Moms, Peralatan Dapur Bisa Atasi Luka Bakar di Rumah Lho

Ilustrasi dapur.
Sumber :
  • Pixabay/Skitterphoto

VIVA – Masa pandemi saat ini membuat kita menghabiskan sebagian besar waktu di rumah. Oleh karena itu, risiko terjadinya kecelakaan atau cedera saat beraktivitas di rumah pun menjadi semakin meningkat.

Terpopuler: Asal Fenomena Gak Bisa Yura, Penanganan Kanker Saluran Cerna

Namun, masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum memahami pentingnya memberikan penanganan pertolongan pertama yang tepat di rumah selama masa pandemi.

Untuk itu, pengetahuan mengenai pertolongan pertama dalam penanganan luka secara mandiri di rumah merupakan kemampuan kritis yang wajib dimiliki keluarga Indonesia terutama di masa pandemi saat ini.

Salin Bensin ke Botol Sambil Merokok, Pria di Bima Alami Luka Bakar Sekujur Tubuh

Certified Wound Specialist Physician, dr. Adisaputra Ramadhinara, M.Sc, CWSP, FACCWS mengatakan bahwa memiliki Kotak Pertolongan Pertama yang memadai di rumah dan dilengkapi dengan peralatan perawatan luka yang tepat sangat penting terutama di masa pandemi saat ini.

Pertolongan pertama dan perawatan yang tepat dapat mencegah risiko infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka.

Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim Ungkap Hal ini Setelah Insiden Penyiraman Air Keras

"Dengan memiliki pengetahuan tentang cara merawat luka yang tepat dan memiliki Kotak Pertolongan Pertama yang memadai, diharapkan penanganan luka yang baik dan tepat bisa dilakukan sedini mungkin di rumah," ujarnya dalam acara Hansaplast First Aid Conference 2021, baru-baru ini.

Mengatasi luka bakar di rumah

Langkah pertama adalah dengan mengalirkan air mengalir pada luka apapun itu, termasuk luka bakar ringan. Selanjutnya, luka harus dibersihkan dengan cairan antiseptik agar tak menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri.

"Lakukan dulu penanganan pertama di rumah, alirkan air mengalir dulu 15-20 menit. Itu dulu yang dikerjakan karena kalau terkena minyak panas dan langsung dibawa ke rumah sakit, sampai rumah sakit kan harus daftar dulu, ngantre dulu nunggu ranjang, golden period-nya hilang," jelas Dokter Adi.

Setelahnya, bisa ditutupi plester atau perban. Apabila lukanya luas, dokter Adi memberi tips agar dapat menutupi luka dengan peralatan yang ada di dapur, yakni plastik pembungkus makanan. Bagaimana caranya?

"Kalau luka bakarnya luas sekali, ibu-ibu di rumah mungkin ada yang punya cling wrap untuk membungkus makanan. Sebelum berangkat ke rumah sakit, setelah dibersihkan, dialiri dengan air mengalir, diberikan antiseptik, keringkan dulu, bungkus dengan cling wrap, baru setelah itu ke rumah sakit," kata dia.

Kapan luka bakar menjadi serius?

Tak disarankan membiarkan luka untuk terbuka karena malah menjadi kering dan mudah dihinggapi bakteri. Lantas, kapan luka bakar dianggap berbahaya dan butuh pertolongan tenaga medis?

“Prinsipnya luka bakar derajat dua yang ukurannya masih kecil. Misalnya di tangan kita, ada lentingan karena minyak panas atau kena air dari teko panas,” imbuhnya.

Apabila luka masih kecil dan terlihat pulih dengan baik, maka tak perlu ditangani dokter. Namun, saat luka bakar makin bertambah sakit dan malah kian parah, maka segera mencari pertolongan pertama.

"Tapi di evaluasi, kalau misalnya dalam beberapa hari kok makin tambah sakit, tambah merah, kemudian mengeluarkan cairan yang agak keruh seperti nanah dan sebagainya baru ke dokter,” bebernya dokter Adi.

Lebih dalam, luka bakar yang dianggap ringan masih berada di derajat satu biasanya akibat berjemur atau bersepeda dan tidak memakai tabir surya. Untuk luka bakar derajat dua cenderung lebih luas, namun jika dapat ditangani di rumah maka tak memerlukan penanganan medis.

Pengurus Ponpes An Nur, di Adab Auli korban pembakaran.(istimewa/VIVA)

Pengurus Ponpes di Langkat Dibakar Santri, Korban Alami Luka Bakar 80 Persen

eorang pengurus pondok pesantren (ponpes) An Nur, di Kabupaten Langkat, bernama Adab Auli (19) dibakar oleh seorang santri berinsial FAZ (17). Korban mengalami luka bakar

img_title
VIVA.co.id
9 Oktober 2024