Jangan Bilang Ibu Simpan THR Anak Investasi Bodong, Ada Hadistnya
- Pixabay
VIVA – Ibu dan bapak, merupakan kedua orang tua yang sangat berjasa dalam hidup kita. Dari mulai sebelum lahir hingga beranjak dewasa, kita selalu dirawat, diperhatikan, disayang, dan diberikan kebahagiaan.
Maka dari itu, kita sebagai anaknya wajib berbakti kepada kedua orangtua. Berbakti kepada kedua orangtua juga disebut birrul walidain dalam agama islam. Dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali”. (Q.S. Luqman [31]: 15)
Ada beberapa kewajiban yang dilakukan oleh anak semasa kedua orang tua masih hidup, yaitu mentaati semua perintahnya. Dengan catatan perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah SWT.
Hukum mentaati kedua orangtua adalah wajib bagi setiap muslim dan haram hukumnya mendurhakai keduanya. Tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai dan menyakiti mereka berdua. Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh mendurhakai apa saja yang diperintahkan oleh kedua orangtua. Allah SWT berfirman, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya”. (Q.S. Al-Ahqaf [46]: 15)
Kita juga diwajibkan menghindari perkataan kasar dan nada tinggi agar tidak menyakiti hati orang tua. Sebab ridho Allah adalah ridho orangtua, dan murka Allah adalah murka orang tua. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW bersabda, “Ridho Allah SWT. ada pada ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT. ada pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim).
Selain berbuat baik, seorang anak bisa berbakti kepada orang tua dengan cara mendoakannya dengan kebaikan-kebaikan yang melimpah. Dalam satu hadits, Rasulullah bersabda: “Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali karena tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim: 1631)
Perintah berbakti kepada orang tua tersebut tentu diikuti dengan banyak keutamaan bagi muslim yang melaksanakannya karena dalam Islam berbakti kepada kedua orang tua memiliki kedudukan yang mulia.
Dalam ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Aslam di Masjid Al Firdaus Pepelagi menyampaikan ceramah tentang birrul walidain atau berbakti kepada kedua orangtua.
Ia mengatakan jika dalil dalam alquran tentang berbakti kepada orangtua sangat banyak. Ia menyebutkan dua dalil dalam ceramahnya tersebut.
“Dalil yang pertama adalah yaitu firman Allah di dalam Alquranul karim, surat An Nisa, surat yang ke-4, ayat yang ke-36. Allah berfirman, Wa'budul laaha wa laa tushrikuu bihii shai'anw wa bilwaalidaini ihsaananw. Yang artinya, dan sembahlah Allah, janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada dua orang ibu bapakmu,” jelasnya dalam ceramah tersebut, dikutip dari kanal YouTube Alfirdaus Pepelegi pada Selasa, 10 Mei 2022.
“Allah sebutkan didalam al-quran surat al-isra, surat yang ke-17, ayat yang ke-23. Allah berfirman, Wa qadhaa rabbuka allaa ta'budu illaa iyyaahu wabil waalidaini ihsaanaa. Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Allah dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu dan bapakmu dengan sebaik-baiknya,”terangnya.
Anak laki-laki wajib memberikan rezekinya kepada orangtua
Dalam ceramah tersebut, Ustadz Abu Aslam mengatakan jika tak perlu takut kepada istri jika seorang suami memberikan rejekinya kepada kedua orangtuanya. Ia mengatakan jika harta seorang anak laki-laki adalah harta orangtuanya.
“Anak laki-laki hartanya adalah milik orangtuanya. Nabi mengatakan dalam hadist Abu Daud, perhatikan sabda nabi, betapa banyak anak laki-laki yang lebih peduli sama istri dan anaknya, tetapi tidak peduli dengan orangtuanya. Nabi mengatakan dalam hadist nabi Abu Daud, untuk anak laki-laki bukan untuk anak wanita. Apa kata nabi? Kamu (dirimu) dan hartamu milik orangtuamu. Sehingga jika orangtua dia datang ke rumah anak laki-lakinya lalu mengambil harta anak laki-lakinya, maka seorang anak laki-laki tidak berhak mengatakan, papah kenapa kau ambil hartaku. Tidak hak! Tegas ustadz Abu Aslam.
Anak laki-laki abadi berbakti kepada kedua orangtua
Bahkan ketika orangtua meminjam uang kepada anak laki-lakinya, itu tidak dikategorikan utang-piutang. Jadi ketika orangtua tidak membayar utang kepada anaknya itu sah, karena harta anak milik orangtuanya. Ia menyampaikan hal tersebut berdasarkan para ulama dan hadist yang sahih.
“Baktinya anak laki-laki abadi kepada orangtuanya, sedangkan baktinya seorang anak wanita kepada bapak ibunya muakkad. Ketika seorang laki-laki membaca kalimat qobul saat akad nikah,”jelas Ustadz Abu Aslam.
Baktinya seorang wanita abadi kepada suami. Sedangkan bakti seorang anak laki-laki atau suami abadi kepada orangtua.
Ustadz Abu Aslam mengatakan jika diwajibkan seorang suami memberikan hartanya kepada orangtuanya dahulu, baru kepada istrinya. Namun, untuk mertua bukan termasuk orangtua melainkan karib kerabat suami bukan orangtua suami.
Bisa disimpulkan bahwa, berbakti kepada orangtua hukumnya wajib. Anak laki-laki abadi berbakti kepada orangtua, sedangkan wanita abadi berbakti kepada suami. Pada momen lebaran ini, banyak diantara mereka yang menerima THR dan disimpan oleh orangtua disebut investasi bodong.
Hal tersebut adalah salah besar. Seperti yang telah dijelaskan oleh ustadz Abu Aslam, harta seorang anak laki-laki juga harta milik orangtua. Jadi jangan bilang ibu simpan THR anak itu investasi bodong karena ada hadistnya. Itulah ulasan tentang berbakti kepada orangtua. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan.