KPAI Minta Satgas Umumkan Update Data Kasus COVID-19 Anak Setiap Hari
- Freepik/pikisuperstar
VIVA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah agar menyelenggarakan pelayanan dan kesehatan dasar anak secara optimal di tengah pandemi. Terlebih, pemerintah seharusnya transparan akan data-data kasus COVID-19 yang terjadi pada anak.
"KPAI mendorong transparansi data kasus COVID-19 pada anak di seluruh Indonesia, termasuk update data kasus COVID-19 setiap hari dengan data terpilah usia anak 0-18 tahun. Sehingga masyarakat yang mendapatkan informasi tersebut menyadari bahwa ada kasus anak terpapar COVID-19 setiap hari," tulis imbauan tersebut, dikutip Kamis, 1 Juli 2021.
Tak hanya itu, KPAI juga merekomendasikan agar terdapat RS Rujukan khusus COVID-19 dengan RS rujukan penyakit non COVID-19 bagi anak dan ibu hamil. Sebab, itu merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk anak serta janin dalam kandungan.
"Agar tetap menyelenggarakan pelayanan dan kesehatan dasar anak secara optimal seperti imunisasi, pencegahan stunting, dan pelayanan anak sakit non Covid-19, termasuk layanan ibu hamil dan melahirkan," tambah laporan itu.
Kebutuhan dasar lain pada anak, tentu termasuk juga program vaksinasi. KPAI mendorong Puskesmas di seluruh Indonesia untuk mengaktifkan kembali Posyandu sebagai sarana pemenuhan imunisasi dasar anak maupun vaksinasi COVID-19 anak usia 12-17 tahun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Dalam hal vaksinasi untuk anak umur 12-17 tahun, semua pihak harus mendorong percepatan layanan vaksinasi untuk anak umur 12-17 kepada seluruh anak Indonesia termasuk yang di 3T. Layanan vaksinasi harus ramah anak, anak memahami tujuan vaksin sehingga anak nyaman untuk menjalani vaksin," imbau Ketua KPAI, Susanto.
Lebih dalam, KPAI memandang perlunya dibentuk Satgas COVID-19 khusus Perlindungan Anak sampai tingkat RT, agar fokus mengawasi protokol Kesehatan 5M dan 1V, mitigasi pencegahan, mendampingi pelaksanaan 3T (Tracing, Tracking, Testing) untuk memperkuat dukungan keluarga.
Satgas dapat melibatkan kader kesehatan, pekerja sosial, psikolog, karang taruna dan elemen terkecil di masyarakat dalam mengawasi dan memberikan dukungan khususnya anak yang terpapar maupun terdampak pandemi COVID-19.
"Gerakan Aku Pakai Masker – Supaya Virusnya Kalah, yang di sampaikan BNPB, SATGAS COVID-19 Nasional bersama Organisasi Anak adalah contoh baik dan positif untuk memberikan kampanye jaga imun dan 5M plus 1V, serta melawan hoax dan disinformasi," pungkas KPAI.