Dokter: Dampak Kekurangan Nutrisi pada Anak Tak Bisa Diperbaiki

Ilustrasi balita
Sumber :
  • Pixabay/techlec

VIVA – Kekurangan nutrisi adalah masalah umum yang dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Termasuk di Indonesia, di mana ada lebih dari 1 dari setiap 4 anak mengalami stunting akibat kekurangan nutrisi. 

Kegiatan Tukar Sampah Jadi Susu, Berikan Peluang bagi Warga Menukar Botol Plastik Bekas

Kekurangan nutrisi meliputi berbagai permasalahan dalam pertumbuhan anak, seperti berat badan kurang atau underweight, stunting, wasting atau berat badan rendah jika dibandingkan dengan tinggi badan, serta defisiensi mikronutrisi. 

Dokter Anak Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolis RSUP Fatmawati, Dr. dr. Lanny C. Gultom, Sp.A(K), mengatakan, jika tidak segera ditangani pada usia dini, kondisi ini dapat membawa konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki. 

Impor Susu Indonesia hingga Oktober 2024 Capai 257,3 Ribu Ton

"Oleh sebab itu, intervensi pada rentang usia dini harus segera dilakukan untuk mencegah pertumbuhan yang terhambat, daya tahan tubuh yang rendah, dan perkembangan kognitif yang tidak optimal di masa depan," ujarnya saat Abbot Virtual Media Briefing - Peluncuran PediaSure Formula Baru: Dukung Pertumbuhan Nyata Anak Indonesia, yang digelar Kamis, 14 Oktober 2021. 

Dokter Lanny menambahkan, kekurangan nutrisi dapat terjadi pada semua anak, apapun kondisi sosio-ekonomi dan geografi mereka. Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk sadar akan status pertumbuhan dan nutrisi anaknya. 

Pemerintah Jamin Program Makan Bergizi Gratis Serap Susu Sapi Peternak Lokal

Ilustrasi susu/anak.

Photo :
  • Freepik

"Situasi pandemi saat ini juga telah membuat pemenuhan kebutuhan nutrisi dan pengukuran tinggi dan berat badan secara berkala di fasilitas kesehatan lebih terbatas bagi para orangtua. Karenanya, butuh dukungan secara konsisten dalam hal pemenuhan nutrisi anak," kata dia. 

"Tidak seperti anggapan pada umumnya, pengaruh genetika terhadap tinggi badan mulai dari bayi hingga usia balita sangat kecil. Nutrisi dan faktor lingkungan seperti kebersihan dan olahraga berperan jauh lebih besar," tutur Lanny. 

Sementara itu, Medical Director for Abbott Nutrition Business in Pacific Asia, Dr. Jose Dimaano Jr., menambahkan bahwa arginin merupakan asam amino penting yang memainkan peran dalam pertumbuhan tinggi badan. 

"Arginin memicu multiplikasi sel pada lempeng pertumbuhan tulang untuk membantu tulang tumbuh lebih panjang," ujar dia. 

Jose lebih lanjut menjelaskan, riset menemukan bahwa anak-anak dengan stunting memiliki level arginin yang lebih rendah dalam darahnya jika dibandingkan dengan anak-anak biasa. Dan asupan arginin yang rendah diasosiasikan dengan pertumbuhan tinggi badan yang lebih lambat. 

"Vitamin K2 adalah nutrisi penting yang dapat membantu menyalurkan dan mengikat kalsium ke tulang dan pada akhirnya memicu pertumbuhan tulang yang kuat," ungkap Dr. Jose Dimaano Jr.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya