Moms, 4 Ciri Ini Tanda Awal Anak Derita Autis

Ilustrasi anak bermain
Sumber :
  • Pixabay/rbalouria

VIVA – Gangguan spektrum autisme (ASD) merupakan cacat perkembangan yang terjadi pada anak-anak dalam fase pertumbuhan. Anak-anak ini merasa sangat sulit untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. 

Karakteristik utama lainnya adalah perilaku atau minat yang terbatas atau berulang. Meski tidak ada obat untuk kondisi ini, deteksi dini dan pengobatan dapat meningkatkan kualitas hidup anak yang terdampak. 

Tanda-tandanya dimulai sejak anak berusia 12 bulan, namun bisa saja kurang dari itu. Terkadang tanda-tanda awal autisme berubah seiring waktu. Bagi orangtua, penting untuk mencari pola autisme pada anak dan memulai pengobatan sedini mungkin. 

Berikut beberapa tanda awal anak mengidap autis, dilansir Times of India, Rabu 4 Mei 2022. 

ilustrasi anak.

Photo :
  • Freepik

Pencapaian yang hilang
Bayi tumbuh dengan cepat dalam 2 tahun pertama. Dari bereaksi ketika seseorang memanggil namanya, merangkak hingga berjalan. 

Ada beberapa pencapaian di tahun-tahun awal, yang berdampak besar pada pertumbuhan dan perkembangannya. Ada batas usia ketika anak mencapainya. Jika tidak, orangtua harus mengonsultasikannya ke dokter anak. 

Kurangnya perkembangan bicara
Pada tahun pertama kehidupan, perhatikan perkembangan sosial dan komunikasi anak. Meskipun buah hati mungkin tidak dapat menyusun kalimat yang tepat sampai mereka berusia 3 tahun, tindakan sederhana pun dapat mengungkapkan banyak hal. 

DPR Minta Kapolda Jateng Usut Kasus Perbudakan Seksual Anak di Surakarta yang Terkatung-katung Sejak 2017

Beberapa tandanya antara lain, anak mengoceh dengan suara dan nada yang tidak biasa, kepekaan sensorik yang tidak biasa, gerakan tubuh atau tangan yang tidak biasa, bermain dengan cara yang tidak biasa, menghindari atau tidak menjaga kontak mata, tidak menanggapi jika dipanggil namanya, wajah tidak menunjukkan ekspresi, dan kurangnya hubungan dengan orang lain. 

Anak bermain

Photo :
  • Istimewa
Merasa Dibatasi, Paula Verhoeven Berharap Bisa Tidur Bareng Anak Lagi

Perilaku berulang
Perilaku repetitif atau berulang, merupakan salah satu ciri gangguan spektrum autisme (ASD). Mereka hanya terpaku pada aktivitas atau tugas tertentu serta merasa sangat sulit untuk mengalihkan perhatian pada tugas yang berbeda. 

Beberapa perilakunya termasuk mengulang kata atau frasa, bermain dengan cara yang sama setiap saat, memiliki minat obsesif, mengepakkan tangan, mengayunkan tubuh atau berputar sendiri, serta marah jika mainannya diubah atau disentuh.

Siti Badriah Kehilangan Satu Janin Kembar, Krisjiana Tulis Pesan Haru

Tanda atau ciri lainnya
Beberapa karakteristik lain dari anak-anak yang menderita ASD, meliputi keterampilan gerakan yang tertunda, keterampilan kognitif atau pembelajaran yang tertunda, gangguan epilepsi atau kejang, kebiasaan makan atau tidur yang tidak biasa, mengalami masalah pencernaan, cemas, stres atau khawatir berlebihan, serta tidak merasa takut atau justru takut berlebihan. 

Ilustrasi gangguang ADHD pada anak

IDI Kabupaten Jepara Berikan Informasi Pengobatan bagi Gangguan ADHD Pada Anak

Di Indonesia, prevalensi ADHD pada anak sekolah diperkirakan mencapai 15 persen, yaitu 1 dari 20 anak.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024