Sempat Ingin Pisah, Michelle Obama Ungkap Rahasia Langgeng Pernikahan

Michelle Obama.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Michelle Obama mengaku bahwa lika-liku hibungan dalam pernikahannya terasa sulit di beberapa momen, bahkan membuatnya sempat ingin meninggal suaminya, Barrack Obama. Namun, mantan ibu negara itu akhirnya bertahan dan kini akan merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke 28.

Seperti Ini Detail Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus

Di bulan Oktober mendatang, Michelle dengan suaminya Barack Obama akan merayakan kembali pernikahannya. Di momen itu pula, ia membuka tentang seberapa banyak rintangan yang masuk ke dalam hubungan jangka panjang selama episode terbaru The Michelle Obama Podcast.

Michelle Obama, terus terang tentang pasang surut perkawinannya sendiri, saat berbicara dengan Conan O'Brien. Telah menikah sejak 2002, Michelle menegaskan tentang pentingnya tidak menyerah ketika keadaan menjadi sulit.

Sah! Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah, Netizen: Pelakor Versi Syariah

Baca juga: Menstruasi Dini Berisiko Kanker Payudara, Ini Pencegahannya

“Ada saat-saat saya ingin mendorong Barack keluar jendela. Dan saya mengatakan itu karena itu seperti, Anda harus tahu perasaannya akan menjadi kuat. Tapi itu tidak berarti Anda berhenti," katanya dikutip dari laman People.

Nissa Sabyan dan Ayus Telah Resmi Menikah

Dan periode ini, lanjut Michelle, bisa berlangsung lama. Kondisi tersebut bisa bertahan bertahun-tahun dengan banyak tantangan lain. Nyatanya, menyerah bukan jawaban.

"Jika itu merusak pernikahan, maka Barack dan saya telah pisah, tetapi kami memiliki pernikahan yang sangat kuat. Dan jika saya menyerah, jika saya meninggalkannya, di masa-masa sulit itu, maka saya akan merindukan semua keindahan yang ada di sana juga," kata ibu dua anak itu.

Adapun beberapa kualitas yang paling penting dalam membuat pernikahan langgeng. Michelle Obama menyamakannya dengan memilih pasangan seperti memilih tim bola basket. Ia menjelaskan, dalam sebuah tim yang paling utama harus memiliki kerja sama baik dan saling mendukung.

"Jika Anda melihat tim dan ingin menang, maka paling utama, Anda ingin semua orang di tim kuat, bukan? Anda tidak ingin ada kelemahan, Anda tidak ingin seseorang yang mendominasi," ujarnya.

Selain itu, lanjut Michelle, sebuah tim harus mampu melakukan segalanya, terutama dalam bola basket. Sehingga, dalam sebuah hubungan, harus bisa melakukan banyak hal untuk ikut berkonstribusi membangun pernikahan.

"Tapi satu hal yang pasti, Ini juga membutuhkan banyak pekerjaan. Banyak kejujuran dengan diri kita sendiri dan mitra kita. Itu satu hal yang saya pelajari," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya