Catat Moms, Ini Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini
- VIVA/Andri Mardiansyah
VIVA – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sering kali dianggap kurang penting lantaran belum diwajibkan oleh pemerintah Indonesia. Akan tetapi, langkah pendidikan pertama pada anak ini sebenarnya berguna untuk melatih berbagai kemampuan si kecil di masa mendatang.
Psikolog, Ratih Larasati M.Psi., menuturkan bahwa banyak orang tua yang tanpa sadar memberikan mainan tanpa merangsang kemampuan si kecil. Misalnya saja, dengan mudahnya kita memberi tontonan di televisi atau games di gawai agar si kecil bisa duduk manis, yang sebenarnya justru tak membuat otak dan tubuhnya berkembang.
"Anak dikasih TV banyak kartun, banyak games. Bukan itu tapi kita cari stimulasi yang tepat yang mampu menumbuhkan anak membuat keputusan. Mereka bisa milih pilihan yang baik, nah maka dari itu, kita harus ajarkan sejak dini bisa melatih membuat rencana sehingga bisa melakukan refleksi," ujar Ratih dalam acara peresmian Sekolah HighScope Indonesia di Kota Bekasi, beberapa waktu lalu.
Menurut Ratih, anak-anak cenderung belajar dengan cara aktif learning atau pola belajar yang aktif. Cara belajar ini bisa menggunakan alat sesuai dengan kemampuan dan usia si kecil. Bila orangtua merasa bingung untuk mengajarkan pola belajar ini, maka Ratih menganjurkan agar mulai mempertimbangkan untuk memasukan anak ke PAUD.
"Education the best investment. Bisa berkembang dengan baik buat decision dengan baik," tutur Ratih.
Ada pun ciri PAUD ideal, menurut Ratih, mencakup berbagai hal. Seperti mengajarkan anak agar menghormati perbedaan apapun dan kurikulum yang sesuai dinas pendidikan. Selanjutnya, rasio guru dan murid harus seimbang agar dapat dimonitoring dengan baik.
"Guru punya ilmu karena perkembangan anak itu drastis. Apakah gurunya juga dapat pelatihan, ada supervisi dengan atasan. Apakah libatkan orang tua sebagai partner," lanjut Ratih.
Ratih melanjutkan bahwa PAUD ideal juga harus memiliki penilaian sekolah yang sesuai dengan perkembangan anak. Terlebih, sekolah juga patut memperhatikan seluruh aspek kebutuhan anak di tiap usia yang berbeda.
"Apakah sekolah memperhatikan kebutuhan bukan hanya calistung, seperti waktu makan, berbenah diri. Jadi tidak fokus ke akademisnya saja," beber Ratih.
Senada, Founder dan CEO Highscope Indonesia, Antarina Amir, menegaskan pentingnya PAUD pada anak terkait perkembangan kemampuan motorik halusnya. Hal ini rupanya akan sangat bermanfaat di saat anak sudah memasuki dunia kerja, di mana hasil ini terlihat dari riset yang dijalani oleh Highscope Indonesia pada alumninya.
"Memperbaiki kualitas siswa SMA terlambat kalau di SMA-nya. Sulit kembangkan softskill saat di dunia kerja nantinya. Itu harus dimulai sejak kecil. Itu kelebihan Highscope yang sudah meneliti bagaimana dampak jangka panjangnya. Perlu diteruskan dan dikembangkan. Satu-satunya sekolah yang punya training riset dan development. Ini belajar dari Amerika," tambah Rina.
Lebih lanjut, Rina setuju dengan Ratih yang menyebut bahwa pendidikan adalah investasi terbaik dan tentunya untuk jangka panjang. Sebab, manfaat PAUD sendiri juga baru dapat dilihat setelah anak melalui puluhan tahun usianya yang bermanfaat pada kesuksesannya.
"Nggak bisa dilihat hasilnya dalam jangka pendek. Kami lakukan penelitian dalam hal ini. Pengembalian investasi tadi yang paling tinggi adalah ketika anak-anak di sekolahkan di sekolah seperti Highscope, dengan sistem yang memberikan mereka kepercayaan diri dan di-treat sebagai seseorang. Dilakukan sejak pra sekolah, pra sekolah Ini adalah first 5 golden year. Kebutuhan jangka panjang anak itu adalah kreativitas dan kepercayaan diri," jelasnya.
Ada pun, HighScope Indonesia secara resmi membuka Sekolah HighScope Indonesia di Kota Bekasi. Jaringan Sekolah HighScope Indonesia terbaru ini berlokasi di Lantai Dasar Lagoon Avenue Mall, Grand Kamala Lagoon Bekasi. Sekolah HighScope Indonesia - Bekasi pun sudah memulai kegiatan belajar mengajarnya sejak Januari 2022. Â Saat ini, Sekolah HighScope Indonesia-Bekasi tengah membuka pendaftaran kembali untuk tahun ajaran 2022/2023 dengan kuota yang terbatas.
“Saya memiliki harapan besar kepada SHI Bekasi untuk terus bersinergi dan penuh semangat dalam meningkatkan pendidikan anak-anak Indonesia yang berkualitas terutama di Kota Bekasi dan sekitarnya, serta membangun karakter anak Indonesia yang berkembang secara total: academic, intrapersonal, interpersonal, dan fisik – dan mampu berkompetisi di dunia internasional," pungkas Rina.
HighScope Indonesia, yang didirikan tahun 1996 oleh Antarina Amir, bermuara dari HighScope Educational Research Foundation, Ypsilanti, MI, Amerika Serikat yang didirikan oleh Dr. David Weikart tahun 1970. Melalui penelitian longitudinalnya Dr. Weikart menemukan bahwa program prasekolah yang berkualitas tinggi memberikan dampak yang sangat positif bagi pendidikan anak di tingkat menengah atas, maupun berguna bagi kesuksesan masa depan anak.
Selama 25 tahun HighScope Indonesia terus konsisten menerapkan dan mengembangkan sistem pendidikan yang berakar pada penelitian berbasis otak dan studi longitudinal. HighScope Indonesia sangat percaya bahwa pendidikan harus mempersiapkan siswa untuk menghadapi perubahan dan perkembangan dunia, dimana masalah hari esok tidak dapat diselesaikan dengan pemikiran hari kemarin. Siswa dipersiapkan untuk sukses di abad 21 sebagai inovator dan pemecah masalah yang kreatif sejak usia dini.
Keberadaannya HighScope Indonesia juga menjawab tumbuhnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat secara nasional akan sistem pendidikan yang sama-sama mementingkan pendidikan akademik dan karakter. Ini terjadi setelah keberhasilan program prasekolah yang pertama kali didirikan, yang telah menunjukkan rekam jejak yang terbukti kepada orang tua yang mempercayakan anak-anak mereka ke program tersebut.Â