Mengenal Gejala Baby Blues, Keparahan Hingga Cara Atasinya

Ilustrasi wanita/ibu dan bayi.
Sumber :
  • Freepik/senivpetro

VIVA – Memiliki bayi adalah pengalaman yang menyenangkan. Tapi, tidak untuk semua orang. Bagi wanita yang belum siap, membawa pulang bayi akan membuatnya stres, mengalami kelelahan bahkan rasa sakit, sehingga dapat berujung pada sindrom baby blues. Apa itu?

Belajar dari Kasus Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Neneknya, Apa yang Dilakukan Orangtua Untuk Cegah Hal Tersebut?

Sekitar 80 persen ibu postpartum mengalami baby blues. Kondisi ini mengacu pada periode singkat setelah melahirkan yang merasakan kesedihan, kecemasan, stres hingga perubahan suasana hati. Sebanyak 4 dari 5 ibu, melaporkan mengalami baby blues ini. 

Baby blues biasanya menyerang dalam beberapa hari setelah melahirkan. Tapi, jika seorang ibu mengalami proses persalinan yang sangat sulit, orang yang bersangkutan mungkin akan menyadarinya lebih cepat. 

Menegangkan, Polri Evakuasi Ibu dan Bayi di Gang Sempit saat Banjir Bandang di Sukabumi

Dilansir Healthline, Jumat 25 Maret 2022, meski dokter tidak bisa memastikan apa penyebabnya, waktu akan memberi tahu kita banyak hal. Setelah melahirkan, tubuh akan mengalami fluktuasi hormonal yang ekstrem untuk membantu ibu memulihkan dan merawat, menyusutkan kembali tubuh ibu ke ukuran normal dan meningkatkan laktasi. Perubahan hormonal tersebut juga dapat memengaruhi pikiran ibu pasca melahirkan. 

Ilustrasi wanita stres.

Photo :
  • U-Report
Begini Nasib Terbaru Ucok, Polisi yang Bunuh Ibunya Pakai Gas Melon

Sementara kemungkinan penyebab lainnya adalah, masa pasca persalinan di mana orangtua tidak secara teratur mengatasi semua perubahan besar dalam rutinitasnya yang baru dan gaya hidup yang menyertai bayi baru lahir. Semua faktor tersebut dapat membuka jalan untuk terjadinya baby blues

Gejala
Gejala baby blues bisa muncul 2-3 hari setelah bayi lahir. Pada sebagian besar kasus, baby blues akan hilang dengan sendirinya, biasanya 10-14 hari pasca persalinan. Gejala baby blues berbeda tiap orang, tapi umumnya seseorang akan merasakan beberapa kondisi berikut. 

- Mudah menangis karena hal kecil
- Perubahan suasana hati atau mudah tersinggung
- Merasa tidak terikat dengan bayi
- Merasa kehilangan kebebasan untuk pergi keluar dengan teman-teman. 
- Khawatir atau cemas tentang kesehatan dan keselamatan bayi
- Gelisah atau mengalami insomnia meski lelah
- Sulit membuat keputusan atau berpikir jernih

Keparahan gejala
Baby blues bersifat sedikit subjektif. Namun biasanya, baby blues akan membuat ibu merasa sedih dan tidak nyaman. Tetapi, hal itu tidak terlalu memengaruhi kualitas hidup. 

Cara mengatasi baby blues
Seorang ibu tidak perlu melakukan apapun untuk mengatasi baby blues. Kebanyakan orang yang mengalaminya, ketika sudah mampu menyesuaikan diri dengan peran baru mereka sebagai ibu dan menyesuaikan diri dengan rutinitasnya bersama dengan bayinya, mereka mulai merasa sudah seperti dirinya sendiri. 

Ilustrasi ibu dan bayi.

Photo :
  • Pixabay/sheldoni

Karena fase pasca melahirkan itu sulit, penting untuk menjaga diri sebaik mungkin. Melakukan hal-hal yang membuat ibu merasa lebih baik selama masa transisi ini, dapat membuat ibu kembali normal sedikit lebih cepat. 

Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain, tidur sebanyak yang ibu bisa, jangan ragu meminta bantuan, makan dengan baik dan keluar rumah untuk menghirup udara segar, bercerita pada seseorang, melakukan sesuatu yang ibu sukai, serta menjalin ikatan dengan pasangan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya