Waspada Moms, Si Kecil Rentan Terpapar Polusi di Rumah
- U-Report
VIVA – Seringkali ketika mendengar kata polusi udara, tentu dikaitkan erat dengan buruknya kondisi di luar ruangan dan membahayakan sistem pernapasan. Rupanya, polusi udara sendiri bisa didapatkan di dalam ruangan alias di rumah dan rentan terpapar pada si kecil. Kok bisa?
Sponsorship & Program Director ChildFund International di Indonesia, Aloysius Suratin, menyampaikan bahwa yang namanya polusi udara terbagi dua yakni di luar dan dalam ruangan. Sayangnya, banyak yang meremehkan polusi udara di dalam rumah yang sebenarnya bisa rentan terpapar pada anak.
"Polusi udara tidak terlihat harus dihindari, termasuk di dalam rumah. Ada dua kategori polusi yaitu di dalam dan luar ruangan. Dalam ruangan biasanya, dari studi yang ada, polusi lebih tinggi penyebabnya dari luar ruangan katakan dari sumber tercemar di luar. Di dalam misal gunakan bahan bakar (kompor) atau kebiasaan merokok bisa membuat polusi di dalam. Polutan dalam rumah lebih tinggi harus diatasi dengan gaya hidup baik," ujar Aloy, dalam keterangan persnya.
Aloy menyebutkan bahwa polusi udara sendiri sudah terbukti dalam penelitian memicu berbagai risiko kesehatan. Salah satunya pada kondisi ibu hamil dan janin di mana dampak akan negatif pada keduanya.
"Risiko pada kehamilan, kami kutip berbagai studi ilmiah bahwa saat ibu hamil terpapar 200 hari (polutan) sebelum melahirkan dampaknya negatif. Kemudian pada kesehatan lain. Sadari bahwa dampak itu ada," tutur Aloy.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa paparan polusi udara tingkat tinggi dapat menyebabkan berbagai hasil kesehatan yang merugikan. Dampaknya antara lain meningkatkan risiko infeksi pernapasan, penyakit jantung, dan kanker paru-paru. Paparan jangka pendek dan jangka panjang terhadap polutan udara telah dikaitkan dengan dampak kesehatan. Dampak yang lebih parah menimpa orang yang sudah sakit, Anak-anak, dan usia lanjut.
Maka dari itu, Aloy menyebut pemakaian masker untuk mencegah virus corona atau COVID-19 yang selama ini dipakai, sebenarnya dapat digunakan untuk mencegah paparan polutan. Namun, sulit memakai masker di dalam ruangan sehingga Aloy menyarankan pemakaian filter udara di rumah.
"Udara dalam ruangan kalau tinggal di perumahan dan jaraknya tidak jauh dari jalan raya yang lalu lintas padat atau industri itu juga dampak lebih tinggi. Hanya kantor-kantor sekarang yang gunakan filter udara. Di rumah paling pakai AC. Tidak bermaksud meminta beli filter udara tapi itu salah satu cara (cegah polutan)," kata dia.