Minim Protein, Masih Banyak Ibu Berikan Kental Manis ke Anak
- http://seputarkehidupanbunda.blogspot.com/2014/04/mengajarkan-anak-agar-mau-minum-susu.html
VIVA – Persoalan gizi dan berujung stunting akan terus mengganggu generasi penerus bangsa. Salah satu upaya menekan angka stunting adalah dengan pola konsumsi yang sehat dan bergizi.
Praktisi dan Konsultan Gizi, Herawati, DFM, MM, mengatakan, banyak makanan sehat yang belum diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat kita lebih senang terhadap makanan-makanan yang instan.
"Terlebih saat ini dengan banyaknya teknologi yang semuanya bisa dibeli dengan cara online. Padahal, kita bisa mendapatkan protein dan gizi dari makanan yang kita olah sendiri, seperti telur, ikan dan sayur-sayuran," ujarnya saat edukasi warga Bantargebang dengan mengadakan edukasi dan demo pengolahan pangan bergizi dan ekonomis yang digelar Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bekerja sama dengan PP Aisyiyah, Sabtu 22 Januari 2022.
Anggota DPRD Kota Bekasi, Alimudin, S.Pd.I.,M.Si, yang hadir di acara tersebut mengatakan, YAICI dan PP Aisyiyah telah memberikan program yang luar biasa terkait pemahaman dan edukasi untuk hidup sehat. Alimudin juga mengimbau masyarakat harus paham terkait konsumsi kental manis.
"Susu kental manis itu adalah makanan tidak sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna. Bahwasanya anak-anak kita, balita kita diberikan susu kental manis itu, bahwa tadi sudah dijelaskan bahwa susu kental manis itu proteinnya minim," kata anggota DPRD Kota Bekasi dari fraksi PKS itu.
Ketua Bidang Advokasi Kesehatan YAICI, Yuli Supriati, mengatakan, tidak sedikit masyarakat kita masih menganggap kental manis adalah susu.
"Setiap kami terjun ke masyarakat untuk memberikan edukasi terkait literasi gizi dan dampak kental manis di masyarakat, masih banyak ibu-ibu yang memberikan kental manis kepada anaknya, padahal kental manis gizinya sedikit dan lebih banyak gulanya," tutur Yuli yang juga sering dimintai tolong oleh masyarakat terkait kendala BPJS Kesehatan.
Perlu diketahui, sebanyak lebih dari 10 ribu masyarakat dari 30 Provinsi di Indonesia telah terpapar edukasi gizi khususnya mengenai kandungan gizi susu kental manis dan dampaknya bila dikonsumsi oleh Balita.
YAICI melakukan penelitian konsumsi pada ibu hamil, dan hasilnya cukup mengagetkan, ternyata 71 persen ibu mengonsumsi SKM sebagai asupan gizi selama hamil. Sebanyak 60,6 persen ibu mengonsumsi SKM sebanyak 3-6 takaran sendok.