Pro Kontra Anak Nonton G30SPKI, Ini Kata Pakar

Ilustrasi anak belajar dunia digital
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Penayangan film dokumenter G30SPKI bertepatan dengan tanggal 30 September sebagai momen tak terlupakan, kerap menjadi kontroversi. Di tahun-tahun sebelumnya, bahkan, tiap sekolah menayangkannya kepada para siswa sebagai bentuk pembelajaran sejarah.

12 Anak Diduga Korban Tindak Asusila Diamankan Pemkot Tangerang ke RPS

Namun, beberapa tahun terakhir ini, film G30SPKI tak lagi ditayangkan lantaran menjadi kontroversi yang semakin menjadi. Lantas, perlukah anak tetap menonton film tersebut untuk mempelajari sejarah?

Satria Dharma selaku penggagas Gerakan Literasi Sekolah sekaligus pakar literasi membantah keras jika tayangan tersebut harus diberikan pada anak. Sebab, anak-anak tak seharusnya diberikan tayangan dan cerita dalam bentuk tragedi.

Kerap Nonton Video Porno, Pria di Sumatera Utara Cabuli Putri Kandungnya

Baca juga: Sinopsis Film G30SPKI, Tayang di tvOne Malam Ini

"G30SPKI jelas bukan untuk anak. Banyak cerita yang sesuai untuk anak. Sesuaikan untuk anak saja. Tidak boleh ada kekerasan, takutnya ada trauma pada anak," kata Satria dalam sebuah webinar.

Ratusan Ribu Anak Indonesia Kecanduan Judi Online, Total Transaksi Capai Rp 293 Miliar

Lebih dalam, Satria menekankan, menceritakan suatu hal untuk anak memang tak mudah dan butuh trik khusus. Terlebih, anak-anak lebih membutuhkan kisah yang bahagia dan menggembirakan.

Sementara, Pendongeng Awam Prakoso tak menepis jika kisah G30SPKI cukup vulgar bagi anak-anak. Tetapi, ia menekankan ada beberapa buku mengenai sejarah tersebut yang dibuat untuk anak dan sesuai kemampuan berpikirnya.

Pada orang tua, kata Awam, bisa menceritakannya dalam konteks yang menyenangkan dan jauh dari kisah menakutkan. Sebab, cara seseorang bercerita akan tergambar dalam pikiran anak.

"Cerita itu seperti legenda dan untuk usia berapa pun bisa asal gimana kita menarasikannya. Cara kita menceritakannya," papar Awam.

Deklarasi Hari Anak Keuskupan Agung Jakarta (KAJ)

Deklarasi Hari Anak KAJ Serukan 3 Harapan untuk Anak Indonesia

Ajakan bertajuk “Sahabat,” kepanjangan dari Selalu Hadir Jadi Berkat menjadi intisari dari deklarasi Hari Anak Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).

img_title
VIVA.co.id
5 Oktober 2024