu menjadi tantangan tersendiri untuk mengolah masakan, termasuk makanan pendamping air susu ibu (MPASI) bagi anak ketiganya.
"Memang penuh tantangan. Wah chef nih tiap hari pasti masak untuk anak. Itu tuh enggak. Karena beda masak untuk klien dan anak. Anak memang penuh tantangan. Karena anak pertama dia rewel tentang tekstur. Dikasih apa-apa, nggak mau makan," tutur Chef Devina, dalam peluncuran Mothercare Twistshake Food Processor, di kawasan Cikini, Jakarta, Senin 20 Juni 2022.
Chef Devina menuturkan bahwa sebenarnya di tahap pemberian makan pada anak, orangtua bisa lebih banyak belajar dan mengenali karakter buah hatinya. Apalagi, pengalaman Chef Devina menawarkan berbagai hal menarik selama pemberian MPASI dari ketiga buah hatinya itu.
"Kalau di awal itu proses MPASI, selain ajarkan penuhi kebutuhan nutrisi, juga belajar sensori, motorik. Seru banget. Anaknya makan terus tiap hari? Nggak juga. Kadang udah utek-utek di dapur, baru suapan pertama udah dilepeh. Karena kan bukan hanya kombinasi makanan enak aja, tapi juga membangun suasana yang mendukung. Kita harus buat suasana menyenangkan. Makanya masak praktis-praktis aja. Sisanya bisa buat energi makan bareng anak," imbuhnya.
Untuk proses masak yang praktis, Chef Devina biasa mengakali dengan membagi-bagi dalam porsi kecil tiap bahan makanan. Untuk sayur, perlu dicuci dulu di air mengalir dan bukan direndam. Namun, usahakan mencampurnya di olahan MPASI saat hendak dikonsumsi karena sayuran bisa membuat makanan kurang awet alias basi.
"Sekarang kekhawatiran kita, pestisida dan polutan yang nempel pada sayuran. Nggak cukup sama air aja. Garam dan cuka, akan lunturkan secara natural. Tapi sayuran tertentu bisa sensitif jadi layu kalau kena garam. Sayuran dengan brokoli, misal rendam pakai garam, aman. Jadi harus tahu juga tipe sayurannya," jelasnya.
Untuk lauknya, usahakan untuk mencuci daging ayam dan ikan saat masih segar. Lalu dipotong dan disimpan di wadah kedap udara. Sementara untuk daging sapi, dianjurkan tak dicuci dan cukup dipotong lalu simpan di dalam wadah.
"Hindari ketika cuci sesuatu adalah kontaminasi silang. Misal, cuci daging bersamaan dengan cuci piring. Daging ada bakteri bisa hilang saat dimasak. Tapi bakterinya bisa nempel di piring. Sama dengan telur, pendapat aku nggak perlu dibilas. Yang penting penyimpanannya dipisah," pungkasnya.
Setelah paham tips dan trik Chef Devina, yuk dicoba dengan cara memasak nasi tim untuk MPASI si kecil. Berikut bahan dan cara mengolahnya.
Daging ayam, giling secukupnya
Nasi 2 sdm
Kaldu ayam
Garam dan gula secukupnya
Kecap manis secukupnya
Bawang goreng secukupnya
Aneka sayuran
Cara mengolah
- Nasi yang sudah matang, lalu campur dengan kuah kaldu. Kukus hingga lembek.
- Daging ayam mentah, dicampur dengan bawang goreng. Bisa ganti dengan bawang bombay yang sudah ditumis atau daun bawang.
- Lalu campur dengan kecap manis, garam, dan gula, aduk terus hingga rata. Kukus hingga matang.
- Brokoli dan tomat ceri disajikan saat nasi tim sudah matang. Nasi tim siap dinikmati anak.
"Selain bonding, MPASI juga ada sensorinya. Sajikan makanan warna-warni dan unik, anak jadi lebih tertarik. Membantu juga proses perjalanan MPASI agar sukses," tandasnya.