Ruam Bayi Akibat Popok Diobati Pakai Bedak, Dokter: Bahaya!
- pixabay/Ajale
VIVA – Kulit bayi merupakan jenis yang paling sensitif terhadap berbagai benda maupun paparan cuaca yang ada di sekitarnya. Termasuk saat memilih popok yang digunakan pun, dapat membuat kulit bayi memerah dan ruam lantaran tak cocok bagi kulitnya.
Ruam pada bayi tersebut cenderung terjadi di sekitar organ kemaluan hingga bokong, yang tentunya membuat si mungil tak nyaman. Menurut dokter spesialis anak, dr. Andreas, Sp.A, masalah ruam ini memang cukup banyak dialami oleh bayi di Indonesia.
"Masalah yang paling banyak muncul di Indonesia, paling pertama ruam. Ini bisa disebabkan karena pemakaian popok 24 jam," ujarnya dalam acara virtual bersama Merries Skin Protection, beberapa waktu lalu.
Ada pun masalah ini dialami oleh bayi usia bawah satu tahun lantaran kulitnya yang masih sangat sensitif. Sayangnya, banyak orangtua yang salah saat mengatasi ruam pada bayi dengan memberikan bedak.
"Ruam paling pertama (ditangani) pakai kompres. Jangan tambah bedak, ini mitos, malah tambah benyek dan lembab (luka ruam)," tuturnya.
Saat diberi bedak, kulit bayi bisa makin lembab dan memicu timbulnya jamur. Alih-alih mengering dan sembuh, akan memicu jenis infeksi lain pada bayi sehingga masalah ruam akan terus muncul.
"Prinsipnya bikin udara (di area ruam) jadi dingin, bukan dengan bedak. Jaga kelembabannya juga dengan sering dibersihkan dan pakai baby krim," kata dia.
Untuk pencegahannya, dokter Andreas mewanti-wanti agar orangtua bisa jeli memilih popok untuk kulit anak. Pilih jenis yang lembut dan daya serap tinggi. Jangan melihat harga murah agar hemat namun berakibat ruam pada bayi.
"Jangan karena murah dan irit tapi ngobatinnya ke dokter juga malah mahal karena Infeksi berat sampai seluruh rubuh. Menurutku memang memilih popok yang harus jaga kenyamanan dan higientias serta cepat nyerap," ujarnya.