Kurang Komunikasi dengan Orangtua, Tumbuh Kembang Anak Bisa Terganggu

Ilustrasi ibu dan anak atau parenting.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Membangun komunikasi antara orangtua dan anak sangatlah penting. Meski terkesan mudah dan sederhana, permasalahan komunikasi ini memiliki dampak yang besar serta memegang peranan penting pada tumbuh kembang anak. 

4 Perbedaan Pneumonia pada Anak dan Dewasa, Siapa yang Paling Berisiko Terpapar?

Menurut Psikolog Anak dan Pendidikan, Dian Nirmala, ketidakmampuan untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri dengan terbuka kepada satu sama lain, menjadi tantangan terbesar bagi orangtua untuk menikmati momen menyenangkan dan berkualitas bersama anak. 

"Membangun komunikasi bisa dilakukan dengan melakukan interaksi yang berkualitas di dalam keluarga. Baik antara ibu dengan anak, ayah dengan anak, atau sebaliknya," ujarnya saat konferensi pers virtual kampanye #UngkapkanDenganOreo sekaligus peluncuran varian terbaru Oreo Edisi Spesial Huruf, Rabu 1 Juli 2020. 

Bukan Susu! 1 dari 4 Balita di Jakarta dan Jawa Barat Konsumsi Kental Manis Setiap Hari, Ini Bahayanya

Tapi menurut Dian, tantangan terbesarnya adalah cara membuka komunikasi antara orangtua dan anak. Karena menurut dia, orang Indonesia terbiasa dengan pola komunikasi intrinsik alias tidak langsung, di mana keduanya tidak bisa langsung mengatakan apa masalahnya. 

"Tantangan lain, berdasarkan riset terbaru di DKI Jakarta, antara harapan anak dengan realitanya berbeda. Orangtua menganggap dengan memberikan barang sudah cukup. Ternyata, anak membutuhkan yang lain, seperti waktu dan perhatian," lanjut dia. 

Haru! Paula Verhoeven Izin Pamit Sementara ke Anak

Selain itu, anak juga mengharapkan kehadiran orangtua yang utuh bersama mereka. Sehingga secara perlahan, jika anak sudah menemukan kenyamanan saat bersama, anak bisa mengungkapkan isi hati.

Dian menjelaskan, jika tidak ada komunikasi yang baik antara orangtua dan anak akan muncul kesalahpahaman. Hal ini bisa berdampak jadi salah menilai dan keliru, yang berpotensi menimbulkan masalah yang lebih besar. 

"Orangtua diharapakn menjadi sarana untuk menghadapi konflik. Nanti ketika dia (anak) sudah terjun ke masyarakat, kalau tidak bisa menghadapi konflik, itu rentetan dampaknya semakin banyak," tuturnya. 

Agar dapat menciptakan komunikasi yang baik, orangtua harus bisa memancing anak untuk bercerita. Artinya, orangtua juga ada niat untuk membangun komunikasi. Caranya, dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama-sama. 

"Kegiatan yang berbasis aktivitas yang menyenangkan, bisa menciptakan ikatan yang lebih dalam atau bonding. Orangtua harus percaya anak, begitu sebaliknya. Ini bisa terwujud kuncinya satu, saat beraktivitas harus dilakukan bersama-sama. Tujuan akhirnya, anak menjadi terbuka, ada rasa bebas dan juga menjadi pribadi yang jujur," kata Dian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya