Cara Ini Ampuh Cegah Anemia pada Remaja Putri
- Freepik/freepik
VIVA – Meski permasalahan gizi di Indonesia semakin membaik. Namun, masih terdapat masalah gizi kurang dan muncul masalah gizi lebih, sehingga menempatkan Indonesia pada negara dengan kondisi masalah gizi ganda atau double burden masalah gizi.
Kekurangan gizi di usia remaja juga masih terjadi. Salah satunya anemia. Padahal kekurangan gizi di usia remaja berdampak jangka pendek pada kehidupan sehari-hari remaja dalam belajar dan beraktivitas, dan jangka panjang pada masa kehidupan dan generasi selanjutnya.
Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, DR. Dhian P Dipo MA, mengatakan, upaya mencegah anemia erat kaitannya dengan asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Data Susenas pada 2015-2019, memperlihatkan perbaikan pola konsumsi penduduk, di mana terdapat peningkatan asupan energi dan protein masyarakat.
Menurut Dhian, secara nasional rata-rata konsumsi energi dan protein sudah di atas standar kecukupan gizi. Namun, perbaikan pola konsumsi harian masih perlu ditingkatkan ke arah yang lebih baik,
Di mana kecenderungan mengonsumsi makanan berisiko kesehatan, seperti makanan tinggi gula, garam dan lemak meningkat, serta hanya 1 dari 10 orang penduduk Indonesia yang cukup konsumsi sayur dan buah.
"Buah dan sayur memberikan sumbangan vitamin dan mineral yang penting untuk kelancaran fungsi tubuh, menjaga imunitas dan tentunya juga menjaga tubuh tetap sehat bebas anemia. Kondisi ini memperlihatkan bahwa konsumsi harian kita masih belum bergizi seimbang," ujarnya dalam Webinar 'Remaja Sehat Bebas Anemia, Cermati Pilihan Panganmu untuk Penuhi Gizi Seimbangmu, dalam rangka Hari Gizi Nasional (HGN) ke-61, Jumat, 26 Februari 2021.
Lebih lanjut, Dhian menambahkan, konsumsi gizi seimbang yang divisualisasikan dengan isi piringku setiap kali makan, bila diterapkan dengan benar dapat memenuhi kebutuhan untuk hidup sehat.
"Konsumsi gizi seimbang dengan minum tablet tambah darah (TTD) 1 kali seminggu terutama pada remaja puteri, juga dapat mencegah terjadinya anemia," kata dia.
Menurut Dhian, saat ini masih terdapat tantangan terkait pola konsumsi masyarakat. Namun, sudah banyak potensi baik yang sudah dan terus dijalankan para remaja melalui pendidikan program gizi di sekolah dan di masyarakat.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan para remaja yang berkontribusi untuk perbaikan gizinya. Pengetahuan dan aktivitas baik ini semoga dapat dapat ditularkan kepada keluarga, teman dan masyarakat, demi terciptanya generasi Indonesia bebas masalah gizi dan maju," tutur DR. Dhian P Dipo.