Sepelekan Gejala Endometriosis, Bahaya Sulit Hamil Mengintai
- Freepik/freepik
VIVA – Banyak pasangan yang mengharapkan bisa segera hamil dan memiliki momongan. Namun tanpa disadari, beberapa kondisi tertentu dapat membuat hal tersebut sulit tercapai, termasuk adanya endometriosis pada perempuan.
Endometriosis merupakan salah satu gangguan di sistem reproduksi dan bersifat kronis. Kondisi ini, kata dokter spesialis obgyn Dr. dr. Andon Hestiantoro, yakni terdapat adanya benjolan pada rahim perempuan.
"Benjolan pada rahim itu menyebabkan reaksi inflamasi atau radang yang berlebihan sehingga timbul perlengketan yang mengganggu fungsi indung telur atau fungsi tuba," jelas dokter Andon dalam acara virtual, beberapa waktu lalu.
Benjolan tersebut, lanjut dokter Andon, membuat sel sperma langsung mati saat masuk ke rahim. Atau, sel sperma dapat tersumbat sehingga tak mampu membuahi indung telur.
Sayangnya, banyak perempuan yang menganggap sepele hal ini dan enggan mendeteksinya pada dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Tak heran, rata-rata butuh waktu lima tahun untuk mendiagnosisnya sehingga sudah sangat terlambat untuk diatasi.
"Kunci dari endometriosis sebetulnya kenali sejak dini maka peluang untuk hamil akan semakin besar," terangnya.
Beberapa bentuk perawatan yang dilakukan antarav lain mengonsumsi obat tertentu hingga operasi pada pasien endometriosis. Namun, operasi merupakan jalan terakhir karena memicu kekambuhan endometriosis hingga 30-50 persen yang berujung pada minimnya peluang hamil.
"Operasi itu hanya diperlukan pada endometriosis kalau mengganggu usus, mengganggu ginjal, mengganggu kantung kemih, sulit buang air besar, pokoknya sangat berat atau diobati tidak sembuh-sembuh. Tapi kalau bisa menggunakan medical, kita bisa mencegah endometriosis dioperasi berulang," jelasnya.