Ini Dampak Saat Anak Alami Hipospadia jika Tidak Ditangani

ilustrasi anak
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Publik tengah ramai dengan sosok Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang. Mantan pemain tim nasional bola voli tersebut diketahui merupakan seorang pria. Kabar sosok Aprilia Manganang ini didasarkan pada hasil pemeriksaan terhadap Serda Aprilia di RSPAD Gatot Subroto pada Februari 2021.

Cegah Kecanduan, Australia akan Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial

Kabar mengenai hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, pada Selasa 9 Maret 2021.

"Serda Aprilia punya kelainan pada sistem reproduksinya sejak lahir. Kelainan ini kita ketahui dengan istilah hipospadia," kata Andika di Markas Besar TNI AD (Mabesad) Jalan Veteran Jakarta Pusat. 

The Magic of Christmas Hadirkan Keseruan Natal, Ada Banyak Aktivitas Seru dan Menarik!

Hipospadia diketahui merupakan kondisi bawaan yang relatif jarang ditemukan. Hipospadia adalah cacat lahir pada anak laki-laki di mana pembukaan uretra tidak terletak di ujung penis.  Pada anak laki-laki dengan hipospadia, uretra terbentuk secara tidak normal selama minggu ke 8-14 kehamilan.  

Dilansir dari laman Stanfordchildern.org, dengan hipospadia, ujung tabung lebih rendah di bagian bawah penis. Atau mungkin di skrotum. Lipatan kulit di atas penis (kulup) juga terbentuk secara tidak normal sehingga hipospadia dapat mencegah aliran urin normal.

Anggota DPR Dukung Langkah Menkopolkam Lindungi Pelajar Dari Bahaya Judi Online

Di kemudian hari bisa menyebabkan masalah dengan aliran air mani. Hal ini dapat menyebabkan tidak dapat memiliki anak (kemandulan).

Seorang anak yang mengalami hipospadia diketahui memiliki gejala atau ciri-ciri seperti tampilan kulup dan penis yang tidak normal, arah aliran urin tidak normal, hingga ujung penis melengkung ke bawah.

Selain itu, gejala hipospadia bisa tampak seperti kondisi kesehatan lainnya. Minta anak Anda menemui penyedia layanan kesehatannya untuk diagnosis.

Nantinya dalam penanganan hipospadia, penyedia layanan kesehatan akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan anak Anda. Dia mungkin juga bertanya tentang riwayat kesehatan keluarga. Penyedia akan memberi anak Anda pemeriksaan fisik, termasuk melihat penis dan kulup bayi Anda.

Pentingnya memeriksakan hipospadia

Penting bagi orangtua untuk mengecek kondisi anak-anak mereka. Sebab jika tidak ditangani dengan tepat, anak-anak dengan hipospadia dapat mengalami masalah seperti berikut:

- Aliran urin abnormal

Aliran urin mungkin mengarah ke arah bukaan, seperti ke bawah. Atau mungkin menyemprot ke berbagai arah.

- Penis melengkung

 Saat anak tumbuh, penisnya mungkin melengkung. Ini bisa menyebabkan masalah seksual di kemudian hari.

- Infertilitas

 Jika lubang uretra lebih dekat ke skrotum atau perineum, anak Anda mungkin memiliki masalah dengan kesuburan di kemudian hari.

Hipospadia bisa diatasi

Hipospadia bisa diatasi dengan pembedahan. Pembedahan sering dilakukan saat bayi berusia 6 hingga 24 bulan. Ini adalah saat pertumbuhan penis minimal. Bayi tidak boleh disunat saat lahir, hal ini karena kulup mungkin diperlukan untuk memperbaiki penis.

Dalam beberapa kasus, diperlukan lebih dari satu operasi untuk menyelesaikan perbaikan. Bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan anak Anda tentang risiko, manfaat, dan kemungkinan efek samping dari operasi.

Ilustrasi penis.

Heboh Penis Pria 38 Tahun Ini Alami Kemerahan dan Bengkak Usai Bercinta, Ternyata....

Mengejutkannya berdasarkan hasil pemeriksaan uji sample tersebut, ditemukan adanya organisme tidak biasa pada penis pria tersebut.

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024