Yuk Moms Jalin Kedekatan Bareng Si Kecil, Manfaatnya Luar Biasa!

Konsep bermain
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sering kali para orangtua merasa bahwa anak-anak bisa bahagia dengan diberikan banyaknya mainan atau uang berlebih. Sayangnya, pakar menegaskan hal itu bukan yang utama melainkan kedekatan dan keharmonisan keluarga membuat si kecil lebih bahagia, lho.

Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Personal Growth ditemukan bahwa, aspek-aspek yang berkontribusi terhadap kebahagiaan seseorang meliputi tiga hal. Antara lain 90,4 persen memiliki rumah bagus, 83 persen kekayaan finansial, dan 66,2 persen prestasi akademik maupun profesional. 

"Jadi, mereka punya rumah bagus lalu dipamerkan, itu bikin bahagia. Kalau pada anak, 61 persen prestasi anak akan membuat si anak itu bahagia. Tapi ternyata, relasi sosial dan keharmonisan akan membuat orang lebih bahagia," tutur Psikolog Klinis & CEO Personal Growth, Ratih Ibrahim, M.M, dalam acara virtual The Happiness Project, Wall’s, beberapa waktu lalu.

Ratih menekankan, kebahagiaan yang kerap dimaknai manusia umumnya selalu bersumber dari hal-hal yang bersifat materialistik. Padahal, kebahagiaan yang sesungguhnya datang dari bagaimana manusia memaknai hidup dan nilai-nilai yang dijunjung, serta mengupayakannya dalam keseharian. Terlebih, kebahagiaan memang bisa saja hadir dari prestasi akademis, kemapanan finansial, atau jabatan. 

Ilustrasi ibu dan anak/parenting/anak bermain.

Photo :
  • Freepik/gpointstudio

"Namun, adanya pandangan bahwa kebahagiaan hanya bersumber dari hal-hal yang bersifat materialistis tersebut justru dapat menyebabkan seseorang merasa kebahagiaan adalah sesuatu yang sulit atau bahkan mustahil dicapai," tuturnya.

Selain itu, pemaknaan dan nilai-nilai mengenai kebahagiaan ini penting dibangun sejak masa anak-anak. Semakin dini usia anak, semakin baik. Lantas, apa saja yang bisa dilakukan untuk menjadi pribadi yang lebih bahagia?

"Dekat dengan keluarga memang level kebahagiaan akan naik. Perlu bekerja lebih keras juga. Kekayaan bukan segalanya tapi memang itu bisa diupayakan kita jadi lebih nyaman dan happy. Selain itu, perlu punya tujuan hidup yang jelas. Dan perlu untuk bisa sering memaknai hidup kita secara positif," kata dia.

Ngontrak atau KPR? Pilihan Terbaik Beli Rumah untuk Generasi Z di Indonesia

Orangtua dan guru memiliki peran yang begitu penting dalam proses membangun pondasi kebahagiaan ini. Dengan demikian, seluruh aspek perkembangan anak (kognitif, fisik, sosial dan emosional) akan berkembang secara optimal, anak lebih resilien, dan bahagia hingga masa dewasanya nanti.

"Anak yang bahagia akan membuat proses tumbuh kembangnya optimal. Itu bisa terlihat. Pembentukan karakter anak akan terlihat. Persepsi diri anak tentang dia dan orang lain akan lebih baik. Dia akan lebih pede. Mampu bersosialisasi," terangnya.

Ingin Investasi Tanpa Ribet? Inilah Mengapa Emas Digital Cocok untuk Masa Depan Perempuan!

Senada, Senior Brand Manager Wall’s Bernardus Rendita Kusumo, menyebut Wall’s percaya bahwa kebahagiaan adalah hak semua orang tanpa terkecuali. Hal ini sejalan dengan purpose atau tujuan mulia Wall’s untuk membuat #SemuaJadiHappy. Namun, faktanya 80 persen masyarakat Indonesia masih memandang kebahagiaan sebagai sesuatu yang sifatnya materialistis. Padahal kebahagiaan itu dapat hadir dalam kehidupan kita dengan cara yang begitu sederhana.
 
“Melalui The Happiness Project, Wall’s ingin mendefinisikan ulang pemahaman akan arti kebahagiaan yang memiliki manfaat positif jika diterapkan dan dibangun sejak dini. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru menjadi sangat krusial sebagai pendidik dalam proses pembelajaran dan tumbuh kembang anak,” kata Rendi.

Di dalam The Happiness Project terdapat 5 Kunci Kebahagiaan yang menjadi acuan untuk membangun kebahagiaan yaitu; Berteman, Bergerak, Bersyukur, Berbuat Baik, dan Berkreasi. Nantinya kunci kebahagiaan ini akan diimplementasikan ke dalam lima modul yaitu Menemukan Kebahagiaan, #SemuaJadiHappy Challenge, Merancang Happiness Project, Duta Happiness, dan #SemuaJadiHappy Festival.
 

Rahasia Mengatur Keuangan Keluarga Zaman Now
Ilustrasi Cara Mengelola Keuangan Setelah Kuliah

Biaya Hidup dan Pajak Naik, Begini Cara Kelola Keuangan yang Tepat

Biaya hidup yang terus meningkat, ditambah kenaikan pajak, menjadi tantangan berat bagi banyak orang, khususnya kelas menengah.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024