Terlalu Sering Main Gadget Picu Perubahan Perilaku Anak
- U-Report
VIVA – Gadget atau gawai kerap dipilih sebagai alternatif permainan yang menarik untuk si kecil saat di rumah. Meski mampu melepas kejenuhan, pemakaian gawai bisa berdampak buruk pada anak lantaran memengaruhi fungsi otaknya.
Dampak pada otak anak salah satunya memicu perubahan mood atau suasana hati yang kurang baik. Tak hanya itu, perubahan mood itu bisa diikuti dengan perilaku yang tidak sewajarnya.
"Penggunaan berlebihan gawai dari internet atau game, berdampak perubahan mood dan perilaku sehari-hari. Waspada apalagi di tengah pandemi banyak di rumah," ujar dokter spesialis kesehatan jiwa, dr. Lahargo Kembaren SpKJ., dalam acara Hidup Sehat, tvOne, beberapa waktu lalu.
Pemakaian gawai berlebih, kata dokter Lahargo, dapat dilihat dari durasi pemakaiannya dalam sehari. Pada anak-anak, sangat tidak dianjurkan memakai gawai lebih dari dua jam.
"Anak juga jadi sulit sosialisasi. Sebelum COVID-19 saja anak-anak yang sudah gunakan gawai berlebihan sosialisasi berkurang, ditambah sekarang hanya di rumah saja membuat mereka makin berjarak dengan lingkungan dan teman-teman yang biasa bermain bersama," katanya.
Dokter Lahargo menuturkan bahwa banyak permainan yang bisa diberikan pada anak selain melalui gawai. Pemakaian gawai hanya diperbolehkan di waktu tertentu dengan dibatasi durasinya.
Ia juga mengajurkan agar para orang tua tetap perhatikan aspek sosial anak sehingga mereka tidak merasa kesepian. Usahakan si kecil tetap terhubung dengan teman-teman atau berinteraksi berdama orang-orang di rumah.
"Pastikan pola hidup sehat, jangan sampai gawai distraksi rutinitas seperti makan dan mandi. Interaksi sosial di rumah tetap harus ada. Aspek positif dari gawai bisa video call agar tetap terhubung, itu bagus untuk kejiwaan juga," terangnya.