Moms, Yuk Bacakan Cerita Agar Si Kecil Ceria dan Makin Cerdas

Ilustrasi ibu dan anak/parenting.
Sumber :
  • Freepik/bristekjegor

VIVA – Banyak orang tua yang belum mengenalkan bacaan buku pada anak-anaknya yang masih kecil lantaran dianggap belum mengerti. Padahal, para moms bisa mulai membacakan cerita, terutama di masa pandemi, agar si kecil makin ceria dan cerdas.

Polisi Cek Kondisi Anak 9 Tahun Usai Dianiaya dan Dipaksa Minum Miras oleh 4 Pria di Tangerang

Membacakan cerita dimulai sejak bayi adalah kegiatan bersama yang luar biasa yang dapat Anda lanjutkan selama bertahun-tahun yang akan datang dan itu penting untuk perkembangan otak si kecil. Saat membacakan cerita, itu sama seperti mengajarkan bayi tentang komunikasi.

Di dalam cerita, para moms bisa mengenalkan konsep seperti angka, huruf, warna, dan bentuk dengan cara yang menyenangkan membangun keterampilan mendengarkan, memori, dan kosakata sehingga secara tidak langsung memberi si mungil informasi tentang dunia di sekitar mereka. Apa saja manfaat membacakan cerita pada si kecil sejak dini ya?

PBB: Kematian Anak Palestina akibat Dibunuh Tentara Israel di Tepi Barat Naik Tiga Kali Lipat

Mudah berbicara

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak.

Photo :
  • Freepik/freepik.diller
KPAI Sebut Anak-anak Rentan Jadi Objek Politik Selama Tahapan Pilkada 2024

Dilansir dari laman Kidshealth, Jumat, 29 Oktober 2021, membacakan cerita membantu anak lebih cepat berbicara. Pada saat bayi mencapai ulang tahun pertama mereka, mereka akan mempelajari semua suara yang diperlukan untuk berbicara bahasa ibu mereka.

Semakin banyak cerita yang Anda bacakan, semakin banyak kata yang akan didengar bayi Anda dan semakin baik mereka dapat berbicara.

Memahami lebih cepat

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak.

Photo :
  • Freepik/senivpetro

Selain itu, mendengar kata-kata membantu membangun jaringan kata yang kaya di otak bayi. Anak-anak yang orang tuanya berbicara dan membacakan untuk mereka sering mengetahui lebih banyak kata pada usia 2 tahun daripada anak-anak yang belum pernah dibacakan.

Dan anak-anak yang dibacakan selama tahun-tahun awal mereka lebih mungkin untuk belajar membaca pada waktu yang tepat.

Mendorong emosi

Ilustrasi ibu dan anak/parenting.

Photo :
  • Freepik/lookstudio

Bayi Anda mendengar Anda menggunakan banyak emosi dan suara ekspresif yang berbeda. Ini mendukung perkembangan sosial dan emosional. Ini mendorong bayi Anda untuk melihat, menunjuk, menyentuh, dan menjawab pertanyaan. Ini membantu perkembangan sosial dan keterampilan berpikir.

Bayi Anda meningkatkan keterampilan bahasa dengan menyalin suara, mengenali gambar, dan mempelajari kata-kata.

Bicara mengenai membaca cerita, para moms bisa mencoba web series yang bertajuk Cerita Tiga Sekawan dari Zenius. Ini tidak hanya menghibur, namun juga mengajari si kecil tentang ilmu pengetahuan dan pesan moral persahabatan dengan mengenalkan karakter animasi lucu yang membuat kegiatan belajar semakin berwarna dan menyenangkan.

Episode pertama dari Cerita Tiga Sekawan telah tayang di platform YouTube sejak tanggal 8 Oktober 2021. Hingga saat ini, sudah ada delapan video teaser dan tiga episode yang diunggah di kanal YouTube ZenOrtu dengan masing-masing episode berdurasi sekitar 10 menit.

"Cerita Tiga Sekawan berangkat dari potongan kehidupan di dunia anak-anak. Setiap episodenya menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan berbagai hal menarik yang menyertainya. Seluruh tayangan di ZeniusLand akan fokus dalam menyuguhkan nilai-nilai positif yang berbeda di setiap episodenya," ujar Chief Education Officer Zenius, Sabda P. S., dalam keterangannya.

Ilustrasi ibu dan anak atau parenting.

Photo :
  • Pixabay

Menurut penelitian dari Neurosensum Indonesia pada Februari 2021, sekitar 98 persen orang tua lebih khawatir terhadap tontonan negatif yang berdampak buruk pada anak-anak mereka. Dengan serial ini, siswa dapat memulai petualangan dalam mengejar ilmu pengetahuan bersama Tiga Sekawan, yang mewakili nilai-nilai karakter anak yang perlu digali sejak dini.

Sehingga, orang tua pun bisa merasa lebih tenang karena konten video tersebut tidak hanya menyuguhkan sisi edukatif, tapi juga nilai-nilai sosial yang positif.

"Kami sengaja membuat angle cerita yang dekat dengan anak-anak, namun tetap memberikan nilai-nilai positif agar para penonton dapat belajar untuk berpikir kritis, memetakan dan menjawab masalah sehari-hari, serta membantu orang-orang di sekitar dengan bekal ilmu pengetahuan,” ungkapnya lebih lanjut.

Seri video Tiga Sekawan bercerita tentang tiga anak bernama Gika, Aksa, dan Maji yang memiliki cara berpikir, pengetahuan, dan humanisme yang unggul. Mereka bermain dan belajar bersama, dan saling melengkapi untuk membantu memecahkan masalah sehari-hari. Sering kali, mereka berhadapan dengan karakter lain bernama Olis dan Galah yang memiliki karakter sangat berbeda dari mereka.

Interaksi dinamis yang terjadi di antara para karakter memberikan kesempatan belajar yang sangat baik untuk anak berusia 7-12 tahun. Sehari-hari, mereka juga bersinggungan dengan warga kota lain, yang lewat interaksinya, membantu mereka belajar lebih banyak tentang dunia.

Menggunakan kemampuan ilmu pengetahuan masing-masing, tiga anak ini bekerja sama untuk memahami, memecahkan masalah, dan membantu banyak orang di mana pun mereka berada. Hal ini membantu anak-anak mengembangkan kemampuan pragmatis dan sosial mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya