Perhatikan Mom, Ini Tanda Si Kecil Kekurangan Vitamin C
- Pixabay
VIVA – Vitamin C merupakan salah satu zat gizi mikro esensial yang berpengaruh pada imunitas tubuh anak, termasuk saat puasa. Bukan tanpa alasan, vitamin C berfungsi menyokong sistem kekebalan melalui peningkatan aktivitas fungsi sel darah putih dan produksi antibodi.Â
Dampak kekurangan vitamin C mengakibatkan anak-anak semakin rentan terhadap infeksi, seperti batuk pilek. Tak hanya itu, akibat minim vitamin C juga mencakup terhambatnya pembentukan kolagen yang menyebabkan gangguan pertumbuhan, penyembuhan luka yang lambat, hingga menimbulkan gejala penyakit skorbut atau merasa lelah dan lemah sepanjang waktu, kehilangan nafsu makan, mudah tersinggung dan uring-uringan.
Â
“Sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan fungsi otak anak-anak. Kekurangan nutrisi, salah satunya zat gizi mikro esensial seperti vitamin C, bisa menyebabkan konsekuensi berupa kerentanan terhadap infeksi, bahkan mengurangi Intelligence Quotients atau IQ di kemudian hari," ujar Medical Lead Bayer Consumer Health, dr. Riana Nirmala Wijaya, dalam acara virtual Redoxon Kids, beberapa waktu lalu.
Selain rentan sakit, tubuh anak yang kekurangam vitamin C juga dapat terlihat dengan mudahnya terluka. Salah satunya pada area gigi dan gusi yang mudah berdarah ketika kebutuhan vitamin C tak tercukupi. Apalagi saat ini anak sudah mulai melakukan banyak aktivitas, termasuk sekolah offline sehingga bisa menghambat perkembangannya.
"Gangguan daya tahan tubuh cenderung lebih lemah. Kena infeksi batuk pilek, gangguan penyembuhan luka, penyakit gusi berdarah. Kalau ada gangguan pertumbuhan dari kognisinya. Walau efek ini jangka panjang, nggak bisa dilihat di waktu dekat," imbuhnya.Â
Dokter Riana menyebut bahwa asupan vitamin C sangat penting karena tubuh tak bisa memprosesnya sendiri. Sumber vitamin C bisa didapat dari buah dan sayur atau pun suplemen yang tepat. Bahkan dari bayi sekali pun, kebutuhan vitamin C sudah bisa diberikan.
"Untuk konsumsi vitamin C dari bayi bisa. Kadar aman dari tabel rekomendasi. Tentu tiap usia beda-beda," terangnya.
Apabila dosis terlalu tinggi, kata dokter Riana, dikhawatirkan bisa memicu efek samping berupa perut perih karena asam lambung naik. Apalagi jika dikonsumsi langsung usai berbuka puasa. Maka dari itu, tetap jaga pola makan sembari mencukupi vitamin C sesuai rekomendasi.
"Paling sering takutnya kena maag kalau kadar dosis tinggi pas buka puasa. Kalau masih sesuai rekomendasi, vitamin c nggak akan ditumpuk dan keluar dari air seni," pungkasnya.