Dokter Aisyah Dahlan Ungkap Dahsyatnya Otak Seorang Ibu
- Istimewa
VIVA – Kebanyakan orang hanya mengetahui otak memiliki dua sisi, yaitu kanan dan kiri, yang memiliki fungsi berbeda-beda. Tapi ternyata jauh dari itu, otak remaja khususnya wanita akan berubah ketika menjadi seorang ibu.Â
Hal ini turut diungkap oleh dokter peneliti, dr. Aisyah Dahlan, CHt. Dia mengatakan, menjadi ibu benar-benar mengubah otak seorang perempuan dari segi struktur, fungsi dan dalam banyak hal tanpa bisa dikembalikan lagi.Â
"Hormon kehamilan memicu kode genetik perempuan untuk berperilaku sebagai ibu, semakin aktif oleh kelahiran bayi, dan diperkuat oleh kontak fisik yang dekat dengan bayi," ujarnya dalam sebuah video yang diunggah di YouTube RUMIL AL-HILYA, dikutip VIVA, Rabu 17 Februari 2021.Â
Dokter Aisyah menambahkan, pada saat kita masih menjadi gadis remaja hingga sampai menikah, otak belum mengalami perubahan. Tapi, lain hal ketika wanita sudah mulai hamil.Â
"Yang tadinya gak suka anak-anak, nanti berubah pada saat dia hamil. Pada saat hamil belum besar masih mual-mual atau diberikan kabar bahwa ibu positif hamil itu langsung berubah," lanjut dia.Â
Ketika wanita dikabarkan telah positif hamil, dia akan menyadari bahwa hidupnnya untuk dua orang. Di dalam rahim seorang ibu, Allah SWT ciptakan manusia baru yang akan lahir di tengah-tengah keluarga. Maka dari itu, otaknya juga telah Allah persiapkan.Â
"Otaknya juga sudah Allah bikin sedemikian rupa. Sudah mulai gede (hamil) itu sudah tambah, rasanya sudah mau tanggung jawab. Walaupun menikahnya umur muda. Makanya di dalam Islam gak dibatasin mau menikah kapan," kata Aisyah.Â
Dalam agama Islam, Aisyah kembali mengungkapkan, pada saat hamil otak wanita 'sirkuitnya' langsung berubah. Apalagi menginjak akhir kehamilan, kadar stres dalam otak seorang wanita akan tinggi, namun ajaibnya mereka akan mampu meredamnya. Lalu, bagaimana ketika bayi sudah lahir?Â
"Nah, waktu bayi lahir, selama beberapa hari pertama secara kimiawi otak ibu merekam bau harum kepala bayi yang baru lahir. Bau kulit bayi, kotoran bayi aja direkam otak kita oleh Allah untuk kita gak jijik lagi sama kotoran anak kita," kata dr. Aisyah Dahlan.
Â