Kasus Mata Anak Dicungkil, Psikolog Nilai Orangtua Idap Skizofrenia
- Pixabay
VIVA – Kasus mata dicungkil terhadap anak berinisial AP yang dilakukan oleh kedua orangtuanya sendiri sontak menggegerkan masyarakat. Alih-alih mengaku salah, pelaku justru melakukan hal tersebut dengan alasan hendak menjadikan sang anak sebagai tumbal pesugihan.
Aksi para pelaku yang tega mencungkil mata AP diduga untuk persembahan pesugihan. Aksi tersebut berhasil diselamatkan oleh salah seorang paman korban, Bayu, yang mendengar teriakan. Untuk paman lainnya dan kakek dari korban dalam status ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," kata Bayu selaku paman korban kepada wartawan, Sabtu, 4 September 2021.
Dalam hal ini, kasus pesugihan dianggap sebagai sesuatu yang tak masuk akal sehingga memicu orangtua tega mencungkil mata anaknya sendiri. Dituturkan Psikolog Sani Budiantini, dalam kasus ini sangat mungkin berkaitan erat dengan gangguan kejiwaan para pelaku.
"Iya mungkin mengalami gangguan kejiwaan bisa jadi schizophrenia," tuturnya.
Ada pun skizofrenia merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang bersifat kronis atau jangka panjang. Gejalanya sendiri ditandai dengan perubahan perilaku yang tak sesuai pada kenyataan, cara bicara yang tidak teratur, hingga kesulitan mengingat.
"Mereka menilai hal yang tidak realistis sebagai (suatu hal yang) nyata," ujar Sani.
Diketahui, Polisi saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan para pelaku. Kejiwaan keduanya diperiksa buntut pernyataannya yang dirasa polisi masih ngawur. Hal itu yang membuat polisi perlu kepastian.
"Orang tua korban telah diobservasi ke RSJ Dadi Makassar untuk memeriksa kejiwaan. Hasil, masih ditunggu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Polisi E Zulpan kepada wartawan, Senin 6 September 2021.