Ibu Rentan Depresi, Ini Trik Kelola Emosi Positif Saat Asuh Anak

Ilustrasi ibu dan anak/parenting.
Sumber :
  • Freepik/lookstudio

VIVA – Kebahagiaan ibu menjadi salah satu kunci sukses proses perkembangan motorik hingga emosional anak. Namun, tekanan dan kecemasan yang dialami ibu semakin meningkat di masa pandemi, terutama dari segi finansial, kesehatan dan peran ganda ibu dalam mengurus rumah tangga serta perkembangan anak.

Akibat Salah Sangka, Fuji Ditegur Ibunda Lantaran Buat Konten Cium Kucing

Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani mengatakan, permasalahan ekonomi dan kesulitan dalam menangani pengasuhan serta kegiatan sekolah anak dari rumah, dapat berdampak buruk bagi kesejahteraan mental ibu, seperti munculnya gejala depresi dan kecemasan.

“Pada dasarnya semua jenis emosi ada manfaatnya dan boleh dialami secara wajar. Stres (eustress) dibutuhkan untuk membuat kita lebih bersemangat. Namun, jika stres berlebihan, Bunda bisa rugikan anak, diri sendiri dan seluruh keluarga," kata psikolog yang akrab disapa Nina dalam webinar “Mengelola Emosi Positif Bunda dalam Pengasuhan si Kecil” yang digelar Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia melalui Sahabat Bunda Generasi Maju (SBGM).

Jumlah Pengangguran di Indonesia Turun Jadi 7,47 Juta Orang Per Agustus 2024

Nina pun mengingatkan bahwa kondisi tubuh terkait erat dengan kondisi psikis, jadi para ibu perlu sehatkan tubuh untuk sehatkan fisik.

Ilustrasi ibu dan anak/parenting/anak bermain.

Photo :
  • Freepik/gpointstudio
Kejaksaan Agung Tetapkan Ibu Ronald Tannur Jadi Tersangka Suap Hakim

"Kuasai cara tenangkan diri, lakukan kebiasaan baik, jika masalah terus berlanjut maka konsultasikanlah kepada ahli,” tambahnya.

Tidak hanya masalah rumah tangga, faktor internal lain seperti, toxic positivity yang merupakan kondisi untuk selalu berpikir dan bersikap positif sangat mempengaruhi kondisi mental ibu. Dalam hal ini, ibu dituntut untuk terlihat sebagai sosok yang selalu bahagia dan memancarkan emosi positif.

Sedangkan, ibu yang berkeluh kesah karena kelelahan mengasuh anak kerap dipermalukan. Selain itu, faktor sandwich generation yang dialami ibu dalam mengasuh orang tua mereka beserta anak di waktu yang bersamaan juga sangat mempengaruhi.

“Kesadaran akan kesehatan mental ibu masih minim. Faktor lingkungan dan budaya turut mempengaruhi, sehingga ibu kerap kali mengabaikannya. Dukungan emosional dari lingkungan sekitar, khususnya keluarga di rumah sangat diperlukan ibu untuk menghadapi masa pandemi, terlebih agar ibu tidak merasa sendirian dan tetap semangat untuk mengasuh si Kecil menjadi Anak Generasi Maju,” kata Nina.

Webinar ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan apresiasi bagi para Bunda yang telah gigih mengemban peran ganda dalam mengasuh anak dan mengurus segala pekerjaan rumah tangga selama ini.

“Danone SN Indonesia bersama Sahabat Bunda Generasi Maju sangat memahami bahwa ibu memiliki peran yang sangat penting untuk anak dan keluarga. Kami meyakini bahwa pengasuhan yang sehat agar anak dapat tumbuh menjadi generasi maju harus dimulai dari Ibu yang sehat juga secara mental. Untuk itu, bertepatan dengan momen Hari Ibu, kami mengadakan webinar dengan mengangkat tema tentang ‘Mengelola Emosi Positif Bunda dalam Pengasuhan si Kecil’ untuk menjadi wadah edukasi, konsultasi, dan berbagi antar para Bunda bersamaan dengan para narasumber ahli," ujar Head of Careline & Communities Danone SN Indonesia, Flora Pramasari dalam keterangan tertulisnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya