Pergoki Anak Buka Situs Porno, Ini Langkah Bijak untuk Orangtua

Ilustrasi laptop.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Gadget di masa pandemi COVID-19 menjadi salah satu barang yang sulit dilepaskan dari keseharian lantaran berbagai aktivitas dilakukan melalui online. Akan tetapi, hal ini juga bisa berdampak buruk bagi anak, khususnya terhadap paparan pornografi.

Sudah 1,35 Juta Konten Pornografi dan Judi Online Diberantas

Kemudahan akses internet melalui gadget, membuat anak rentan mengenali konten pornografi di usia dini. Dipaparkan dokter spesialis kesehatan jiwa, dr. Lahargo Kembaren SpKJ, orangtua perlu bersikap bijak saat memergoki si kecil melihat situs pornografi tersebut.

"Kalau dihukum berlebihan, maka risiko yang bisa muncul anak bisa alami gangguan kejiwaa,n bisa ansietas, stres, depresi. Hal-hal seperti itu yang harus dihindari sehingga harus jalin relasi yang baik antar orangtua dan anak," ujarnya dalam acara Hidup Sehat, tvOne, Selasa, 10 Agustus 2021.

Pasutri Asal Australia Pemilik Spa Esek-esek di Seminyak Divonis 7 Bulan Penjara

Menurut Lahargo, beberapa orangtua memilih merespons dengan reaktif yakni dengan memarahi anak, baik secara fisik maupun verbal. Padahal, hal itu bisa berdampak buruk lagi terhadap kejiwaan si kecil, di mana anak akan menyimpan trauma. Sementara, orangtua juga akan kecewa dan menyesal saat melihat anaknya menangis.

"Sikap yang baiknya diambil adalah responsif. Jadi saat melihat anak menonton konten dewasa, segera tarik napas panjang. Langkah kedua, tanyakan pada anak dapat konten itu dari mana, misal dari sexting temannya, berarti itu penyebabnya yang harus diatasi," jelasnya.

Siskaeee Bebas usai Dipenjara Satu Tahun Kasus Pornografi

Setelah memahami akar pemicunya, orangtua segera bereaksi dengan mengajari anak agar lebih memahami bahaya dari situs pornografi sehingga nantinya anak bisa melaporkan kepada orangtua. Lalu, refleksikan apa yang sudah dilakukan anak sejauh ini ketika gunakan gawainya agar tidak lagi terpapar situs pornografi.

Lahargo berpesan bahwa ketika orangtua memberi akses internet dan gawai, anak harus diberikan pemahaman lebih dahulu. Dimulai dengan diskusi harapan apa yang diinginkan anak untuk memakai gawai.

"Misal untuk belajar, itu harapannya. Lalu ada batasannya juga, hal apa yang ga boleh dilihat dan berapa lama memakainya. Dibicarakan untuk kesepakatan di awal jadi anak tahu untuk apa pakai gadget dan lebih hati-hati," jelasnya.

Begini Tampang Eks Kapolres Ngada Usai Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak

1 Korban Pelecehan Eks Kapolres Ngada Bakal Jadi Terlapor, Kenapa?

Satu dari tiga korban pelecehan seksual oleh mantan Kapolres Ngada berpotensi juga sebagai terlapor lantaran diduga menjadi perantara AKBP Fajar kepada korban lain

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2025