Ada 1,7 Juta Anak di Indonesia Belum Mendapat Imunisasi Dasar

Ilustrasi imunisasi anak
Sumber :
  • GlaxoSmithKline

VIVA – Pandemi COVID-19 diketahui berdampak pada cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia. Kementerian Kesehatan mengungkap bahwa pada 2021 lalu saja target imunisasi pada anak belum mencapai target. Dimana di tahun 2021 lalu ditargetkan sebesar 98,3 persen target anak mendapat imunisasi dasar lengkap.  

Anggota DPR Dukung Langkah Menkopolkam Lindungi Pelajar Dari Bahaya Judi Online

"98,3 persen target imunisasi dasar lengkap, kita baru 84,2 persen. Ada beberapa provinsi yang bisa komitmen dan mencapai target seperti Sulawesi Selatan, Yogyakarta, Banten, Bengkulu meski di masa pandemi," kata Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Direktorat Jenderal P2P, Dr. Prima Yosephine, MKM dalam virtual meeting temu media Pekan Imunisasi Dunia 2022, Senin 11 April 2022.

Di sisi lain jika diakumulasikan data dari tahun 2019 hingga 2021 lalu tercatat ada 1.713.471 anak di Indonesia yang belum mendapatkan atau melengkapi imunisasi dasar.

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal Imunisasi Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

"Tentu jumlah sebesar ini akan berisiko tinggi akan menyebabkan KLB atau outbreak PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) di daerah-daerah tertentu," ujar dia.

Dari data 1,7 juta anak yang belum mendapatkan atau melengkapi imunisasi dasar itu terbanyak ada di Jawa Barat. Kemudian disusul Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat dan DKI Jakarta.

PPATK: Usia Pemain Judi Online Semakin Rendah, di Bawah 10 Tahun

Dengan begitu, Prima menjelaskan pemerintah pusat perlu mengintervensi pelaksanaan imunisasi dasar pada anak, dengan memberikan imunisasi kejar yang diharapkan pada Mei mendatang bisa mengejar gap 1,7 juta itu.

Sementara itu, Prima menjelaskan manfaat anak mendapatkan imunisasi itu sendiri ada tiga. Pertama untuk orang sendiri yang mendapatkan imunisasi akan membentuk antibodi spesifik pada individu terhadap penyakit tersebut.

Ilustrasi imunisasi.

Photo :
  • Pixabay/dfuhlert

Kedua membentuk kekebalan kelompok, kalau ada satu dua orang yang tinggal di dalam lingkungan yang sebagian besar orang tersebut sudah mendapat imunisasi maka orang ini bisa menerima manfaat dari imunisasi yang sebagian besar diterima orang itu.

Ketiga imunisasi bisa memberikan manfaat lintas kelompok, ini misalnya kita memberikan imunisasi Rubella pada anak mulai dari bayi, batita, dan usia sekolah.

"Ketika anak-anak ini terimunisasi dengan campak/rubella maka secara tidak langsung akan memberikan proteksi kepada wanita usia subur yang ada di lingkungan anak-anak itu sebab anak-anak ini kelompok besar yang biasanya terinfeksi virus ini, jika anak-anak sudah kebal maka akan terputus rantai penularan, anak gak terpapar dan tidak memaparkan," tutur Prima

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya