KPAI Ungkap Bahaya Konten Porno di Sekolah Virtual
- dok. pexels
VIVA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima pengaduan masyarakat terkait dengan video pendek yang berdurasi 33 detik yang menampilkan soal-soal dan jawaban pelajaran. Namun dalam video pendek tersebut, diduga menampilkan konten negatif (iklan) yang tersisip jelas diantara soal-soal dan jawaban.Â
Diduga situs tersebut adalah gurubp.com, Komisioner Bidang Pornografi dan Cybercrime KPAI, Margaret Aliyatul Maimunah menyampaikan bahwa benar KPAI menerima pengaduan tersebut dari masyarakat melalui pesan singkat, video tersebut sudah membuat resah dan khawatir para orang tua lantaran memuat konten pornografi.
Margaret Aliyatul Maimunah sangat menyayangkan adanya konten negatif di dalam soal daring karena anak seharusnya terbebas dari konten negatif atau pornografi, apalagi ini dalam ruang pendidikan anak-anak.
Diduga dalam halaman dimaksud, adalah iklan yang muncul dengan sendirinya tanpa kehendak user.
Baca juga: Ini Tarif Manggung Penyanyi Top Wanita, Agnez Mo hingga Ayu Ting Ting
Namun tentunya sangat merugikan jika dalam iklan tersebut memuat konten yang negatif seperti pornografi, perjudian ataupun yang lainnya yang akan berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.
Margaret pun selanjutnya meminta pihak pemerintah terkait untuk melakukan tindaklanjut terkait dengan kasus ini.Â
"Konten negatif atau iklan yang menampilkan konten yang tidak baik tersebut supaya segera ditindaklanjuti agar tidak banyak anak yang terpapar konten negatif/pornografi tersebut," kata dia dikutip dari siaran pers KPAI, Kamis 13 Agustus 2020.
Selain hal tersebut, Margaret pun mengajak kepada orangtua untuk berperan aktif dalam melakukan pendampingan pada anak pada saat penggunaan gadget, utamanya pada saat pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teknologi internet.
Baca juga: Hubungan dengan Aurel Disebut Settingan, Ini Kata Atta Halilintar
"Tentunya selain dengan penanganan konten, peran sangat penting adalah pendampingan orangtua terhadap anak dalam penggunaan gadget, termasuk dalam proses pembelajaran jarak jauh melalui daring agar anak dapat terhindar dari konten negatif/pornografi dan berbagai kejahatan siber," tegasnya.
Kemudian Kombid Pornografi dan Cybercrime pun menyinggung peranan guru, Margaret tak lupa mengajak guru untuk bisa memberikan informasi tentang literasi digital kepada orangtua dan murid agar terhindar dari berbagai konten negatif di internet.Â
“Kami berharap juga peranan guru agar selalu memberikan informasi secara tuntas tentang pembelajaran yang baik secara jarak jauh dengan penggunaan gadget dan tentunya dalam pendampingan orangtua pada anak pada saat Pelajaran Jarak Jauh," terangnya.