Anak Alergi Susu Sapi Rentan Terkena COVID-19, Begini Mengatasinya
- Pixabay/Ben_krckx
VIVA – Pandemi virus corona atau COVID-19, membuat semua orang khawatir, termasuk para orangtua yang memiliki anak dengan kondisi kesehatan yang rentan terganggu. Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan.
Menurut data terakhir yang dipublikasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menunjukkan kasus anak yang terkonfirmasi positif di Indonesia sangat tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Tingginya angka kasus menunjukkan bahwa anak-anak menjadi kelompok usia yang rentan mengalami penularan COVID-19, termasuk anak yang alergi dengan protein susu sapi.
Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes. membenarkan bahwa kesehatan anak di masa pandemi memang rentan, termasuk anak yang alergi terhadap protein susu sapi, karena sistem daya tahan tubuhnya unik dan lebih sensitif.
"Alergi susu sapi merupakan salah satu jenis alergi yang paling banyak dialami anak. Gejala yang muncul akibat anak alergi susu sapi biasanya menyerang kulit, seperti ruam-ruam merah, sistem pernapasan seperti batuk dan bersin yang berulang, atau sistem pencernaan misalnya sakit perut yang membuat anak menjadi rewel," ujarnya saat Webinar Pekan Tanggap Generasi Maju bersama SGM Eksplor Advance + Soya, Senin 29 Juni 2020.
Lebih lanjut Budi menjelaskan, alergi susu sapi pada anak diakibatkan oleh respons sistem imun yang tidak normal terhadap protein susu sapi (whey dan kasein). Hal ini perlu menjadi perhatian karena susu adalah salah satu sumber protein yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Lalu, bagaimana cara mengatasi anak yang menderita alergi susu sapi?
"Pertama harus mengenali gejalanya. Setelah itu konsultasikan, segera konsultasikan ke dokter jika muncul gejala alergi susu sapi pada si kecil. Jangan mendiagnosa sendiri, karena penanganan tidak dapat segera dilakukan dan tidak optimal. Maka, akan terjadi dampak yang tidak diinginkan," kata dia.
Dengan berkonsultasi ke dokter, menurut Budi, dari situ bisa diketahui penyebab alerginya. Jika sudah tahu penyebabnya, orangtua dapat menghindari semua makanan atau nutrisi yang menjadi pemicu alerginya.
"Jika sudah ketahuan alergi susu sapi, kita bisa mengendalikan supaya gejala-gejala tidak muncul lagi. Maka, anak ini bisa menghindari makanan atau minuman yang mengandung protein susu sapi," tuturnya.
Berada dalam diskusi yang sama, Senior Brand Manager SGM Eksplor Advance+ Soya, Anggi Morika Septie, menyimpulkan, alergi susu sapi pada anak bisa diatasi melalui gerakan 3K, yaitu Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan.
Yaitu, Kenali gejalanya, Konsultasikan ke dokter yang bisa dilakukan melalui telepon atau online agar si kecil mendapat penanganan yang tepat. Dan Kendalikan faktor penyebab alergi susu sapi dengan alternatif nutrisi yang tepat agar si kecil bisa tetap tumbuh dan berkembang secara optimal.
"Kami berharap kesehatan anak-anak Indonesia, khususnya anak dengan alergi susu sapi, dapat menjadi perhatian agar tetap terjaga sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kami percaya seluruh anak Indonesia, bisa bertumbuh dan berkembang menjadi anak generasi maju, tentunya dengan dukungan stimulasi serta nutrisi yang tepat," tutur Anggi.