Ketahu Tanda Bayi Sudah Mendapatkan ASI yang Cukup

Ilustrasi menyusui/ASI.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Kelahiran menjadi momen yang paling membahagiakan bagi setiap orang tua di dunia ini. Pada saat kelahiran bayi tentu orang tua khususnya ibu ingin memberikan yang terbaik bagi sang buah hati, termasuk soal pemberian ASI Eksklusif.

Namun, di waktu yang sama juga umum bagi Moms merasakan kekhawatiran ekstra mengenai cukup atau tidaknya asupan ASI yang didapatkan oleh bayi kita. Apakah bayi sudah cukup mendapatkan ASI? Ini merupakan pertanyaan umum di antara para ibu yang baru mulai menyusui.

Lantas bagaimana mengetahui bahwa ASI yang diberikan oleh ibu sudah cukup bagi bayi kita? Terkait hal ini, Konselor Laktasi RSIA Bina Medika, dr. Sara Elise Wijoyono, MRES angkat bicara.

"Memenuhi kecukupan ASI bayi ada parameternya bayi tercukupi kepenuhannya atau tidak. ASI enggak banyak rasanya kalau dilihat ternyata bayinya tercukupi," kata dia dalam virtual conference  Gathering Mama's Choice, Rabu 25 Agustus 2021.

Lebih lanjut Sara memaparkan ada dua kategori bayi sudah mendapatkan kecukupan ASI. Pertama dilihat dari berat badan bayi yang bertambah dan kedua dari keluarnya air seni bayi.

Sara menjelaskan untuk katagori berat badan, bayi yang mendapatkan ASI cukup berat badannya akan bertambah dalam dua minggu ke berat lahir. Karena, kata dia beberapa hari pertama bayi lahir biasanya berat badan akan turun terlebih dahulu.

Kemudian, berat badan bayi akan naik kurang lebih 700 hingga 900 gram per bulan dalam tiga bulan pertama.

"Semakin lama akan bertambah seperti ini," kata Sara.

Terakhir pantau kurva pertumbuhan anak. Dia menjelaskan setiap anak target pertumbuhannya berbeda-beda sesuai dengan gender dan berat saat lahir.

Lalu untuk bayi yang mendapatkan ASI cukup, diketahui memiliki air seni yang cukup. Dimana buang air kecil jernih, tidak berbau menyengat dan umumnya air seni 6-8 kali per hari.

Selain itu untuk memastikan kecukupan ASI pada bayi juga penting bagi orang tua menyusuinya secara rutin dan dengan benar posisi dan perlekatan proses menyusinnya.

"Kalau susui rutin semau bayinya yang bisa kasih tau kebutuhan itu bayi maka harus peka terhadap sinyal-sinyal bayi. Dengan menyusui semau bayi melatih badan produksi asi seusai maunya bayi," kata dia.

Sinyal-sinyal bayi membutuhkan ASI

Sara menjelaskan bahwa penting bagi orangtua untuk mengetahui tanda awal bayi ingin menyusui. Jangan sampai bayi malah menangis.

"Perhatikan tanda awal dan pertengahan jangan sampai menangis. Kalau menangis itu tanda terakhir, tanda akhir ini biasanya bayi kelaparan, dan ketika menangis kadang-kadang bayi jadi tidak kooperatif menyusui dengan benar. Ketika bayi menangis cenderung membuat stresbuat ibu panik duluan," kata Sara.

Beberapa tanda awal yang perlu diperhatikan adalah bayi gelisah, goyang-goyang, lalu mulut terbuka, kepala nengok-nengok ke sana kemari.

"Tanda pertengahan tangan gerak-gerak ke muka mulut, bergerak aktif. tanda terakhir nangis muka merah. Ketika nangis cranky berat ada baiknya bayi ditenangkan dulu, begitu tenang baru disusui," tutur dia.

RSCM Luncurkan Breast Milk & Enteral Nutrition Center, “Jembatan” Kehidupan Bagi Bayi Prematur