Pro Kontra Anak Nonton G30SPKI, Ini Kata Pakar

Ilustrasi anak belajar dunia digital
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Penayangan film dokumenter G30SPKI bertepatan dengan tanggal 30 September sebagai momen tak terlupakan, kerap menjadi kontroversi. Di tahun-tahun sebelumnya, bahkan, tiap sekolah menayangkannya kepada para siswa sebagai bentuk pembelajaran sejarah.

Pernah Dilarang KB oleh Edwrad Akbar, Kimberly Ryder Kasih Pesan Ini Buat Para Wanita

Namun, beberapa tahun terakhir ini, film G30SPKI tak lagi ditayangkan lantaran menjadi kontroversi yang semakin menjadi. Lantas, perlukah anak tetap menonton film tersebut untuk mempelajari sejarah?

Satria Dharma selaku penggagas Gerakan Literasi Sekolah sekaligus pakar literasi membantah keras jika tayangan tersebut harus diberikan pada anak. Sebab, anak-anak tak seharusnya diberikan tayangan dan cerita dalam bentuk tragedi.

Mengenal Hernia Inguinal Umum Terjadi pada Bayi Laki-laki, Tak Bisa Sembuh Sendiri Perlu Tindakan Operasi

Baca juga: Sinopsis Film G30SPKI, Tayang di tvOne Malam Ini

"G30SPKI jelas bukan untuk anak. Banyak cerita yang sesuai untuk anak. Sesuaikan untuk anak saja. Tidak boleh ada kekerasan, takutnya ada trauma pada anak," kata Satria dalam sebuah webinar.

Mengintip Perayaan Hari Ibu di Berbagai Negara, Ada yang Sampai Pergi ke Pemakaman

Lebih dalam, Satria menekankan, menceritakan suatu hal untuk anak memang tak mudah dan butuh trik khusus. Terlebih, anak-anak lebih membutuhkan kisah yang bahagia dan menggembirakan.

Sementara, Pendongeng Awam Prakoso tak menepis jika kisah G30SPKI cukup vulgar bagi anak-anak. Tetapi, ia menekankan ada beberapa buku mengenai sejarah tersebut yang dibuat untuk anak dan sesuai kemampuan berpikirnya.

Pada orang tua, kata Awam, bisa menceritakannya dalam konteks yang menyenangkan dan jauh dari kisah menakutkan. Sebab, cara seseorang bercerita akan tergambar dalam pikiran anak.

"Cerita itu seperti legenda dan untuk usia berapa pun bisa asal gimana kita menarasikannya. Cara kita menceritakannya," papar Awam.

Ilustrasi gangguang ADHD pada anak

IDI Kabupaten Jepara Berikan Informasi Pengobatan bagi Gangguan ADHD Pada Anak

Di Indonesia, prevalensi ADHD pada anak sekolah diperkirakan mencapai 15 persen, yaitu 1 dari 20 anak.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024