#TanyaDokter: Jika Bayi Terkena Campak, Bagaimana Perawatan yang Benar

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • freepik/lifeforstock

VIVA – Rubrik #TanyaDokter di laman VIVA.co.id kembali menghadirkan narsumber spesialis dokter anak. Di rubrik ini, ayah dan bunda boleh menanyakan berbagai hal terkait kondisi kesehatan anak dan juga tumbuh kembang anak. 

Ibu Hebat! Begini Cara Nagita Slavina Jaga Kesehatan Anak Tanpa Ribet Obat-obatan"

Di edisi pertama bulan Maret 2021, ada dokter cantik, Dokter Spesialis Anak
RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Cynthia Rindang Kusumastuti, Sp.A siap menjawab pertanyaan ayah dan bunda seputar masalah kesehatan anak. 

Salah satu pertanyaan yang dijawab oleh dr Cynthia adalah sebagai berikut. 

YLKI: Penundaan Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Ancam Kesehatan Anak Bangsa

Photo :
  • Dokumentasi RSPI

Tanya: Jika bayi terkena campak, apakah benar tidak boleh mandi sampai campak hilang? Bagaimana perawatan yang benar untuk dilakukan selama di rumah?

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Mengenai hal ini, dr Cynthia menjawab, "Campak adalah penyakit akibat infeksi virus yang cukup sering menyerang bayi dan anak. Penyakit ini ditandai dengan munculnya demam tinggi yang disertai dengan kemerahan yang khas pada kulit, batuk, pilek, serta mata yang merah."

Menurut dr Cynthia, seperti umumnya penyakit virus lainnya, tidak ada terapi spesifik untuk campak. Walau campak dapat sembuh dengan sendirinya, namun tetap memerlukan terapi suportif yang baik untuk mempercepat proses penyembuhan. 

"Saat terkena campak, pastikan anak beristirahat di rumah dengan baik sampai merah-merah di kulit pudar. Selain penting untuk mempercepat penyembuhan anak, istirahat di rumah juga dapat menghindari risiko penularan pada orang lain di sekitarnya."

Penanganan
Berikan minum sesering mungkin untuk mencegah dehidrasi dan membantu demam lebih cepat turun. Pemakaian obat penurun panas seperti parasetamol juga diperbolehkan, dibarengi dengan kompres hangat untuk membantu menurunkan suhu anak. Mandi dengan air hangat juga dapat membantu demam cepat turun dan membuat anak lebih nyaman. Apabila anak mengeluh silau bila melihat cahaya, bantu anak agar bisa beristirahat di ruangan dengan cahaya yang diredupkan. 

Hal penting lainnya kata dr Cynthia adalah memantau tanda-tanda adanya komplikasi dari campak. Perawatan di rumah sakit terkadang diperlukan bagi anak-anak yang mengalami campak dengan komplikasi seperti dehidrasi, radang paru-paru (pneumonia), radang otak, atau pada anak yang mengalami infeksi sekunder lainnya. Segera datangi pusat kesehatan setempat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut apabila anak tampak lemas, buang air kecil lebih jarang atau pekat, bibir terlihat kering dan mata lebih cekung, atau bernapas lebih cepat dari biasanya. 

"Untungnya penyakit campak adalah salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Jadi pastikan buah hati kita mendapatkan vaksinasi campak/MR pada usia 9 bulan, 18 bulan dan 5 tahun sesuai rekomendasi vaksinasi IDAI agar terhindar dari penyakit ini ya," ujar dr Cynthia. 

media gathering D Family Festive PT Kalbe Farma

Anak yang Kekurangan Vitamin D3 Berisiko Tinggi Mengalami Stunting

Vitamin D3 bukan hanya diperuntukkan bagi anak-anak tapi juga remaja, orang dewasa, hingga para lansia.

img_title
VIVA.co.id
8 September 2024